Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PT Garuda Indonesia menilai keputusan pemerintah yang menurunkan harga tiket maskapai layanan minimum (low cost carrier/LCC) untuk rute dan jadwal penerbangan tertentu sangat adil dan dapat diterima.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, mengungkapkan, memang tidak semua rute bisa dilayani dengan harga murah.
Ada rute-rute yang memiliki pasar yang potensial karena masyarakat di wilayah tersebut memiliki kemampuan daya beli cukup tinggi. Ada pula rute-rute yang mengharuskan angkutan udara memberikan persaingan yang sehat terhadap moda-moda transportasi lain. Contoh pasar itu bisa dilihat di Jawa, yang kini memiliki banyak pilihan angkutan seperti bus dan kereta yang juga tidak kalah kualitasnya.
"Pada rute lain yang transportasinya hanya pesawat, itu yang perlu mendapatkan harga terjangkau," ujar Ikhsan kepada Media Indonesia, Jumat (21/6).
Baca juga: Tiket Pesawat Mahal, Pelni Catat Kenaikan Penumpang Terbesar
Menurutnya, maskapai bisa memberikan subsidi pada rute-rute tertentu dari hasil yang didapat dari rute-rute lain yang lebih populer.
Di samping itu, ia juga mengapresiasi keputusan pemerintah yang menginstruksikan seluruh pemangku kepentingan untuk ikut menurunkan biaya operasional seperti jasa-jasa kebandaraudaraan serta harga bahan bakar.
"Ini adalah usaha bersama. Tidak hanya maskapai yang menanggung beban sendiri," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, walaupun tidak termasuk dalam kategori LCC, Garuda Indonesia memiliki kepentingan karena berperan sebagai induk usaha Citilink Indonesia yang masuk ke kategori LCC. (OL-1)
Pada semester I 2024, Garuda mencatat kerugian sebesar Rp1,54 triliun. Perseroan pelat merah itu mencatatkan pembengkakan beban usaha yang besar.
PENGAMAT penerbangan Alvin Lie berpandangan rencana pemerintah menurunkan harga tiket pesawat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan memberatkan perusahaan maskapai.
Kemenhub masih menunggu hasil rekomendasi kebijakan tarif tiket pesawat udara terjangkau, yang masih dibahas oleh tim satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat.
Direktur eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan harga avtur bukanlah penyebab utama mahalnya harga tiket pesawat domestik.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan pemerintah berencana menurunkan harga avtur untuk tekan harga tiket pesawat terbang.
PENGAMAT penerbangan Alvin Lie menilai harga publikasi avtur di Indonesia sejauh ini masih kompetitif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved