Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Ketika gerakan reformasi di dunia Arab (Arab Springs) merebak hampir satu dekade lalu, Twitter memiliki peran penting dalam peristiwa itu, terutama dalam penyebaran informasi secara real time. Namun, reputasi media sosial tersebut telah melemah setelah bertransformasi menjadi magnet bagi ujaran kebencian dan disinformasi di bawah kepemilikan Elon Musk.
Secara historis, kekuatan terbesar Twitter adalah sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi serta mengoordinasikan bantuan darurat selama masa krisis.
Kini platform tersebut, yang berganti nama menjadi X setelah diakuisisi Musk, telah menghilangkan moderasi konten, memulihkan akun ekstremis yang sebelumnya dilarang, dan memungkinkan pengguna cukup membeli verifikasi akun, sehingga membantu mereka mendapatkan keuntungan dari unggahan yang viral -- namun sering kali tidak akurat.
Konflik Israel-Gaza yang sedang memanas menjadi ujian nyata pertama bagi platform versi Musk selama krisis politik ini. Banyak ahli menyatakan hal ini telah menjadi ketakutan terburuk mereka, dengan semakin sulitnya untuk membedakan kebenaran dari fiksi.
“Sungguh menyedihkan, meski tidak mengejutkan, melihat keputusan Musk yang ceroboh telah memperburuk krisis informasi seputar konflik Israel-Hamas yang sudah tragis,” kata Nora Benavidez, penasihat senior di lembaga pengawas Free Press, kepada AFP.
Platform ini dibanjiri dengan video dan gambar kekerasan –sebagian betulan, namun banyak pula yang palsu.
Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh lembaga pengawas NewsGuard, hampir tiga perempat dari unggahan paling viral yang mempromosikan kebohongan tentang konflik tersebut didorong oleh akun-akun dengan tanda centang terverifikasi.
“Dengan tidak adanya pagar pembatas, hal ini membuat sangat sulit bagi masyarakat untuk memisahkan fakta dari fiksi, sekaligus meningkatkan“ketegangan dan perpecahan,” tambah Benavidez.
Hal ini terlihat pada Selasa lalu setelah serangan mematikan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza yang dilanda perang, ketika pengguna biasa berebut informasi real-time melampiaskan rasa frustrasi karena situs tersebut menjadi tidak dapat digunakan.
Kebingungan merajalela ketika akun palsu dengan tanda centang terverifikasi membagikan gambar konflik lama, sambil menarasikan kesimpulan tergesa-gesa dari video yang belum terverifikasi. Hal ini menggambarkan bagaimana platform tersebut telah menyerahkan ‘megafon; kepada pelanggan yang membayar, terlepas dari keakuratannya.
Akun-akun yang menyamar sebagai sumber resmi atau media berita memicu kemarahan dengan konten yang menghasut.
Peneliti misinformasi memperingatkan bahwa banyak pengguna memperlakukan akun kelompok aktivis yang disebut "ruang perang Israel", yang diberi tanda centang emas -- yang menunjukkan "akun organisasi resmi", menurut X -- sebagai sumber resmi Israel.
Menurut para peneliti, akun bot yang berbasis di India yang terkenal dengan retorika anti-Muslim semakin memperkeruh keadaan dengan mendorong narasi palsu anti-Palestina.
Sirus berita resmi Al Jazeera juga menjadi korban pencatutan. Mereka menegaskan tidak memiliki hubungan dengan akun yang berbasis di Qatar yang secara keliru mengklaim afiliasi mereka dengan stasiun televisi Timur Tengah tersebut dan mendesak para pengikutnya untuk “berhati-hati.”
“Menjadi sangat menantang untuk menavigasi arus informasi – ada siklus berita yang tiada henti, dorongan untuk mengklik, dan peningkatan kegaduhan,” kata Michelle Ciulla Lipkin, kepala Asosiasi Nasional untuk Pendidikan Literasi Media, kepada AFP.
“Sekarang jelas bahwa Musk melihat X bukan sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan, melainkan hanya salah satu usaha bisnisnya,” tegasnya.
Kekacauan ini sangat kontras dengan peristiwa Arab Spring pada tahun 2011 yang memicu gelombang optimisme di Timur Tengah mengenai potensi platform tersebut untuk menyebarkan informasi otentik, memobilisasi komunitas, dan meningkatkan cita-cita demokrasi.
Kini keadaan malah sebaliknya. Platform X justru menimbulkan kekacauan. “Gangguan fungsi dasar situs ini mengancam akan menghambat atau mengganggu respons kemanusiaan,” ujar para ahli memperingatkan.
Organisasi-organisasi kemanusiaan biasanya mengandalkan platform-platform tersebut untuk menilai kebutuhan, menyiapkan rencana logistik, dan menilai apakah suatu wilayah aman untuk mengirimkan petugas pertolongan pertama.
”Para eneliti hak asasi manusia juga menggunakan data media sosial untuk melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan kejahatan perang, “kata Alessandro Accorsi, analis senior di Crisis Group.
“Banjir informasi yang salah dan pembatasan yang diterapkan X pada akses yang memungkinkan pengembang pihak ketiga mengumpulkan data platform sosial, telah mempersulit upaya tersebut,” kata Accorsi kepada AFP.
Tidak menanggapi
Sejauh ini X tidak menanggapi permintaan komentar AFP. Kepala eksekutif perusahaan Linda Yaccarino telah memberi isyarat bahwa platform tersebut masih serius mengenai kepercayaan dan keamanan, dan bersikeras bahwa pengguna bebas menyesuaikan pengaturan akun mereka untuk memungkinkan berbagi informasi secara real-time.
Namun para peneliti menyuarakan pesimisme. Menurut mereka situs tersebut telah mengabaikan upaya untuk mengangkat sumber berita terkemuka. “Sebaliknya, program bagi hasil iklan baru dengan pembuat konten memberikan insentif pada konten ekstrem yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan,” kata para kritikus.
Pat de Brun, kepala Akuntabilitas Teknologi Besar di Amnesty International mengatakan X harus menggunakan semua tools yang tersedia, termasuk penerapannya.(AFP/M-3)
BERBAGAI tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang kita hadapi harus dijawab dengan peningkatan kemampuan dan penerapan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki.
Akun-akun di media sosial yang aktif menyebarkan disinformasi terkait dengan rokok dan tembakau di antaranya akun-akun yang pro terhadap indusri tembakau.
ISD mengidentifikasi puluhan gambar dan video palsu, menyesatkan, atau dihasilkan oleh kecerdasan buatan yang diklaim secara online sebagai serangan Iran
Alat kecerdasan buatan generatif kini menawarkan cara yang jauh lebih murah dan lebih cepat untuk membuat konten yang seringkali sulit dibedakan dari informasi otentik.
Dewan Pers gencar menggelar workshop kepada para jurnalis agar tetap profesional dalam mengawal informasi dan pemberitaan seputar Pemilu 2024.
Kemunculan gangguan informasi merefleksikan kondisi sosial politik terkini.
Dalam video tersebut, istri Arief Muhammad ini memperlihatkan sang suami sebagai sosok ayah dan suami yang penuh kasih sayang kepada keluarga.
Penampilan Hokky Caraka yang dianggap kurang optimal memicu ribuan komentar dari netizen di media sosial.
SAAT berada di masa sulit, sejumlah orang memilih meminta bantuan. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh putra dari musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Dul Jaelani.
Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya perilaku masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama soal isu-isu politik dan pemerintahan.
RAMAI di media sosial tentang trend (tren) baru yaitu garis merah di atas kepala atau disebut S-Line. Kemunculan tren ini diawali dengan viralnya drama Korea terbaru yang berjudul S-Line.
WARGA Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan peningkatan keterampilan digital atau digital skill.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved