Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Seorang pria kulit hitam berpose dengan punggung menghadap kamera. Gambar ini mengingatkan pada ruang tunggu penjara pada saat seorang tahanan sebelum bertemu dengan orang yang dicintai. Gambar itu karya Larry Cook, seniman Amerika Serikat.
“Karya ini mendapat banyak perhatian,” kata Nicole Fleetwood, kurator pameran Marking Time: Art in the Age of Mass Incarceration (Menandai Waktu: Seni di Era Penahanan Massal). Pameran ini digelar di Pusat Penelitian Budaya Kulit Hitam, Schomburg di Harlem, New York.
“Harlem adalah komunitas yang sangat terkurung dalam sebuah landmark budaya global,” kata Fleetwood. Menurut dia karya Cook terasa sangat familiar bagi penduduk setempat.
Pameran ini terdiri dari karya-karya seniman, yang pernah dipenjara atau pihak lain -- seperti Cook, yang pamannya dipenjara -- yang telah melihat dampaknya dari dekat. Tidak hanya lukisan yang dipamerkan, tapi juga beberapa seni instalasi.
Para pengkritik sering menyebut tingkat penahanan yang sangat tinggi di Amerika sebagai bukti bahwa sistem peradilan yang kejam perlu diubah. Pameran tersebut, yang telah digelar di beberapa wilayah di Amerika Serikat, menampilkan dampak psikologis dari apa yang disebut oleh para seniman sebagai penahanan massal.
“Seni adalah desakan kehadiran,” kata Fleetwood. “Ini adalah desakan untuk berhubungan dengan orang-orang yang mereka cintai dan komunitas estetika yang lebih besar serta gerakan politik yang lebih besar dari orang-orang yang ingin mengakhiri sistem yang kita miliki saat ini.”
Di antara karya yang paling mencolok adalah serangkaian potret pria yang dipenjara. Seniman Mark Loughney, yang dipenjara selama 10 tahun atas tuduhan penyerangan terkait pembakaran, mengatakan dia membuat gambar tersebut kapan pun dia punya waktu di ruang umum di penjara di Pennsylvania.
Meskipun sering terjadi keributan – penjara ini menampung sekitar 2.000 narapidana, beberapa di antaranya menjalani hukuman seumur hidup. “pengalaman ini sangat meditatif,” kenangnya.
“Bagi banyak orang, saya pikir ini sangat berarti,” katanya. "Hanya untuk menjadi bagian dari sesuatu yang bisa menegaskan individualisme, identitas, dan kemanusiaan mereka."
Loughney mengatakan dia memulai pembuatan sketsa itu sebagai cara untuk mendapatkan uang dari para tahanan yang ingin mengirimkan gambar itu ke keluarga mereka.
Namun, setelah sekitar 100 karya pertamanya yang dipamerkan pada tahun 2017 di kampung halamannya di Pennsylvania, Loughney menyadari potensi untuk membuat ‘pernyataan sikap’ yang lebih besar. (AFP/M-3)
PAMERAN Asia Fashion (Indonesia) Show ke-2 menarik 202 perusahaan dari lebih dari 8 negara dan wilayah yang menampilkan produk mereka di 293 booth.
Muslim LifeFest memadukan pameran dagang, edukasi, sportainment, dan konferensi internasional dalam satu ekosistem halal.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan menggelar BCA Expo 2025 di Hall 5–10 ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, pada 22–24 Agustus 2025.
Masih banyak generasi muda yang keliru memahami sejarah. Bahkan tidak sedikit yang mengira Soekarno-Hatta adalah satu orang.
Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tengah giat memodernisasi sektor logistik untuk mendukung pertumbuhan industri nasional.
Pameran yang diluncurkan bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia ini, menyoroti dukungan kuat Australia bagi Indonesia selama perjuangan kemerdekaan.
Pilihan tajuk lomba ‘Surakarta Berbudaya’ sebagai semangat menjaga kearifan lokal.
PAGELARAN Sabang Merauke kembali hadir tahun ini. Kali ini, dengan skala yang lebih megah dengan tema Indonesian Broadway
SENIMAN visual Muklay, yang dikenal lewat karya pop penuh warna cerah dan keceriaan, menampilkan pergeseran dalam karyanya. Kini, dia menghadirkan karakter-karakter baru
TIGA seniman Indonesia berkolaborasi. Mereka ialah Mohammad Taufiq (Emte), Erin Dwi, dan Evieriel. Kolaborasi ketiga ilustrator itu berupaya menyampaikan pesan persatuan dan harapan.
DUA seniman Tanah Air, Agus Wicak dan Zakimuh menggelar pameran tunggal bertajuk Bio Diversity dan Parodi. Pameran ini menyatukan dua kekuatan visual yang saling mengkritisi zaman.
Pentas malam itu melibatkan banyak seniman, mulai dari Ayodya Sanggar Seni, W.O. Tresna Budaya, Wayang Bocah Kusuma Indria, serts lebih dari 10 sanggar seni yang lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved