Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Pemerintah Mesir, Senin (2/1) mengumumkan penemuan tutup sarkofagus (wadah/peti makam) berusia hampir 2.700 tahun yang diduga telah diselundupkan dan dipajang di sebuah museum di Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan artefak, yang dikenal sebagai "Sarkofagus Hijau", berukuran panjang hampir tiga meter (3,3 yard) dan lebar 90 sentimeter (35,5 inci). Benda bersejarah itu termasuk di antara 17 artefak yang baru-baru ini ditemukan di AS, kata Menteri Pariwisata dan Purbakala Ahmed Issa pada konferensi pers.
Tutup sarkofagus itu dijarah dari pekuburan Abusir di selatan Kairo kemudian diangkut ke AS pada 2008, dan akhirnya dibawa ke Museum Ilmu Pengetahuan Alam Houston pada 2013, menurut media pemerintah.
Selama satu dekade terakhir, Mesir telah menemukan sekitar 29.000 barang antik yang telah dibawa ke luar negeri melalui cara yang tidak sah.
Mostafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, mengatakan sarkofagus itu kemungkinan besar milik seorang bangsawan.
Dia mengatakan benda itu berasal dari Periode Akhir Mesir Kuno, dan dinamai Sarkofagus Hijau karena warna yang terukir di atasnya. “Hanya tutupnya yang dicuri,” ujarnya. Karena seluruh peti mati beratnya sekitar setengah ton, menjadikannya salah satu sarkofagus kayu terbesar dari Mesir Kuno.
Selain artefak terbaru yang ditemukan, Mesir telah mengungkap lebih dari 300 sarkofagus dan 150 patung perunggu selama dua tahun terakhir, beberapa di antaranya berusia lebih dari 3.000 tahun.
‘Harta Karun’ itu termasuk di antara penemuan besar yang diharapkan pihak berwenang akan membantu menghidupkan kembali sektor pariwisata vital negara itu, yang terpukul akibat pandemi Covid dan tensi politik yang memanas beberapa tahun lalu. (AFP/M-3)
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
UPAYA segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah ke tanah air merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kebudayaan nasional.
Pengetahuan tentang kriteria sebuah warisan zaman dulu dapat diklasifikasikan sebagai cagar budaya masih minim di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juli lalu, kolektor seni asal Australia, Michael Abbot telah menghibahkan enam lembar Al-Quran tulis tangan abad ke 17 kepada Museum Negeri NTB.
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Para sejarawan berharap pemulihan situs warisan dunia UNESCO ini dapat meringankan hubungan yang dirusak oleh sejarah masa lalu yang kelam antara kedua negara.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved