Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Kehadiran teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mengancam sejumlah profesi, termasuk para dubber (artis sulih suara). Kini, mereka ramai-ramai menyuarakan perlawanan terhadap penggunaan teknologi tersebut. Mereka khawatir AI akan mengambilalih peran mereka. Apalagi, sejauh ini belum ada regulasi yang mengatur kecerdasan buatan yang kini dapat menghasilkan atau mengkloning suara manusia.
"Kami melawan monster besar," kata Mario Filio, dari Meksiko yang telah menjadi dubber untuk bintang Hollywood Will Smith, karakter Obi-Wan Kenobi di Star Wars, dan seekor lemur pencinta pesta di film animasi Madagaskar.
Dengan slogan "Jangan curi suara kami", lebih dari 20 serikat dan asosiasi pekerja sulih suara dari Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Latin, para seniman artis di belakang layar ini telah membentuk koalisi Persatuan Artis Sulih Suara. Koalisi ini mewakili artis sulih suara, narator iklan, film, buku audio, dan video gim yang khawatir suara mereka digantikan oleh mesin, atau bahkan dikloning oleh kecerdasan buatan tanpa persetujuan mereka.
Baca juga : Meta Luncurkan MusicGen, Ciptakan Musik dari Teks
"Penggunaan kecerdasan buatan yang diskriminatif dan tidak diatur adalah risiko yang dapat menyebabkan kepunahan warisan artistik kreativitas dan keajaiban manusia, aset yang tidak dapat dihasilkan oleh mesin," demikian pernyataan kelompok tersebut, yang anggotanya termasuk Asosiasi Nasional AS untuk Voice Actors (NAVA) dan Organisasi United Voices Amerika Latin.
"Suara kami adalah mata pencaharian kami," kata wakil presiden NAVA Carin Gilfry dalam sebuah pernyataan bulan lalu. "Dan jika kita tidak memiliki kendali atas bagaimana suara itu digunakan, kita tidak bisa mencari nafkah," tambahnya.
Sejauh ini, artis sulih suara sudah tersaingi dengan kehadiran teknologi text-to-speech yang mengubah kata-kata tertulis menjadi suara sintetis. Sekarang kecerdasan buatan telah membawa ancaman baru.
Baca juga : Didukung AI, Seleris Luncurkan Platform Underwriting Asuransi Jiwa dan Kesehatan
Berkat pembelajaran mesin, perangkat lunak itu kini dapat membandingkan sampel suara dengan jutaan sampel yang sudah ada, dan mengidentifikasi pola yang menghasilkan suara tiruan.
"Mereka mencomot suara-suara yang telah kami hasilkan selama bertahun-tahun," kata Dessiree Hernandez, presiden Asosiasi Penyiar Komersial Meksiko. "Kami berbicara tentang hak untuk menggunakan suara yang dicuri tanpa persetujuan," tambahnya.
Beberapa platform kini telah menawarkan layanan text-to-speech dengan harga yang lebih murah dari biaya profesional. Revoicer.com, salah satu platform mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk menggantikan sulih suara manusia, tetapi untuk menawarkan alternatif yang lebih cepat dan lebih murah.
Meski terus dipekerjakan, para artis pengisi suara curiga pihak perusahaan menggunakan suara mereka untuk membangun bank data. Para seniman itu kini sedang mencari alat untuk melacak suara mereka dalam menghadapi pembajakan yang kian canggih.
“Mereka menginginkan adanya undang-undang untuk mencegah rekaman suara mereka digunakan untuk mengembangkan AI tanpa persetujuan mereka, dan juga mendukung pengaturan kuota untuk sulih suara manusia,” kata artis sulih suara asal Kolombia, Daniel Soler de la Prada. (AFP/M-3)
Riset terbaru kembangkan AI yang mampu mendeteksi lesi pita suara dan kanker laring lewat analisis karakter suara, membuka peluang diagnosis dini.
Fitur menarik lainnya, kaca mata pintar itu memiliki kamera ultra lebar 12MP, yang bisa menangkap foto 3.024 × 4.032 px dan video 1.512 × 2.016 px pada kecepatan hingga 30fps
Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa membuktikan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif.
Sebuah studi mengungkap ChatGPT kerap memberikan informasi berbahaya kepada remaja.
Youtube menguji coba kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pengguna di bawah 18 tahun.
Peneliti menggunakan kecerdasan buatan ciptakan dua calon antibiotik lawan superbug.
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved