Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kecanduan ponsel dapat mempersingkat hidup anak-anak, kata seorang pakar anak dan psikoterapis, Charlotte Armitage. Ia mengatakan, bermain media sosial dan gim yang berlebihan sangat memengaruhi kesehatan mental. Adapun kecemasan terkait penggunaan ponsel dapat berdampak besar pada sistem kardiovaskular anak.
“Dampak kecanduan ponsel pada semua area penting fungsi psikologis dapat berkontribusi pada perkembangan perilaku yang memperpendek umur,” kata pria berusia 39 tahun itu, seperti dikutip dari situs Study Finds, Selasa (13/6).
Armitage percaya tumbuh besar dikelilingi oleh perangkat dapat dengan mudah berdampak buruk pada kesehatan anak-anak dan bahkan dapat memperpendek umur mereka dalam jangka panjang.
“Jika tumbuh dengan perangkat itu, sehingga akan berjuang untuk mengembangkan hubungan dan keterampilan interpersonal. Hubungan yang dalam dan bermakna sangat penting untuk kesehatan mental dan umur panjang kita. Media sosial harus benar-benar tidak, untuk semua anak, titik. Yang dilakukannya (media sosial) hanyalah menyambungkan mekanisme kecanduan di otak," ungkapnya.
Mekanisme kecanduan berasal dari hormon perasaan senang di otak. Saat menggunakan ponsel dan media sosial, menerima suka (like) di platform seperti TikTok dapat memicu hormon ini.
“Segala jenis kecanduan adalah perilaku yang memicu pelepasan neurotransmiter di otak. Otak mengenali tindakan sebagai hadiah, dan mendorong kita untuk melakukannya lagi, ” kata Armitage.
“Tetapi semakin kita mengelola hal ini, semakin kecil dampaknya. Sel-sel kita mulai mati, jadi kita membutuhkan pukulan yang lebih intens untuk membuat dopamin berjalan kembali. Dan kami mendefinisikan kecanduan ketika kecanduan mulai memengaruhi area lain dalam hidup Anda, persahabatan, hubungan, pekerjaan, kesehatan, tidur. Jika teman atau orangtua Anda terus-menerus meminta Anda untuk meletakkan ponsel Anda, itu berarti penggunaan ponsel Anda mengganggu kehidupan nyata," lanjutnya.
Psikoterapis percaya bahwa sifat kecanduan telepon yang menyenangkan dapat berasal dari media sosial yang tidak terbatas.
Selain memengaruhi kesehatan mental anak, Armitage mengatakan ada juga bukti yang menunjukkan bahwa kesehatan fisik mereka dapat terganggu akibat kecanduan ponsel.
“Ada bukti bahwa orang yang melihat ponsel sebelum tidur masih memiliki kadar kortisol yang tinggi dalam darahnya setelah bangun di pagi hari. Ini berarti kamu cemas bahkan sebelum kamu bangun. Kortisol bertanggung jawab atas sesak napas, jantung berdebar-debar, dan kepanikan yang Anda rasakan saat stres atau cemas. Itu bahkan dapat berdampak negatif pada sistem kardiovaskular," katanya.
Dr. Armitage menyarankan orangtua dan pengasuh anak untuk menetapkan batasan ketika anak-anak mereka menggunakan perangkat digital.
Perangkat digital juga dapat menghambat perkembangan emosional
Menggunakan smartphone dan perangkat digital lainnya untuk menenangkan anak kecil saat anak tantrum dapat menjadi bumerang dan akhirnya menghambat perkembangan emosional mereka, sebuah studi memperingatkan.
Para peneliti di Michigan Medicine menemukan bahwa teknologi digital dapat membantu menenangkan balita dalam jangka pendek, tetapi juga dapat mengurangi kesempatan mereka untuk melatih keterampilan mengatasi emosi.
Para ilmuwan menambahkan bahwa memberikan layar kepada anak usia prasekolah yang sedang kesal dan dapat menenangkan mereka dengan cepat, namun hal itu dapat menyebabkan perilaku menantang yang lebih parah di kemudian hari.
Temuan studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics ini menunjukkan bahwa seringnya penggunaan smartphone dan tablet untuk menenangkan anak-anak yang sedang kesal antara usia tiga dan lima tahun menyebabkan peningkatan disregulasi emosi pada anak-anak, terutama pada anak laki-laki. (M-2)
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Seiring mobilitas yang semakin tinggi dan hadirnya beragam profesi, figur ayah di rumah terasa kurang dan membuat ikatan emosional antar ayah dan anak berkurang
Tantrum pada anak merupakan masalah perilaku yang umum dengan mengekspresikan kemarahan.
Pada orang dengan hoarding disorder, penimbunan sering kali dilakukan secara acak dan sembarangan. Mereka merasa aman saat bisa menumpuk sampah karena merasa sayang saat membuangnya.
Penderita Narcisstic Personality Disorder (NPD) seringkali sulit dihadapi karena mereka tidak merasa dirinya sakit dan sering meremehkan orang lain.
Orangtua sering kali mengalami shock dan tidak terima dengan berita yang didengar yang sebenarnya merupakan respons natural manusia ketika mengalami berita buruk.
Berpelukan secara tulus antara orang tua dan anak dapat membuat anak merasa dicintai, diterima, dan menyalurkan kebahagiaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved