Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Stabilitas dan Likuiditas Sektor Jasa Keuangan Terjaga

Mediaindonesia
25/4/2019 06:20
 Stabilitas dan Likuiditas Sektor Jasa Keuangan Terjaga
Deputi Komisioner Hubung-an Masyarakat dan Manajemen Strategis OJK Anto Prabowo(MI/ADAM DWI )

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas dan likuiditas sektor jasa keuangan selama triwulan I dalam kondisi terjaga.

Kondisi itu sejalan dengan penguatan kinerja intermediasi dan perbaikan profil risiko lembaga jasa keuangan.

"Ke depan, OJK akan terus memantau perkembangan di pasar keuangan global dan domestik, serta dampaknya terhadap pertumbuhan intermediasi sektor jasa keuangan nasional," kata Deputi Komisioner Hubung-an Masyarakat dan Manajemen Strategis OJK Anto Prabowo dalam pernyataan tertulisnya, kemarin

OJK mengungkapkan ke-longgaran kebijakan moneter di Advance Economics (AE) turut mendorong meningkatnya likuiditas ke emerging markets (EM), terlebih pertumbuhan EM relatif lebih kuat. IMF meningkatkan proyeksi pertumbuhan Indonesia di 2019 dari 5,12% menjadi 5,24%.

Sejalan dengan sentimen tersebut, pasar keuangan di kuartal 1 2019 terpantau menguat. Indeks harga saham (IHSG) meningkat sebesar 4,43% qtq dengan investor nonresiden membukukan net buy sebesar Rp12,1 triliun. Secara sektoral, kontributor terbesar kenaikan IHSG berasal dari sektor keuangan, infrastruktur, dan perdagangan.

Selain itu, penguatan juga terjadi di pasar obligasi. Yield di pasar SBN turun di semua tenor secara rata-rata sebesar 38 bps, dengan investor non-residen membukukan net buy sebesar Rp73,9 triliun.

Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan meneruskan tren pertumbuhan di Q1 2019. Kredit perbankan tumbuh sebesar 11,55% year on year (yoy), sementara piutang pembiayaan tumbuh 5,17% yoy, menguat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Pertumbuhan kredit sektor pertambangan dan konstruksi meningkat signifikan masing-masing tumbuh 31,5% yoy dan 27,1% yoy. Kredit kepada industri pengolahan, salah satu sektor dengan porsi kredit terbesar, tumbuh sebesar 9,5% yoy.

Sementara itu, asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi berhasil menghimpun premi masing-masing sebesar Rp44,3 triliun dan Rp25 triliun.

Di pasar modal, korporasi berhasil menghimpun dana Rp28 triliun, dengan jumlah emiten baru sebanyak enam perusahaan. (*/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya