Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PRODUK organik Indonesia berhasil meraup transaksi US$7,9 juta atau setara Rp114 miliar di Natural Product Expo West (NPEW), pameran produk alami terbesar di dunia yang digelar di Anaheim, Amerika Serikat (AS).
Hasil transaksi kali ini tercatat enam kali lebih besar dari capaian di tahun sebelumnya.
"Itu menunjukkan besarnya kepercayaan dan permintaan pasar AS terhadap produk Indonesia," ujar Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Antonius melalui keterangan resmi, Sabtu (16/3).
Dalam pameran itu, Paviliun Indonesia menampilkan empat perusahaan yakni Harendong Green Farm, Mega Inovasi Organik, Mega Organik Indonesia, dan IMC Coconut.
Semua perusahaan yang ikut pameran telah melewati proses kurasi yang selektif dari manajemen. Itu dilakukan guna memastikan kualitas produksi yang baik, berkelanjutan dan memiliki sertifikasi organik yang diakui secara internasional.
Baca juga: Surplus Perdagangan Diharapkan Lebih Konsisten
Adapun, produk-produk yang ditampilkan adalah varian teh hijau, teh hitam, dan teh oolong dari Lebak, Banten, yang telah mendapatkan sertifikasi organik dari Institute for Marketecology (IMO) Switzerland.
Selain itu, produk organik lainnya adalah keripik yang terbuat dari 100% ubi alami tanpa pengawet dan berhasil memenangkan Sofi Award 2018 dari Specialty Food Association.
Produk lain yang juga menarik perhatian pembeli adalah gula kelapa organik dan salak yang memiliki rasa serta tampilan unik. Berbagai rempah organik juga memperkaya variasi komoditas yang ditawarkan.
Antonius mengarkan produk natural dan organik Indonesia masih berpotensi besar untuk terus berkembang di pasar AS yang saat ini mengutamakan gaya hidup sehat.
Tren vegan atau pola makan yang tidak mengonsumsi daging dan produk berbahan dasar susu (susu, keju, dan telur) menciptakan potensi pasar bagi produk makanan dan minuman yang berbahan dasar tanaman (plant based food).
Pengunjung juga menyukai produk dengan kemasan individual dan praktis, serta langsung dapat dinikmati seperti fruit jerky, protein bars, protein bites, fruit bites, dan sebagainya.
"Diharapkan nantinya semakin banyak perusahaan Indonesia yang memanfaatkan tren natural dan organik ini, sehingga produk makanan dan minuman Indonesia semakin berkualitas dan mendapat harga premium di pasar AS," tandas Antonius. (OL-2)
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKMĀ ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved