Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
HAMIL dan olahraga kerap tak boleh berjalan beriringan. Sejumlah informasi yang belakangan diketahui sebagai mitos pun mengisi hari-hari ibu hamil sehingga mereka memutuskan untuk tak berolahraga. Padahal, olahraga sangat penting untuk menunjang kehamilan bagi beberapa orang.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, berolahraga selama kehamilan berpotensi rendah mengalami insiden kelahiran prematur, preeklamsia, diabetes gestasional, dan banyak lagi.
Melansir dari situs Huffpost, Jumat (3/3), para ahli berbagi mitos tentang kehamilan dan kebugaran.
Mitos 1: Olahraga berbahaya bagi Anda atau bayi Anda.
CEO dan pendiri aplikasi kebugaran The Bloom Method, Brooke Cates, mengatakan olahraga tidak hanya aman tetapi juga sangat bermanfaat.
“Saya berani mengatakan bahwa ini adalah kompetensi penting untuk kehamilan yang sehat dan sungguh pengalaman lebih untuk mewujudkan keibuan secara keseluruhan,” katanya.
Seorang pelatih kebugaran bagi ibu hamil dan paskamelahirkan, Jessie Mundell, menyebut ada beberapa kasus tidak direkomendasikannya olahraga bagi ibu hamil oleh tenaga kesehatan. Tapi, umumnya hanya untuk orang dengan kondisi yang sangat langka.
"Bagi sebagian besar orang, berolahraga dianggap aman dan direkomendasikan untuk kesehatan ibu hamil dan janin," ucap Mundell.
Mitos 2: Detak jantung Anda harus tetap di bawah 140 detak per menit.
Mundell mengatakan mitos lainnya ialah detak jantung Anda tidak boleh melebihi 140 detak per menit saat berolahraga dengan kondisi hamil dan rekomendasi itu sebenarnya tidak terbukti selama beberapa dekade.
Mitos 3: Berlari dan melompat tidak aman.
Mundell menyebut untuk orang sehat dengan kehamilan yang juga sehat, melakukan olahraga seperti lari atau gerakan yang membutuhkan lompatan umumnya aman.
"Mungkin akan ada periode waktu di mana orang merasa tidak nyaman di perut atau di dasar panggul karena melakukan latihan itu," ungkapnya.
“Tapi sekali lagi, bagi sebagian orang, mereka boleh saja berlari," imbuhnya.
Baca juga: Keputihan Saat Hamil Berbahaya? Ini Penjelasannya
Hal itu tergantung pada kondisi masing-masing orang dan sangat penting Anda memahami bagaimana kondisi tubuh Anda. Selain itu, Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter tentang olahraga yang baik untuk Anda saat hamil.
Mitos 4: Tidak aman untuk terus berolahraga dengan cara yang sama seperti sebelum hamil.
Banyak orang percaya mereka harus berhenti berolahraga seperti biasanya segera setelah mereka hamil. CEO dan pendiri aplikasi kebugaran The Bloom Method, Brooke Cates, mengatakan jika Anda menyukai CrossFit, Anda dapat terus berolahraga ke gym dan mengikuti latihan.
Cukup modifikasi gerakan dan sesuaikan dengan kondisi tubuh. Anda juga dapat berkonsultasi dengan pelatih kebugaran tentang gerakan yang bisa Anda lakukan.
Mitos 5: Tidak Aman Memulai Olahraga Jika Sebelum Hamil tak Pernah Melakukan
Mundell mengatakan mitos lain yang dia dengar adalah orang hamil tidak boleh memulai aktivitas atau olahraga baru selama kehamilan, yang umumnya tidak benar.
"Jika Anda belum pernah melakukan latihan kekuatan sebelum hamil, Anda benar-benar dapat memulainya pada trimester kehamilan mana pun," tuturnya.
Selama Anda diizinkan untuk berolahraga oleh dokter dan merasa nyaman mencoba sesuatu berbeda, tidak apa-apa untuk mencoba rejimen kebugaran jenis baru. Pastikan untuk meneliti latihan yang umumnya dianggap aman dilakukan saat Anda hamil.
Secara keseluruhan, berolahraga saat hamil sangat penting dan dapat membantu memperkuat tubuh selama kehamilan sekaligus mengurangi stres yang mungkin Anda rasakan saat menjalani kehamilan.
Penting dikomunikasikan dengan dokter tentang kebiasaan olahraga Anda selama kehamilan dan menjauhi olahraga apa pun yang menurut dokter tidak cocok untuk Anda dan bayi Anda.(M-4)
Pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Mengonsumsi makanan seperti ikan yang kaya omega-3 dapat membantu perkembangan otak dan mata janin.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka.
Sebanyak 20% ibu hamil akan mengalami flek saat menginjak usia 12 minggu pertama akibat kelelahan berat, kurang istirahat, hingga aktivitas fisik yang terlalu intens
Adapun penyerahan paket PMT yang berisi telur, susu, buah, daging ayam, dan biskuit itu dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Menyapa dan Berbagi PMT’.
Pemberian vaksin RSV pada ibu hamil menunjukan penurunan hingga 72% risiko Bayi alami infeksi paru-paru berat.
Pemkab Manggarai Barat, NTT, mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) guna mendeteksi HIV secara dini.
Latihan beban atau latihan kekuatan, tidak hanya memberi manfaat pada kesehatan otot dan tulang, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan otak.
Program ini dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Kupang Nomor 18 Tahun 2025 dan ditujukan untuk menanggulangi berbagai hambatan administratif yang selama ini menghalangi masyarakat.
Gejala umum radang usus merupakan diare yang hingga kini masih sulit dibedakan oleh masyarakat dengan diare biasa dengan diare yang mengarah pada radang usus.
Jeruk nipis punya segudang manfaat untuk kesehatan: dari cegah flu, cerahkan kulit, hingga jaga jantung dan ginjal. Simak 10 khasiat lengkapnya di sini!
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved