Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PERUSAHAAN rintisan (start-up) berbasis pangan sangat potensial dikembangkan di Indonesia guna meningkatkan daya saing bangsa di era revolusi industri 4.0, kata Akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Kavadya Syska.
"Terlebih lagi potensi pertanian hingga peternakan dan perikanan di Indonesia melimpah, potensi itu merupakan salah satu modal besar untuk mengembangkan start-up berbasis pangan," katanya di Purwokerto, Jumat (22/2).
Kavadya yang merupakan Koordinator Program Studi Teknologi Pangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto menambahkan dalam pelaksanaannya start-up pangan akan dapat berdampingan dengan pedagang pasar tradisional.
Dia menjelaskan, start-up pangan berarti perusahaan rintisan berbasis pangan mulai dari on-farm sampai off-farm bahkan bidang kajiannya tidak hanya tanaman, juga bisa perikanan dan peternakan.
"Upaya pengembangan start-up pangan di Indonesia adalah bagian dari peningkatan daya saing bangsa untuk menciptakan wirausaha berbasis pangan sekaligus meningkatkan gairah pada sektor pangan di era revoluasi industri 4.0.," katanya.
Sektor pangan sendiri merupakan bagian fundamental dari sektor kehidupan manusia sehingga peningkatan startup pangan dengan sendirinya akan memberikan dampak terhadap ketahanan pangan dan daya saing produk pangan di Indonesia.
Baca juga: Perusahaan Unicorn Mendorong Gerak Ekonomi
Start-up pangan, tambah dia, bisa berbentuk agrostart-up yang bisa membuka kesempatan bagi masyarakat untuk membeli cabai atau komoditas lainnya langsung dari petani.
Pemerintah dan para pihak terkait, kata dia, dapat memberikan dukungan bagi pengembangan startup berbasis pangan tersebut. "Dukungan pemerintah terhadap agro-startup yaitu salah satunya edukasi teknologi berbasis telepon selular atau smartphone kepada petani dan pedagang," katanya.
Selain itu, pemerintah bisa lebih banyak menyediakan pasar bersih hingga gerai-gerai khusus pengemasan. "Bahkan bila diperlukan juga bisa buat gerai khusus untuk mengambil barang di pasar," katanya.
Dengan berkembangkan startup berbasis pangan, kata dia, maka daya saing bangsa di era revolusi industri 4.0 akan tercapai. "Hal ini juga
dapat menjadi salah satu kado bagi Indonesia emas 2045," katanya. (OL-7)
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
RENCANA penguatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Rusia di sektor minyak kelapa sawit (CPO), pupuk, dan daging dinilai menjanjikan.
UNTUK mendorong percepatan terwujudnya ketahanan pangan nasional, Presiden Prabowo Subianto mengerahkan segala kemampuan di Kabinet Merah Putih (KMP) dengan berbagai inovasi.
Lebah merupakan salah satu agen biologis terpenting dalam ekosistem pertanian, karena perannya sebagai penyerbuk utama bagi berbagai tanaman budi daya.
Presiden Prabowo Subianto terus menggalakkan program ketahanan pangan agar Indonesia tak bergantung pada negara lain.
DUA ekonom senior merespons isu merger Grab terhadap Goto.
Startup AI asal Prancis, Mistral AI berhasil mengumpulkan dana sebesar 385 juta euro dan menjadi pemimpin utama di Eropa.
Ke-12 startup Indonesia ini sudah menjadi unicorn. Apa saja? Simak yuks.
Dalam perjalanan membangun Aruna, Utari menekankan pentingnya bagi founders untuk melakukan riset pasar yang kuat dan menyeluruh
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari dikukuhkan sebagai pionir unicorn koperasi di Indonesia oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Saham Blibli ditransaksikan 32.749 kali dengan nilai mencapai Rp411,28 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved