Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Impor Bawang Putih akan Dijalankan Importir Umum

Mediaindonesia
10/4/2019 08:20
 Impor Bawang Putih akan Dijalankan Importir Umum
Menteri Perdagangan Pantau Harga dan Stok Komoditas KebutuhanPokok Masyarakat((MI/BENNY BASTIANDY))

MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan penugasan impor bawang putih kepada Perum Bulog hanya akan berlaku dalam kondisi darurat. Bulog baru akan diberikan rekomendasi dan izin jika stok di dalam negeri sudah sangat tipis dan perusahaan-perusahaan importir tidak kunjung memasukkan bawang putih dari luar negeri.

"Kita lihat apakah sekarang dalam kondisi emergency. Kemarin juga ada masukan dari KPPU, Ombudsman, kelompok tani, semua kita perhatikan," ujar Enggartiasto di Sukabumi, Jawa Barat, kemarin.

Ia melihat saat ini ketersediaan bawang putih di gudang-gudang importir, yang merupakan sisa kedatangan tahun lalu, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa waktu ke depan.

"Semua yang di gudang sudah kita periksa. Tidak banyak, tapi cukup. Itu yang kita suruh keluarkan," tandas Enggar.

Kemendag pun akan segera menerbitkan izin impor bagi perusahaan-perusahaan swasta yang telah melakukan wajib tanam dan mendapatkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian.

"Bagi importir yang sudah penuhi persyaratan menanam 5% dari total rekomendasi sesuai peraturan Menteri Pertanian dan RIPH, mereka sudah keluar dari Kementerian Pertanian, pasti langsung kita beri izin. Yang juga lagi dicek kan kenapa RIPH-nya terlambat," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan akan menyelidiki lambatnya proses penerbitan RPIH bagi importir bawang putih yang sudah melakukan wajib tanam.

Komisioner KPPU Guntur Syahputra Saragih mengatakan proses pemberian RIPH yang begitu lama menjadi pemicu melonjaknya harga komoditas tersebut di pasaran.

Kementerian Pertanian berkilah bahwa mereka sibuk di awal tahun sehingga penerbitan RIPH lambat. Saat ini sudah delapan importir yang memperoleh RIPH sebanyak 90 ribu ton.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo mengatakan pihaknya hingga saat belum mendapatkan rekomendasi dan izin impor. (Pra/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik