Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Perluasan Bandara Sam Ratulangi Rampung pada Agustus 2020

Nur Aivanni
04/7/2019 13:01
Perluasan Bandara Sam Ratulangi Rampung pada Agustus 2020
Pesawat komersial bersiap mendarat di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (30/10).(Antara/Fiqman Sunandar )

Presiden Joko Widodo meninjau perluasan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Perluasan bandara tersebut ditargetkan siap rampung pada Agustus 2020.

"Kita memerintahkan agar ini segera dibangun terminal yang baru, akan dimulai nanti September ini, akan diselesaikan Agustus 2020 rampung," kata Jokowi seusai meninjau perluasan Bandara Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (4/7).

Turut mendampingi Presiden Jokowi, antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, staf khusus Presiden Johan Budi, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

Perluasan bandara tersebut, kata Jokowi, berawal dari permintaan agen dan biro perjalanan yang mengatakan banyak sekali turis asing yang ingin datang ke Manado terutama para wisatawan dari Tiongkok dan sejumlah negara lainnya.

"Terminal di sini memang sudah tidak mencukupi lagi apabila yang ingin datang kita akan terima semuanya. Yang kedua, juga runway-nya masih kurang panjang sedikit. Oleh sebab itu, kita perintahkan agar ini segera dibangun terminal yang baru," ujar Jokowi.

Saat ini, luas terminal adalah 26 ribu meter persegi. Setelah perluasan, luas terminal menjadi 56 ribu meter persegi. Kapasitas penumpang pun akan bertambah dari 2,5 juta per tahun menjadi 6 juta per tahun.

Paralel dengan perluasan bandara tersebut, Jokowi juga menginginkan agar infrastruktur pendukungnya juga diselesaikan, misalnya pembangunan yang ada di kawasan-kawasan wisata. "Ini kalau engga diintegrasikan engga akan selesai-selesai, padahal turisnya sudah ingin berbondong-bondong ke sini," katanya.

Terkait alasan banyaknya wisatawan Tiongkok yang ingin datang ke Manado, Jokowi mengatakan bahwa itu karena letak geografisnya. "Segmentasi di setiap provinsi beda-beda. Di sini kita melihat karena kedekatan, ini kan paling utara hanya 4 jam, ada target-target pasar memang setiap daerah berbeda-beda," tandasnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya