Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PRESIDEN Joko Widodo membuka wacana penambahan nomenklatur kementerian.
Ia membuka wacana pembentukan kementerian investasi dan kementerian ekspor guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
"Wong penyakit kita di situ (ekspor dan investasi). Saya sudah sampaikan minggu lalu dalam forum rapat kabinet, apakah perlu, kalau situasinya seperti ini yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor. Uni Eropa ada menteri investasi dan menteri khusus ekspor, negara lain saya lihat juga sama," ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Banten, Selasa (12/3).
Presiden mengaku geram dengan stagnannya laju investasi dan ekspor nasional.
Padahal, sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah, antara lain menyederhanakan birokrasi hingga membentuk pelayanan satu atap. Sejumlah lembaga pemeringkat internasional juga kerap menempatkan Indonesia sebagai negara prospektif untuk investasi.
"Saya itu paling geregetan, kita sudah tahu kesalahan dan kekurangan kita, tapi tidak bisa menuntaskan masalah yang ada. Saya akan mulai lihat alur ceritanya akan saya lihat, ini ada yang nggak benar di titik-titik tertentu. Saya pasti akan menemukan, insyaallah saya akan menemukan ini," tegas Presiden.
Baca juga : Industri Tanah Air Tertinggal karena Malas Bergerak di Masa Lalu
Ia menambahkan, daerah belum sepenuhnya sejalan dengan pemerintah dalam mempermudah investasi. Sejumlah kendala masih ditemukan di lapangan, mulai dari lambannya perizinan hingga proses pembebasan lahan.
Presiden lantas kembali mengingatkan kepada kepala daerah agar membangun sistem yang ramah terhadap investasi dan ekspor.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan perizinan masih lamban lantaran daerah belum membangun sistem online single submission (OSS) yang terintegrasi dengan pemerintah pusat.
Ia mencontohkan Pemprov DKI Jakarta yang membangun sistem perizinan melalui aplikasi bernama Jakevo. Menurut Darmin, sistem tersebut bukan malah membuat indeks kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business) meningkat, melainkan justru tumpang tindih dengan OSS yang telah dibuat pemerintah pusat.
"Saya lihat DKI Jakarta lebih dulu membuat juga beberapa perizinan dalam bentuk IT. Bukan untuk Ease of Doing Business malah ikut membuat IT perizinan berusaha di OSS. Mohon gubernur, bupati dan wali kota, kalau mau membuat sistem IT, buatlah untuk EoDB, jangan OSS karena malah tabrakan kerjaannya antara pemerintah pusat dan daerah," keluh Darmin. (OL-8)
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
Faisal menyatakan bahwa sebelumnya, CoRE Indonesia memprediksi pertumbuhan investasi Indonesia pada kuartal II hanya berada pada angka di atas 3%.
MENTERI Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan, capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% pada triwulan II 2025 tak lepas dari campur tangan pemerintah.
DIREKTUR Center Of Budget (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta pengadilan untuk memiskinkan pihak yang dianggap bertanggung jawab dalam kasus investasi bodong
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
Dari jumlah tersebut, 70% merupakan batu bara berkualitas rendah, sedangkan sisanya adalah batu bara berkualitas sedang dan tinggi.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved