Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENYAKIT tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi kesehatan yang tidak boleh dianggap remeh. Sebab, bisa menimbulkan komplikasi terutama untuk jantung.
Tekanan darah yang tidak normal bisa membuat seseorang berisiko mengalami serangan jantung, stroke hingga disfungsi ereksi. Terdapat beberapa tips sederhana menjaga tekanan darah tetap normal, seperti dilansir dari situs Sehat Negeriku, portal berita resmi Kementerian Kesehatan RI.
1. Mendengarkan Musik
Mendengarkan musik yang berirama homogen (beat stabil) 30 menit sehari dan dikombinasikan dengan latihan pernapasan, dapat menurunkan tekanan darah sistolik. Musik yang tepat dapat menghilangkan cemas hingga menghindari penyempitan pembuluh darah.
Tekanan sistolik merupakan tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, tekanan diastolik ialah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.
Orang dewasa yang sehat umumnya memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Angka 90 dan 120 menunjukkan tekanan sistolik. Angka 80 dan 60 menunjukkan tekanan diastolik.
2. Tertawa
Tertawa saat menonton film yang lucu akan membuat pembuluh darah membesar sebesar 22% dan tindakan fisik dari tertawa akan membuat pembuluh darah meluas yang meningkatkan aliran darah hingga mengurangi tekanan darah. Sebaiknya setiap orang tertawa 15 menit sehari, dengan membaca cerita atau menonton film lucu.
3. Konsumsi Dark Chocolate
Sebuah studi di Italia pada 2008, menemukan orang yang mengonsumsi dark chocolate setiap hari selama 15 hari, bisa membantu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 4,4 poin dan diastoliknya sebesar 4,2 poin. Akan tetapi, kamu harus memilih cokelat yang tepat dan mengandung antioksidan, pilih yang mengandung 65% kakao.
4. Melakukan Hubungan Seks
Laki-laki yang melakukan hubungan seks 2 kali seminggu memiliki risiko 65% lebih rendah terkena serangan jantung, dibanding yang hanya 1 kali sebulan. Hasil tersebut berdasarkan studi New England Research Institute, yang menunjukan tekanan darah yang lebih rendah dan pembuluh darah akan merespon lebih baik dalam keadaan stres.
5. Mengukur Tekanan Darah di Rumah
Mengukur tekanan darah secara teratur di rumah akan membantu dalam memprediksi risiko kardiovaskuler. Kamu bisa memilih alat pengukur yang akurat, sehingga dapat mengetahui tekanan darah setiap kali dibutuhkan. (M-4)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa terjadi tanpa gejala. Kenali kategori tekanan darah, risiko, dan pentingnya pemeriksaan rutin.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan terdalam pembuluh darah.
Dalam dunia kerja, obesitas dapat mengganggu keberlangsungan produktivitas (brain frog) dan penurunan kesehatan karena penyakit penyerta dari obesitas.
Faktor risiko hipertensi mencakup berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga, serta kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
POLISI mengungkap sebanyak 56 orang ikut serta dalam pesta seks sesama jenis laki-laki atau gay di sebuah kamar hotel di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka patungan
Laporan dari Komite Etika Dewan Perwakilan Rakyat AS mengungkapkan mantan anggota Kongres Republik, Matt Gaetz, menghabiskan lebih dari US$90.000 untuk seks dan narkoba.
Siapa sangka, di tengah pesona wisata dan budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memikat, kasus HIV/AIDS di wilayah ini terus bertambah.
AKTRIS Putri Marino mengungkapkan jika dirinya mengaku menyesal lantaran terlalu cepat memutuskan menikah dan punya anak. Putri Marino menikah dengan aktor Chicco Jerikho pada Mei 2018
Remaja perlu diajarkan untuk menyikapi hasrat seksual. Hasrat seksual yang besar dan tidak terkontrol dapat membuat remaja melakukan seks yang tidak seharusnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved