Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Sekelompok peneliti asal Polandia menemukan fakta, glikoalkaloid memiliki potensi untuk melawan sel kanker. Glikoalkaloid merupakan senyawa alami dalam sayuran yang biasa dikonsumsi, seperti di antaranya kentang dan tomat.
Melansir dari Study Finds, Kamis (8/12), ketua penelitian tersebut, Magdalena Winkiel dari Universitas Adam Mickiewicz, mengatakan potensi glikoalkaloid sebagai obat kanker baru itu ia temukan ketika timnya meneliti tumbuhan dari familiki Solanaceae. Tumbuhan dari famili tersebut mengandung senyawa glikoalkaloid yang mereka gunakan sebagai mekanisme pertahanan terhadap hewan yang memakannya.
Setelah diteliti lebih lanjut, jika digunakan dengan dosis yang tepat senyawa tersebut idak hanya mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, tetapi juga mendorong kematian sel. Ini adalah komponen kunci untuk pengobatan kanker yang berhasil dan mengendalikan penyebarannya.
Meskipun ada beberapa hal yang tidak diketahui, penelitian laboratorium menunjukkan senyawa tersebut tidak beracun dan tidak merusak DNA, tetapi mungkin ada efek negatif pada sistem reproduksi. Temuan tersebut menjadi angin segar bagi dunia medis, karena selama ini belum ada metode pengobatan kanker yang terbukti efektif tanpa merusak sel lainnya yang sehat di tubuh pasien.
Winkiel mengatakan dengan penelitian lebih lanjut ia yakin alteranatif obat baru untuk kanker akan dapat ditemukan. Obat yang bekerja signifikan mematikan sel kanker tanpa menghancurkan tubuh secara bersamaan.
"Meskipun misalnya nantinya ini tak bisa sepenuhnya menggantikan obat kanker yang sudah ada saat ini, mungkin bisa digunakan sebagai kombinasi yang meningkatkan kesuksesan pengobatan," tutur Winkiel.
(M-4)
Tomat bukan hanya pelengkap masakan, melainkan juga menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan kulit dan jantung.
Tomat diyakini bermanfaat untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kandungan tomat, yakni likopen, dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Tomat diketahui mengandung sejumlah besar senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Mulai dari mendukung sistem kekebalan hingga melindungi penyakit serius.
Tahukah kamu? Tomat menyimpan segudang manfaat hebat untuk kesehatan tubuh dari ujung rambut hingga kaki!
Tanaman tomat berasal dari daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian barat, yang sekarang berada di wilayah Meksiko.
Penelitian ungkap kentang berasal dari hibridisasi antara tomat liar dan Etuberosum 8–9 juta tahun lalu. Temuan ini ungkap evolusi unik tanaman Petota.
Penelitian menemukan mengonsumsi kentang goreng tiga kali seminggu dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 20%.
Penelitian ungkap kentang berasal dari hibridisasi antara tomat liar dan Etuberosum 8–9 juta tahun lalu. Temuan ini ungkap evolusi unik tanaman Petota.
Awas kentang beracun! Ketahui cara menyimpan dan mengolah kentang yang benar agar terhindar dari racun solanin dan tetap aman dikonsumsi.
Merebus, menggoreng, atau memanggang kentang tidak efektif mengurangi kadar solanin.
Kentang sering kali bertunas jika disimpan dalam kondisi hangat dan lembap. Jika tunas masih kecil, kentang bisa dikonsumsi setelah dipotong, jika sebaliknya sebaiknya dibuang.
Upaya menggabungkan teknologi smart farming (pertanian cerdas) dalam pertanian adalah langkah maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved