Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Belajar Mengerti Adik Kelasku yang "Istimewa"

Aruni Aulia Putri - SD Muhammadiyah Srimenanti, Lampung.
21/8/2023 08:25

Pengantar: Pada 24 – 27 Juli 2023, Media Indonesia bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah menggelar pelatihan Reporter Cilik (Repcil). Sebanyak 26 siswa tingkat SD dan 37 siswa tingkat SMP mengikuti program ini. Setelah pelatihan, para siswa membuat berita hasil liputan masing-masing. Berikut karya tulis yang terpilih sebagai peringkat 10 besar tingkat SD:

 

AKU memiliki adik kelas yang istimewa bernama Muhammad Annas (10 tahun). Siswa kelas 2 SD Muhammadiyah Srimenanti, Lampung, ini merupakan anak berkebutuhan khusus (penderita autisme).

Saat aku mengamati perilaku Annas, ada beberapa kata yang tidak aku mengerti. Aku pun menjadi penasaran tentang apa yang Annas pikirkan.

Pada 24 – 25 Juli 2023, aku mewawancarai guru, Kepala Sekolah, dan juga ibunda Annas. Siti Qomariyah, ibunda Annas yang juga bekerja sebagai admin sekolahku mengatakan jika Annas sudah terlihat berbeda sejak usia TK. 

Kegiatan Annas sekarang ini, pukul 09:00-10:00 pagi terkadang Annas minta diantarkan ke rumah budenya di Sribhawono, yang tidak jauh dari rumah mereka. Annas suka dengan es berwarna-warni yang dijual budenya. Di sore hari, kegiatan Annas adalah suka mengambil rumput di pekarangan untuk makan kelincinya. Di sekolah, Annas belajar dengan menggunakan komputer tablet TAB dengan program dari Sekolah Enuma.

Berdasarkan beberapa informasi yang aku dapat dari internet, salah satunya dari nbpcenter.com, austisme bukan selalu kemampuan kognitif dibawah rata-rata normal. Di situ disebutkan jika, sebagian anak-anak austis mempunyai potensi yang dapat dikembangkan di bidang seni.

Saaat saya mewawancarai Ibu Yeyen Tandayu, S.Pd selaku guru yang pendamping Annas, ia mengatakan Annas bisa mengikuti pelajaran. “Di dalam materi pembelajaran TAB Sekolah Enuma itu kan terdapat pembelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris. Nah, untuk pembelajaran tersebut terdapat unit belajar cara membuat bentuk zigzag, cara menulis angka, cara membuat lingkaran dan lain sebagainya. Sejauh ini Annas mampu mengikuti meskipun harus dibantu dengan cara memegang tangannya mengikuti bentuk garis yang ada di layar,” katanya.

Sewaktu-waktu Anna juga bisa tantrum. Kalau sudah begitu, Annas tidak bisa dipaksa belajar. Ibu Annas dan guru lalu akan mengajak Annas menyendiri sejenak sambil dipegangi handphone. Annas juga suka dengan gim di handphone dan musik. 

Ibu Ida Fritriyana, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Srimenanti menjelaskan jika sekolah menerima Annas karena memang setiap anak wajib untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan. “Selain itu, terdapat kebijakan dari pemerintah bahwa sekolah bisa menerima anak berkebutuhan khusus tanpa membeda-bedakan yang mempunyai hak-hak yang sama untuk belajar bersama, kemudian bisa bersosialisasi dengan teman-teman yang lainnya,” katanya.

Ia berharap semua siswa bisa menerima Annas maupun anak berkebutuhan khusus yang lainnya, tanpa membedakan karena kekurangan yang dimiliki. “Semua siswa diharapkan untuk terus menganggap Annas ini menjadi teman yang bisa diajak bermain, berkomunikasi, bersosialisasi dan belajar bersama disekolah kita, karena awalnya Annas tidak mampu berbicara atau menyampaikan kosakata dengan jelas. Namun sekarang sampai detik ini, Annas semakin terlihat perubahannya, sudah berani dan mampu mengucapkan beberapa kosakata meskipun ada yang kurang bisa dipahami maksudnya” katanya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya