Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEKRETARIS Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pihaknya akan mengevaluasi penurunan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat besok, Kamis (20/6).
"Besok kita akan rapat evaluasi. Pertama, dengan kebijakan penurunan TBA kemarin signifikan ngga? Kalau ngga signifikan kira-kira apa saja faktornya? Kemudian, opsinya untuk bisa lebih signifikan apa?" kata Susiwijono saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/6).
Selain mengevaluasi penerapan TBA, Susiwijono juga akan membahas wacana maskapai asing. Dari sisi market, ujar dia, keberadaan maskapai asing memang akan lebih bagus lantaran kompetisi yang tercipta lebih sehat.
"Kan ngga harus sisi market aja (yang dipertimbangkan), ada hal-hal lain yang kita perlu pertimbangkan. Maskapai asing kaya AirAsia juga ngga berkembang kan, yang punya domestik flight baru dia aja. Makanya kita besok evaluasi," tuturnya.
Baca juga: Wisata Danau Toba Digerus Tiket Pesawat
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pun akan mengundang dua maskapai besar dan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.
"Pokoknya besok komprehensif. Kita tidak ingin sudah mengambil policy kemudian ternyata ada lagi berdampak yang lain, maskapai asing kan belum tentu juga akan secara langsung menurunkan tiket. Makanya harus kita evaluasi betul," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah telah menetapkan tarif batas atas tiket pesawat turun antara 12-16%. Keputusan tersebut berdasarkan rapat koordinasi terbatas yang digelar oleh Kementerian Koordinator bidang Perekonomian pada Senin (13/5). Penurunan tarif batas atas tersebut hanya diperuntukkan untuk pesawat bermesin jet.(OL-5)
Pada semester I 2024, Garuda mencatat kerugian sebesar Rp1,54 triliun. Perseroan pelat merah itu mencatatkan pembengkakan beban usaha yang besar.
PENGAMAT penerbangan Alvin Lie berpandangan rencana pemerintah menurunkan harga tiket pesawat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan memberatkan perusahaan maskapai.
Kemenhub masih menunggu hasil rekomendasi kebijakan tarif tiket pesawat udara terjangkau, yang masih dibahas oleh tim satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat.
Direktur eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan harga avtur bukanlah penyebab utama mahalnya harga tiket pesawat domestik.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan pemerintah berencana menurunkan harga avtur untuk tekan harga tiket pesawat terbang.
PENGAMAT penerbangan Alvin Lie menilai harga publikasi avtur di Indonesia sejauh ini masih kompetitif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved