Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Rumah lelang Christie pekan depan akan menggelar lelang ratusan permata milik miliarder Austria Heidi Horten, yang suaminya pengusaha Jerman di era Nazi.
Di acara lelang itu, Christie akan menawarkan 700 lot dari koleksi Horten, termasuk karya unik dan luar biasa dari desainer abad ke-20, termasuk Cartier, Harry Winston, Bulgari, serta Van Cleef & Arpel. Seluruh koleksi itu harganya ditaksir bernilai lebih dari US$150 juta atau sekitar Rp2,3 triliun.
Penjualan tersebut dapat melampaui rekor sebelumnya yang dibuat oleh Christie dalam penjualan properti milik aktris Elizabeth Taylor pada 2011 dan koleksi "Maharajas and Mughal Magnificence" pada 2019, keduanya melebihi US$100 juta.
Menurut rumah lelang itu, koleksi termahal milik Horten adalah cincin ruby dan berlian Cartier yang memiliki berat 25,59 karat dan memiliki warna merah darah. "Apa yang membuat koleksi ini sangat luar biasa adalah kualitas batu permata yang diwakilinya," kata Max Fawcett, kepala perhiasan di Christie's di Jenewa.
"Anda akan menemukan segalanya, mulai dari perhiasan, potongan haute joaillerie yang unik, hingga perhiasan bersejarah dengan sumber yang luar biasa," tambahnya.
Heidi Horten meninggal tahun lalu pada usia 81 tahun. Menurut Forbes, kekayaannya mencapai US$2,9 miliar.
Partai Nazi
Menurut laporan yang diterbitkan pada Januari 2022 oleh sejarawan yang ditugaskan oleh Horten Foundation, suaminya Helmut Horten, yang meninggal di Swiss pada tahun 1987, adalah anggota dari Partai Nazi.
Pada 1936, tiga tahun setelah Adolf Hitler berkuasa di Jerman, Horten mengambil alih perusahaan tekstil Alsberg yang berbasis di barat Duisburg setelah pemiliknya yang orang Yahudi, melarikan diri. Dia kemudian mengambil alih beberapa toko lain milik orang Yahudi lainnya.
"Bagaimana seorang pemuda berusia 27 tahun mengambil alih department store besar? Apakah dia menekan penjual (Yahudi)?" tulis para sejarawan.
"Pengusaha raksasa di Jerman Barat ini, tetap diam tentang aktivitasnya di tahun 1933-45. Dan citra pencatut yang tidak bermoral bertahan hingga hari ini."
Komite denazifikasi sekutu membebaskan Helmut Horten setelah perang. Di situs webnya, pihak Christie mengatakan bahwa “Praktik bisnis Tuan Horten selama era Nazi, ketika dia membeli bisnis Yahudi yang dijual di bawah paksaan didokumentasikan dengan baik".
Dalam sebuah pernyataaan, CEO Christie, Guillaume Ceruttit mengatakan kepada AFP bahwa rumah lelang telah mempertimbangkan dengan cermat untuk melakukan penjualan ini. “Christie tidak pernah berniat menyembunyikan informasi tentang sejarah Horten yang terdokumentasi dengan baik dan kami telah menambahkan informasi yang relevan ke materi penjualan dan situs web kami untuk memastikan bahwa faktanya jelas bagi semua orang," tambahnya.
Mereka menekankan bahwa hasil penjualan ini akan disumbangkan ke Heidi Horten Foundation, yang didirikan pada 2021 untuk mendukung koleksi seni eponim, serta untuk penelitian medis, kesejahteraan anak, dan kegiatan filantropi lainnya. (AFP/M-3)
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
UPAYA segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah ke tanah air merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kebudayaan nasional.
Pengetahuan tentang kriteria sebuah warisan zaman dulu dapat diklasifikasikan sebagai cagar budaya masih minim di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juli lalu, kolektor seni asal Australia, Michael Abbot telah menghibahkan enam lembar Al-Quran tulis tangan abad ke 17 kepada Museum Negeri NTB.
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Para sejarawan berharap pemulihan situs warisan dunia UNESCO ini dapat meringankan hubungan yang dirusak oleh sejarah masa lalu yang kelam antara kedua negara.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved