Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEORANG ibu yang menjalani peran yang cukup banyak mulai dari bekerja, mengurus rumah dan mengurus anak dan suami memang menantang. Tak jarang, ibu merasa capek dan susah mengontrol emosi di kala merasa capek dengan segala aktivitas yang padat sehingga secara tidak sadar melampiaskan emosi ke anak atau suami.
Hal tersebut tentu akan memberikan energi negatif dan menimbulkan rasa tidak nyaman di rumah. Seorang ibu dengan dua anak sekaligus pemengaruh (mom influencer), Dhatu Rembulan mengungkapkan pengalamannya dalam mengatur emosi di tengah aktivitasnya sebagai kreator konten, mengurus rumah, dan mengurus anak dan suami.
"Aku rasa gak pernah bisa emosi stabil setiap hari, cuma bisa kita atur kadarnya," ungkapnya dalam acara Webinar Shopee bertajuk Hari Keluarga: Menjaga yang Dicinta, Menemani Setiap Cerita yang digelar secara daring melalui platform konferensi video, Rabu (14/5).
Dhatu membagikan pengalamannya dalam menjaga emosi di kala merasa lelah menjalani seluruh peran yang ia jalankan sehari-hari.
1. Makan Teratur dan Tidur Cukup
Untuk kebutuhan fisik, Dhatu menyarankan para ibu yang menjalankan peran ganda atau lebih bisa mendapatkan tidur cukup dan makan yang teratur.
"Minimal ketika lagi hectic dan kebingungan sama suatu hal, kita gak ngantuk dan masih kenyang. Dengan dua ini sudah keisi, jadinya gak merembet," katanya.
2. Jeda Sejenak
Apabila sudah merasa lelah, Dhatu menyarankan untuk mengambil waktu untuk jeda sejenak. Bagi seorang Muslim, bisa melakukan jeda sejenak setelah melaksanakan ibadah salat.
"Pas shalat itu bisa buat jeda. Abis shalat itu napas dulu baru balik ke mereka (anak-anak dan keluarga)," kata Dhatu.
3. Tahu Prioritas
Dhatu mengatakan sebaiknya memprioritaskan apa yang sedang ada di hadapan kita. "Misalnya pekerjaan yang belum selesai tapi sudah harus bersama anak-anak, jadi (lebih baik) bersama anak-anak dulu sebentar dan lalu balik kerja lagi," ungkapnya.
Selain itu, sebaiknya juga mengomunikasikan ke anak tentang keadaan orangtuanya. "Mereka juga harus dikasih tau kalau kayaknya ibu capek deh sekarang, gimana kalau ibu temanin sampai jam segini aja dan adek boleh tidur sendiri dulu aja?" kata Dhatu.
4. Pahami Kebutuhan Diri
Apabila sedang merasa capek, sebaiknya seorang ibu tidak memaksakan untuk melanjutkan pekerjaan atau tugas di rumah. Lebih baik untuk beristirahat sejenak sehingga akan membantu merilekskan otak dan tubuh.
Apabila rasa lelah dirasa sudah hilang, ibu bisa melanjutkan aktivitasnya kembali. Di kala tersedia waktu luang, ibu bisa memanfaatkan waktu dengan melakukan aktivitas yang bisa membahagiakan diri. (Nas/M-3)
Meski ada berbagai gejolak mengenai UU KIA, namun pihaknya dapat memastikan bahwa isi aturan tersebut bertujuan untuk melindungi peran ibu pekerja
Menjadi seorang ibu yang bekerja sekaligus kreator konten membuat Eudia Josephine sering kewalahan dalam mengurus rumah tangga.
Komnas Perempuan) merasa kecewa atas penundaan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT). Dengan penundaan ini, sudah 19 kali RUU PPRT tidak kunjung disahkan.
PERAN ibu sangat penting dalam keluarga dan memiliki beban yang lebih berat saat pandemi Covid-19.
Salah satu upaya untuk menurunkan stunting adalah manajemen laktasi. Mengingat, ASI berperan penting untuk kesehatan, gizi dan tumbuh kembang anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved