Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Penggunaan gawai yang berlebihan memang mendatangkan banyak dampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya kesehatan mata. Sejumlah efek berbahaya lainnya yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan gawai dalam jangka waktu lama antara lain kerusakan saraf di kulit kepala, kehilangan ingatan, kebingungan mental, nyeri sendi, kejang otot, dan lain sebagainya.
Efek berbahaya tersebut berasal dari radiasi yang dipancarkan oleh gawai. Lilis Sucahyo, Dosen Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian dari IPB University memberikan beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak radiasi yang ditimbulkan oleh gawai, seperti dikutip dari laman resmi Instagram IPB @ipbofficial.
1. Gunakan lapisan pelindung
Anda dianjurkan untuk menggunakan lapisan pelindung (screen protector) untuk layar/monitor LED. Sebaiknya memilih jenis yang tidak hanya melindungi layar dari debu, kotoran dan goresan tetapi juga pancaran sinar radiasi, terutama paparan cahaya biru (blue light) dan ultraviolet. Jika menggunakan kacamata, pilih jenis lensa yang juga dapat menghalau atau menyaring jenis cahaya tersebut.
2. Kondisikan cahaya
Lakukan pengondisian cahaya ruangan dan pengaturan tingkat kecerahan layar (brightness dan contrast) yang sesuai. Artinya tingkat kecerahan layar tidak melebihi kondisi pencahayaan lingkungan di mana Anda bekerja.
Ruangan yang terlalu redup atau gelap dapat menyebabkan kecerahan dan kontras layar di gawai yang berlebihan sehingga mata menjadi cepat lelah. Selain itu, gunakan setelan Dark Mode di gawai Anda atau dengan memilih tema gelap yang tersedia di berbagai aplikasi untuk mengurangi kecerahan dan radiasi layar.
3. Atur jarak penglihatan dari layar
Lakukan pengaturan jarak penglihatan antara mata dengan layar. Disarankan dalam jarak sekitar 30-40 cm. Usahakan agar posisi gawai lebih rendah dari mata, yaitu dengan membentuk sudut lebih dari 15 derajat. Hindari menatap layar dalam kondisi berbaring karena dapat menyebabkan cedera punggung dan gangguan tulang belakang.
4. Hindari menatap layar dalam jarak dekat secara terus menerus.
Sebaiknya setiap 20-30 menit menatap layar, selingi dengan aktivitas melihat jauh atau palingkan pengelihatan ke arah lain seperti pojok pojok ruangan atau melihat ke luar jendela ruangan. Lakukan juga pemijitan ringan di sekitar mata untuk melancarkan aliran darah.
Hal tersebut dilakukan untuk mengistirahatkan dan mengurangi ketegangan pada otot mata. Pada saat tersebut lakukan juga senam ringan untuk peregangan otot bahu dan leher utuk mencegah terjadinya computer vision syndrom, yaitu gejala kelelahan pada mata. Kondisi ini ditandai dengan mata merah, berair, gatal, lelah, hingga sakit kepala.
5. Atur intensitas berkedip
Ketika bekerja dengan layar, maka secara tidak sadar akan terjadi penurunan intensitas berkedip. Hal tersebut menyebabkan mata menjadi kering.
Lakukan kegiatan berkedip secara sadar dan teratur agar bola mata dapat tetap terbasahi dengan baik. Dapat juga menggunakan cairan tetes mata jika diperlukan. Perbanyak konsumi buah dan sayuran untuk menjaga kesehatan mata. (M-3)
Revolusi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Salah satu inovasi paling menonjol adalah munculnya sistem pembayaran tanpa batas.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Kemajuan teknologi digital membuka peluang baru melalui layanan kesehatan berbasis mobile. Aplikasi kesehatan yang dirancang khusus untuk menjangkau daerah dengan akses terbatas
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Dengan GEAR VLab lembaga pendidikan yang memiliki anggaran terbatas bisa tetap mengadopsi teknologi digital
. Dengan teknologi modern, mengolah lahan pertanian akan lebih gampang dan tentunya meningkatkan kesejahteraan petani.
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved