Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mesir Upayakan Pemulangan Tutup Peti Makam Berusia 2.700 Tahun yang Ditemukan di AS

Adiyanto
03/1/2023 10:10
Mesir Upayakan Pemulangan Tutup Peti Makam Berusia 2.700 Tahun yang Ditemukan di AS
Ilustrasi: Sarkofagus(Julien de Rosa, AFP)

Pemerintah Mesir, Senin (2/1) mengumumkan penemuan tutup sarkofagus (wadah/peti makam) berusia hampir 2.700 tahun yang diduga telah diselundupkan dan dipajang di sebuah museum di Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan artefak, yang dikenal sebagai "Sarkofagus Hijau", berukuran panjang hampir tiga meter (3,3 yard) dan lebar 90 sentimeter (35,5 inci). Benda bersejarah itu termasuk di antara 17 artefak yang baru-baru ini ditemukan di AS, kata Menteri Pariwisata dan Purbakala Ahmed Issa pada konferensi pers.

Tutup sarkofagus itu dijarah dari pekuburan Abusir di selatan Kairo kemudian diangkut ke AS pada 2008, dan akhirnya dibawa ke Museum Ilmu Pengetahuan Alam Houston pada 2013, menurut media pemerintah.

Selama satu dekade terakhir, Mesir telah menemukan sekitar 29.000 barang antik yang telah dibawa ke luar negeri melalui cara yang tidak sah.

Mostafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, mengatakan sarkofagus itu kemungkinan besar milik seorang bangsawan.

Dia mengatakan benda itu berasal dari Periode Akhir Mesir Kuno, dan dinamai Sarkofagus Hijau karena warna yang terukir di atasnya. “Hanya tutupnya yang dicuri,” ujarnya. Karena seluruh peti mati beratnya sekitar setengah ton, menjadikannya salah satu sarkofagus kayu terbesar dari Mesir Kuno.

Selain artefak terbaru yang ditemukan, Mesir telah mengungkap lebih dari 300 sarkofagus dan 150 patung perunggu selama dua tahun terakhir, beberapa di antaranya berusia lebih dari 3.000 tahun.

‘Harta Karun’ itu termasuk di antara penemuan besar yang diharapkan pihak berwenang akan membantu menghidupkan kembali sektor pariwisata vital negara itu, yang terpukul akibat pandemi Covid dan tensi politik yang memanas beberapa tahun lalu. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya