Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PEMERINTAH tengah mematangkan strategi untuk melawan Uni Eropa yang melakukan diskriminasi terhadap komoditas kelapa sawit. Demikian disampaikan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan usai rakor tentang diskriminasi Uni Eropa terhadap kelapa sawit yang digelar di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.
"Kita tidak akan tinggal diam dengan Eropa. Cuma kan kita harus mengatur strategi yang ngga mungkin saya kemukakan di sini. Kita akan melawan Eropa," kata Oke di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (25/3).
Upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk melawan Uni Eropa, kata Oke, yaitu dengan mengajukan gugatan ke World Trade Organization (WTO).
Sementara itu, perusahaan atau asosiasi juga bisa mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Eropa. Kedua jalur tersebut, kata oke, bisa saja ditempuh secara bersamaan. "Mungkin paralel," ucap Oke.
Oke mengatakan, ada sejumlah hal yang dipertimbangkan Indonesia untuk maju ke WTO. Selain persoalan substantif mengenai lawfirm yang akan digunakan, pemerintah juga mempertimbangkan bagaimana langkah Malaysia terkait diskriminasi kelapa sawit ini.
"Banyak yang kita pertimbangkan, bukan hanya dari sisi kita, misalnya mitra kita, Malaysia seperti apa, siapa lawfirm yang ditunjuk atau seperti apa, kan kita harus saling melengkapi. Jadi banyak lah yang kita susun. Yang belum bisa saya kemukakan semuanya. Intinya kita tidak akan tinggal diam," tutur Oke.
Baca juga : Diskriminasi Sawit, Pemerintah Bisa Naikkan Tarif Komoditas UE
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Luar Negeri Peter Frans Gontha pun mempertanyakan langkah Uni Eropa yang akan melarang kelapa sawit asal Indonesia.
Pasalnya, terang dia, nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa sebesar 17,1 miliar dollar Amerika Serikat, sementara nilai impor dari Uni Eropa senilai 14,1 miliar dollar AS
"Pertanyaan kita sekarang, dengan mereka mau melarang kelapa sawit kita apakah mereka mencoba untuk menurunkan atau melakukan diskriminasi agar neraca dagang kita berubah juga?" tanyanya.
Terlepas dari itu, Gontha mengapresiasi langkah yang akan dilakukan DPR RI yang akan mengirimkan surat kepada parlemen Uni Eropa.
"Ketua Parlemen kita menulis surat juga kepada Eropa. Dan bahkan DPR juga menulis kepada pimpinan negara bahwa kita perlu melakukan satu tindakan yang firm. Kita harus bersatu," tegasnya.
Untuk diketahui, Komisi Eropa telah mengeluarkan aturan pelarangan penggunaan minyak sawit untuk bahan baku biodiesel karena dianggap tidak berkelanjutan dan berisiko tinggi terhadap lingkungan. (OL-8)
Bekas lahan sawit tersebut kemudian dilakukan pemulihan kawasan dengan menanam berbagai jenis tanaman.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi para petani sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) menyelenggarakan pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit.
DISPARITAS harga antara minyak kelapa sawit dengan solar yang menjadi bahan baku biodiesel mendorong terjadinya kenaikan dana produksi BPDPKS harus mengubah alokasi dana pembiayaan
Dalam upaya mendorong industri sawit berdaya saing dan ramah lingkungan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) kembali menyelenggarakan Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) ke-9.
Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk terus mempromosikan peluang untuk pengembangan usaha perkebunan khususnya sawit.
KOMISI VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo.
Posisi Indonesia sangat strategis bagi Tiongkok sebagai penyeimbang khususnya di kawasan Asia Tenggara.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Menurut Gugun, Indonesia dan Saudi Arabia menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved