Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
DIREKTUR Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai penting bagi pemerintah untuk menjaga iklim investasi. Jika dijaga, itu akan menjamin proses investasi berjalan dengan mudah dan lancar.
"Sangat penting (menjaga iklim investasi). Iklim investasi yang menjamin proses investasi berjalan mudah dan lancar," katanya kepada Media Indonesia, Kamis (14/3).
Menurut Piter, selama ini pemerintah terus berupaya menjaga iklim investasi. Hanya saja, imbuh dia, pemerintah kurang mau mengakui kalau masih ada masalah di dalamnya.
Baca juga: Pertumbuhan Ekspor Indonesia Ditetapkan Hanya 7,5%
Adapun terkait wacana pemerintah yang akan membentuk kementerian khusus ekspor dan investasi, dinilai Piter, bukan langkah yang tepat untuk menggenjot ekspor dan investasi.
"Masalah ekspor dan investasi kita bukan masalah kelembagaan. Selama persoalan intinya tidak diselesaikan bikin organisasi atau ngangkat menteri khusus tidak akan bisa memacu ekspor dan investasi," ucapnya.
Persoalan inti yang dimaksud Piter adalah mulai dari masalah perizinan, konsistensi kebijakan, pembebasan lahan, perburuhan, hingga koordinasi pusat dan daerah. Maka itu, kata dia, pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua penghambat investasi tersebut.(OL-5)
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Ditjen Bea Cukai akan mengawal kelancaran proses bisnis dan logistik di pelabuhan agar tidak terjadi hambatan yang bisa menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha maupun negara.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui produk inovasinya QLola by BRI menghadirkan fitur Digital Trade Finance yang memudahkan kegiatan transaksi perdagangan ekspor impor.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved