Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
EKS karyawan TikTok Ayomi Samaraweera mendirikan media sosial baru bernama Canopy. Canopy merupakan aplikasi jejaring sosial peer-to-peer baru bagi para pembuat konten untuk saling terhubung, mengumpulkan informasi, dan menumpahkan buah pikiran mereka. Samaraweera menyatakan telah meluncurkan program percontohan Canopy dan merekrut 1.000 pemengaruh.
Untuk mendapatkan akses awal, para kreator dapat mendaftar di situs web Canopy. Saat ini ada 1.200 orang yang masuk dalam daftar tunggu.
"Canopy berharap program ini akan membantu membangun massa kritis pada platform di ceruk konten inti kami, yakni kecantikan, fesyen, dan gaya hidup," kata Samaraweera, pendiri dan CEO Canopy, dilansir TechCrunch, Selasa (10/10).
Baca juga: TikTok Shop Dihapus, Konsumen Merasa Bosan
Selain uji coba, Canopy akan menguji tiga jalur monetisasi potensial, termasuk layanan berlangganan bulanan yang menawarkan sumber daya pendidikan seperti seri webinar, acara tatap muka, dan grup akuntabilitas. Canopy juga akan bereksperimen dengan pasar riset yang menghubungkan jenama dengan para kreator.
Canopy terbuka untuk semua jenis kreator, seperti budaya pop, game, makanan, atau bahkan mereka yang memposting konten dewasa. Namun, Canopy menargetkan kreator kecantikan, fesyen, dan gaya hidup karena menurut mereka adalah ceruk konten yang memiliki potensi penghasilan dan daya beli tertinggi.
Canopy menerima influencer dari sebagian besar platform utama, termasuk TikTok, Instagram, YouTube, Twitch, Facebook, OnlyFans, Pinterest, LinkedIn, dan Snapchat. Saat ini, jumlah pengikut yang dibutuhkan untuk bergabung dengan Canopy adalah antara 1.000 hingga 100.000. Namun, ini akan terbuka untuk semua kreator di masa depan.
Baca juga: Meta Wacanakan Biaya Berlangganan agar Facebook dan Instagram di Eropa Bebas Iklan
Canopy memiliki fitur-fitur serupa dengan aplikasi jejaring sosial, yakni posting, komentar, suka, profil, dan sebagainya. Pengguna juga dapat bergabung dengan grup yang berfokus pada topik tertentu, seperti kemitraan merek, transparansi pembayaran, berita industri, kesehatan mental, acara dan pemrograman, peluang monetisasi, algoritma platform, agensi bakat, dan banyak lagi.
Semua pengguna bersifat anonim di Canopy dengan harapan dapat menciptakan ruang yang aman bagi para kreator untuk berbagi rasa frustasi mereka tentang industri ini dan mengajukan pertanyaan tanpa takut dihakimi.
Ketika berbicara dengan para kreator, Samaraweera menemukan bahwa pengguna menyukai anonimitas, karena mereka tidak ingin merusak karier mereka sendiri atau mengecewakan siapa pun. Mereke bebas ingin berbagi pengalaman buruk dengan sebuah jenama atau memperingatkan orang lain tentang potensi penipuan.
Akan tetapi, aplikasi ini juga memiliki cabang/kelompok yang disebut "Creator Collabs" di mana para kreator dapat lebih terbuka tentang identitas mereka dan mengatur pertemuan langsung. Canopy juga berencana untuk memperkenalkan fitur toggle pada akhir Oktober, yang memungkinkan para kreator untuk memilih antara tetap anonim atau mengungkapkan nama asli mereka.
Canopy didukung oleh Hustle Fund VC, pendiri Jellysmack dan Sean Atkins, Presiden Jellysmack. Selain itu, Canopy baru saja diterima di Techstars Seattle. Secara keseluruhan, Canopy telah menghimpun investor sebesar $240.000 atau Rp3,7 miliar.
(Z-9)
Panduan TikTok Ads untuk produk digital: Jangkau audiens tepat, tingkatkan penjualan! Pelajari strategi iklan efektif, targetkan pasar Anda & maksimalkan ROI.
Setelah pengurangan ini, jumlah total karyawan gabungan Tokopedia dan TikTok Shop di Indonesia diperkirakan sekitar 2.500 orang.
Festival kecantikan TikTok pertama hadir di Jakarta, menampilkan kreator ternama dan lebih dari 30 brand.
PLATFORM media sosial asal Tiongkok, Tiktok menghadirkan fitur baru yang menarik terkait AI. Fitur yang bernama AI Alive tersebut bisa mengubah sebuah foto menjadi sebuah video.
Video ini dapat berupa hiburan, edukasi, tutorial, tantangan (challenge), komedi, musik, lip sync, hingga promosi produk.
Di Indonesia, sejumlah tagar populer seperti #SamaSamaBelajar, #SerunyaBelajar, dan #SerunyaMembaca telah mengumpulkan lebih dari 24 juta unggahan.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Dalam aplikasi MyMoment, pengguna dapat mengirimkan pesan dukungan kepada para pemain, memprediksi skor pertandingan, hingga menebak pencetak gol pertama.
Melalui aplikasi Nyalanesia, pengguna dapat mengakses berbagai program literasi, pelatihan guru, marketplace literasi, hingga forum komunitas pendidikan dalam satu genggaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved