Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SAMPUL buku ini seolah sudah menegaskan semuanya. Muka Basuki Hadimuljono tampak serong berada di depan dengan latar berbagai bangunan infrastruktur, mulai dari jalan, gedung, jembatan, hingga IKN Nusantara. Ya, mudah untuk menebak isinya.
Buku ini diawali dengan premis yang cukup kuat. Tidak semua orang mampu mewujudkan. Apa pun juga. Impian sendiri, alasan, orangtua, atau negerinya. Pertanyannya kemudian, siapa yang mampu? Buku itu pun mengajukan beberapa sosok seperti Henry Ford, Julius Robert Oppenheimer, Sutami, dan Basuki Hadimuljono. Mereka adalah sosok delivered.
Rhenald Kasali memotret sosok perjalanan Basuki Hadimuljono selama 10 tahun mengemban tanggung jawab sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di era pemerintahan Joko Widodo. Strategi kepemimpinan Basuki dinilai inspiratif dan sukses mempercepat pembangunan infrastruktur lndonesia. Cara kerja Basuki yang kini menjabat sebagai Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara pun diabadikan dalam buku bertajuk Delivered: Proses Kerja, Strategi, dan Values Basuki Hadimuljono.
Basuki dinilai termasuk kategori delivered person. Ia bukan sekadar bekerja menghasilkan sesuatu. Tujuannya bukan hanya mencapai kinerja (performed) atau survival, melainkan juga melakukan transformasi, bahkan bekerja dengan estetika, etika, nilai-nilai, membangun tata kelola, dan memberikan dirinya untuk orang lain. Cita-citanya tak sekadar mewariskan megaproyek yang terwujud, tapi juga meninggalkan legasi organisasi yang kredibel, amanah, dan akuntabel.
Menariknya, sosok Basuki adalah birokrat. Dia tumbuh dengan fenomena Indonesia yang selama bertahun-tahun sulit mewujudkan pembangunan infrastruktur. Basuki dianggap mampu mengubah hal yang belum terwujud menjadi nyata, dari yang sulit diwujudkan menjadi lebih mudah, dari yang pernah terhambat dan berbahaya menjadi aman dan kredibel.
Kali ini, Rhenald Kasali menggunakan pemikiran Richard Barrett yang menggambarkan pencapaian manusia dari level sangat mendasar (survival, relationship, dan performance), transformasi (evolusi), sampai level tertinggi yakni dampak (alignment, colaboration, dan contribution).
Level 1, survival. Fokus utama ialah memastikan individu atau organisasi dapat bertahan hidup. Individu dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan keamanan. Dari perspektif organisasi, fokusnya ialah memastikan kelangsungan hidup perusahaan dengan memenuhi izin usaha, mendapatkan modal, mengembangkan produk atau layanan, serta memperoleh pelanggan pertama untuk menjaga operasional perusahaan tetap berjalan.
Level 2, relationship yang berkaitan dengan kehidupan sosial, seperti penerimaan atau menjadi bagian dari suatu kelompok. Dalam konteks organisasi, menciptakan lingkungan yang memfasilitasi hubungan sosial yang sehat dan positif menjadi penting. Organisasi berupaya membangun nilai-nilai dasar yang mendorong para karyawan untuk saling menghormati, bekerja sama, dan peduli satu sama lain.
Level 3: self-esteem. Banyak pemimpin berhenti pada tingkat ini, yaitu pada tahap melakukan inovasi dan membangun citra merek ataupun organisasi. Upaya membangun citra merek yang kuat sering dianggap sebagai pencapaian tertinggi dan menjamin kesuksesan jangka panjang perusahaan. Oleh karena itu, mereka fokus pada strategi pemasaran dan promosi untuk membangun citra merek yang positif di mata konsumen.
Level 4: transformasi. Perusahaan atau organisasi dihadapkan pada perubahan dan disrupsi. Pada tahapan ini, individu dan organisasi harus terus bertransformasi untuk dapat bertahan dan berkembang. Pemimpin pada tingkat ini harus menjadi agen perubahan yang proaktif dan memimpin dengan contoh. Mereka perlu memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, termasuk kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan tim menuju visi yang baru. Selain itu, pemimpin perlu memiliki fleksibilitas mental dan kemauan untuk belajar secara terus-menerus.
Level 5: perekatan internal. Organisasi perlu mengubah kondisi yang sudah mapan, menciptakan keseimbangan baru, dan kemudian memperkuat kembali organisasi yang jadi lebih responsif terhadap tuntutan zaman.
Level 6: bersinar (making a difference). Pada tingkatan ini, seorang CEO atau pemimpin sudah sekadar melihat dirinya sebagai pemimpin lembaga yang hanya mencapai tujuan minor pada aspek-aspek teknis. Dia memimpin organisasi untuk menciptakan kesejahteraan yang berdampak luas bagi negeri. Singkatnya, pemimpin tidak lagi hanya pada pencapaian target internal organisasi, seperti pertumbuhan pendapatan atau keuntungan semata. Sebaliknya, dia memimpin dengan visi yang lebih luas, menyadari bahwa keberhasilan perusahaan juga harus berdampak positif pada masyarakat dan ekonomi negara secara keseluruhan.
Ketika membangun ribuan kilometer jalan-jalan baru, puluhan waduk, ratusan pasar, puluhan rumah sakit karantina di masa pandemi, dan kawasan IKN, Basuki Hadimuljono telah turut mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan membuat negeri ini mempunyai daya saing yang lebih baik dari era sebelumnya.
Level 7: service to others. Akhirnya, sampailah pada tingkatan yang tertinggi, yakni mewariskan organisasi lebih dari sekadar produk, jasa, jalan, jembatan, bangunan, atau kawasan. Apa yang dikerjakan lebih dari pencapaian target, yaitu keberlanjutan, kebahagiaan bangsa, kekaguman, keadilan, estetika, etika, nilai-nilai, hak asasi manusia, kemanusiaan, alam yang indah, bersih, dengan mindset manusia yang amanah, berintegritas, serta kredibel.
Yang menjadi catatan, kebanyakan CEO ternyata berhenti pada tingkat level 3 (self esteem) sampai level 5 (perekatan internal), sedikit sekali yang sampai ke tingkat ke service to others.
Jadi, manusia delivered harus bekerja lebih dari sekadar memimpin organisasi. Sebab, dia percaya nilai-nilai dan misi perlu dikedepankan. Lembaganya bukan sekadar ada dan survive, tetapi mampu menyelesaikan tuntutan baru yang mengantarkan ke peradaban berikutnya.
Buku ini mengajak pembaca mengenal karya-karya pembangunan infrastruktur Indonesia yang membanggakan. Namun, harus diingat bahwa yang dibicarakan bukan jalan dan jembatan, melainkan pelayanan untuk kehidupan yang amanah, berintegritas, dan kredibel.
Buku ini bukan tentang konsep besar kepemimpinan seperti helicopter view, strategic thinking, the power of simplicity, agile leadership, dan masih banyak lagi. Pembaca tidak akan menemukan banyak konsep kepemimpinan dalam buku setebal 496 halaman ini. Sebaliknya, penjabaran tentang cara kerja dan proses delivered seorang Basuki yang dominan. Karena, pada akhirnya, legasi seorang pemimpin adalah apa yang bisa ia wujudkan. Bukan impian-impian kosongnya. (M-1)
Data Buku
Judul: Delivered: Proses, Strategi, dan Values Basuki Hadimuljono
Penulis: Rhenald Kasali
Tahun: 2024
Penerbit: Mizan
Halaman: 496
KEPALA Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengharapkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mau melirik dan mendorong investasi ke IKN.
Pemangkasan anggaran itu ditujukan untuk perjalanan dinas, kajian-kajian, seminar, hingga focus group discussion (FGD).
KANTOR Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara disebut selesai pada Februari 2025. Seluruh pegawai yang tersebar akan pindah mulai Maret 2025.
KEPALA Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara Basuki Hadimuljono menuturkan peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap 9 proyek ibu kota baru menelan investasi sebesar Rp6,49 triliun
Kepala Otorita IKNĀ Basuki Hadimuljono juga memastikan anggaran yang dialokasikan untuk OIKN tahun ini tetap pada angka yang telah disetujui, yaitu Rp6,3 triliun, ditambah Rp8,1 triliun.
PRESIDEN Prabowo Subianto memerintahkan Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara Basuki Hadimuljono untuk mengkaji ulang desain bagunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved