Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Kehadiran teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mengancam sejumlah profesi, termasuk para dubber (artis sulih suara). Kini, mereka ramai-ramai menyuarakan perlawanan terhadap penggunaan teknologi tersebut. Mereka khawatir AI akan mengambilalih peran mereka. Apalagi, sejauh ini belum ada regulasi yang mengatur kecerdasan buatan yang kini dapat menghasilkan atau mengkloning suara manusia.
"Kami melawan monster besar," kata Mario Filio, dari Meksiko yang telah menjadi dubber untuk bintang Hollywood Will Smith, karakter Obi-Wan Kenobi di Star Wars, dan seekor lemur pencinta pesta di film animasi Madagaskar.
Dengan slogan "Jangan curi suara kami", lebih dari 20 serikat dan asosiasi pekerja sulih suara dari Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Latin, para seniman artis di belakang layar ini telah membentuk koalisi Persatuan Artis Sulih Suara. Koalisi ini mewakili artis sulih suara, narator iklan, film, buku audio, dan video gim yang khawatir suara mereka digantikan oleh mesin, atau bahkan dikloning oleh kecerdasan buatan tanpa persetujuan mereka.
Baca juga : Meta Luncurkan MusicGen, Ciptakan Musik dari Teks
"Penggunaan kecerdasan buatan yang diskriminatif dan tidak diatur adalah risiko yang dapat menyebabkan kepunahan warisan artistik kreativitas dan keajaiban manusia, aset yang tidak dapat dihasilkan oleh mesin," demikian pernyataan kelompok tersebut, yang anggotanya termasuk Asosiasi Nasional AS untuk Voice Actors (NAVA) dan Organisasi United Voices Amerika Latin.
"Suara kami adalah mata pencaharian kami," kata wakil presiden NAVA Carin Gilfry dalam sebuah pernyataan bulan lalu. "Dan jika kita tidak memiliki kendali atas bagaimana suara itu digunakan, kita tidak bisa mencari nafkah," tambahnya.
Sejauh ini, artis sulih suara sudah tersaingi dengan kehadiran teknologi text-to-speech yang mengubah kata-kata tertulis menjadi suara sintetis. Sekarang kecerdasan buatan telah membawa ancaman baru.
Baca juga : Didukung AI, Seleris Luncurkan Platform Underwriting Asuransi Jiwa dan Kesehatan
Berkat pembelajaran mesin, perangkat lunak itu kini dapat membandingkan sampel suara dengan jutaan sampel yang sudah ada, dan mengidentifikasi pola yang menghasilkan suara tiruan.
"Mereka mencomot suara-suara yang telah kami hasilkan selama bertahun-tahun," kata Dessiree Hernandez, presiden Asosiasi Penyiar Komersial Meksiko. "Kami berbicara tentang hak untuk menggunakan suara yang dicuri tanpa persetujuan," tambahnya.
Beberapa platform kini telah menawarkan layanan text-to-speech dengan harga yang lebih murah dari biaya profesional. Revoicer.com, salah satu platform mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk menggantikan sulih suara manusia, tetapi untuk menawarkan alternatif yang lebih cepat dan lebih murah.
Meski terus dipekerjakan, para artis pengisi suara curiga pihak perusahaan menggunakan suara mereka untuk membangun bank data. Para seniman itu kini sedang mencari alat untuk melacak suara mereka dalam menghadapi pembajakan yang kian canggih.
“Mereka menginginkan adanya undang-undang untuk mencegah rekaman suara mereka digunakan untuk mengembangkan AI tanpa persetujuan mereka, dan juga mendukung pengaturan kuota untuk sulih suara manusia,” kata artis sulih suara asal Kolombia, Daniel Soler de la Prada. (AFP/M-3)
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
Agentic AI adalah sebuah pendekatan inovatif berbasis AI yang tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, membentuk tim AI baru untuk menciptakan superintelligence. Proyek ambisius ini menjadi bagian dari persaingan ketat di dunia kecerdasan.
DERETAN perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Korea Selatan memamerkan inovasi terbaru mereka dalam acara ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025.
Kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi bagian penting dalam kehidupan profesional, khususnya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Karyawan dibekali pemahaman dan keterampilan dasar dalam memanfaatkan AI secara praktis dan bertanggung jawab.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
IKATAN Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan Marine Digital Summit 2025 sebagai upaya mendorong transformasi digital di sektor pertahanan laut.
Sejak anak berusia kurang lebih enam tahun, orangtua sudah dapat memberikan akses dengan batasan khusus dan mulai memperkenalkan teknologi dengan cara yang aman dan terarah
Aplikasi OOIP merupakan salah satu terobosan teknologi yang sukses mengintegrasikan proses evaluasi rencana pekerjaan sumur minyak dan gas digitalisasi proses.
Transformasi digital kini tengah mengalami kemajuan pesat di berbagai sektor industri. Salah satu yang menjadi hal penting untuk diperhatikan adalah pemanfaatan big data.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved