Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perhiasan Milik Mantan Anggota Partai Nazi akan Dilelang Senilai Rp2,3 Triliun

Adiyanto
01/5/2023 09:24
Perhiasan Milik Mantan Anggota Partai Nazi akan Dilelang Senilai Rp2,3 Triliun
Gelang berlian dan zamrud Bulgari milik Heidi Horten(CHRISTIE'S AUCTION HOUSE / AFP)

Rumah lelang Christie pekan depan akan menggelar lelang ratusan permata milik miliarder Austria Heidi Horten, yang suaminya pengusaha Jerman di era Nazi.

Di acara lelang itu, Christie akan menawarkan 700 lot dari koleksi Horten, termasuk karya unik dan luar biasa dari desainer abad ke-20, termasuk Cartier, Harry Winston, Bulgari, serta Van Cleef & Arpel. Seluruh koleksi itu harganya ditaksir bernilai lebih dari US$150 juta atau sekitar Rp2,3 triliun.

Penjualan tersebut dapat melampaui rekor sebelumnya yang dibuat oleh Christie dalam penjualan properti milik aktris Elizabeth Taylor pada 2011 dan koleksi "Maharajas and Mughal Magnificence" pada 2019, keduanya melebihi US$100 juta.

Menurut rumah lelang itu, koleksi termahal milik Horten adalah cincin ruby dan berlian Cartier yang memiliki berat 25,59 karat dan memiliki warna merah darah. "Apa yang membuat koleksi ini sangat luar biasa adalah kualitas batu permata yang diwakilinya," kata Max Fawcett, kepala perhiasan di Christie's di Jenewa.

"Anda akan menemukan segalanya,  mulai dari perhiasan, potongan haute joaillerie yang unik, hingga perhiasan bersejarah dengan sumber yang luar biasa," tambahnya.

Heidi Horten meninggal tahun lalu pada  usia 81 tahun. Menurut Forbes, kekayaannya mencapai US$2,9 miliar.

Partai Nazi

Menurut laporan yang diterbitkan pada Januari 2022 oleh sejarawan yang ditugaskan oleh Horten Foundation, suaminya Helmut Horten, yang meninggal di Swiss pada tahun 1987, adalah anggota dari Partai Nazi.

Pada 1936, tiga tahun setelah Adolf Hitler berkuasa di Jerman, Horten mengambil alih perusahaan tekstil Alsberg yang berbasis di barat Duisburg setelah pemiliknya yang orang Yahudi, melarikan diri. Dia kemudian mengambil alih beberapa toko lain milik orang Yahudi  lainnya.

"Bagaimana seorang pemuda berusia 27 tahun mengambil alih department store besar? Apakah dia menekan penjual (Yahudi)?" tulis para sejarawan.

"Pengusaha raksasa di Jerman Barat ini, tetap diam tentang aktivitasnya di tahun 1933-45. Dan citra pencatut yang tidak bermoral bertahan hingga hari ini."

Komite denazifikasi sekutu membebaskan Helmut Horten setelah perang. Di situs webnya, pihak Christie mengatakan bahwa “Praktik bisnis Tuan Horten selama era Nazi, ketika dia membeli bisnis Yahudi yang dijual di bawah paksaan didokumentasikan dengan baik".

Dalam sebuah pernyataaan, CEO Christie, Guillaume Ceruttit mengatakan kepada AFP bahwa rumah lelang telah mempertimbangkan dengan cermat untuk melakukan penjualan ini.  “Christie tidak pernah berniat menyembunyikan informasi tentang sejarah Horten yang terdokumentasi dengan baik dan kami telah menambahkan informasi yang relevan ke materi penjualan dan situs web kami untuk memastikan bahwa faktanya jelas bagi semua orang," tambahnya.

Mereka menekankan bahwa hasil penjualan ini akan disumbangkan ke Heidi Horten Foundation, yang didirikan pada 2021 untuk mendukung koleksi seni eponim, serta untuk penelitian medis, kesejahteraan anak, dan kegiatan filantropi lainnya. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya