Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Sekelompok peneliti asal Polandia menemukan fakta, glikoalkaloid memiliki potensi untuk melawan sel kanker. Glikoalkaloid merupakan senyawa alami dalam sayuran yang biasa dikonsumsi, seperti di antaranya kentang dan tomat.
Melansir dari Study Finds, Kamis (8/12), ketua penelitian tersebut, Magdalena Winkiel dari Universitas Adam Mickiewicz, mengatakan potensi glikoalkaloid sebagai obat kanker baru itu ia temukan ketika timnya meneliti tumbuhan dari familiki Solanaceae. Tumbuhan dari famili tersebut mengandung senyawa glikoalkaloid yang mereka gunakan sebagai mekanisme pertahanan terhadap hewan yang memakannya.
Setelah diteliti lebih lanjut, jika digunakan dengan dosis yang tepat senyawa tersebut idak hanya mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, tetapi juga mendorong kematian sel. Ini adalah komponen kunci untuk pengobatan kanker yang berhasil dan mengendalikan penyebarannya.
Meskipun ada beberapa hal yang tidak diketahui, penelitian laboratorium menunjukkan senyawa tersebut tidak beracun dan tidak merusak DNA, tetapi mungkin ada efek negatif pada sistem reproduksi. Temuan tersebut menjadi angin segar bagi dunia medis, karena selama ini belum ada metode pengobatan kanker yang terbukti efektif tanpa merusak sel lainnya yang sehat di tubuh pasien.
Winkiel mengatakan dengan penelitian lebih lanjut ia yakin alteranatif obat baru untuk kanker akan dapat ditemukan. Obat yang bekerja signifikan mematikan sel kanker tanpa menghancurkan tubuh secara bersamaan.
"Meskipun misalnya nantinya ini tak bisa sepenuhnya menggantikan obat kanker yang sudah ada saat ini, mungkin bisa digunakan sebagai kombinasi yang meningkatkan kesuksesan pengobatan," tutur Winkiel.
(M-4)
Penelitian ungkap kentang berasal dari hibridisasi antara tomat liar dan Etuberosum 8–9 juta tahun lalu. Temuan ini ungkap evolusi unik tanaman Petota.
Tomat mengandung kalium dan likopen yang efektif menurunkan tekanan darah tinggi. Pelajari bagaimana tomat membantu mengelola hipertensi dan menjaga kesehatan jantung secara alami.
Makani tomat berlebihan ternyata bisa menimbulkan efek buruk bagi kesehatan Anda, termasuk memicu asam lambung. Ini enam bahaya utama yang perlu Anda waspadai saat terlalu banyak makan tomat.
Tahukah Anda tomat punya efek samping tertentu yang tidak bisa diabaikan?
Sudah dua bulan terakhir harga buah tomat di Provinsi Aceh bertahan anjlok. Akibatnya, ketika musim panen raya, petani membiarkan buah tersebut membusuk di pohon dan tidak memanennya.
Meskipun secara botani dianggap sebagai buah, tomat sering digunakan dan dikategorikan sebagai sayuran dalam konteks kuliner. Tomat memiliki berbagai ukuran
Awas kentang beracun! Ketahui cara menyimpan dan mengolah kentang yang benar agar terhindar dari racun solanin dan tetap aman dikonsumsi.
Merebus, menggoreng, atau memanggang kentang tidak efektif mengurangi kadar solanin.
Kentang sering kali bertunas jika disimpan dalam kondisi hangat dan lembap. Jika tunas masih kecil, kentang bisa dikonsumsi setelah dipotong, jika sebaliknya sebaiknya dibuang.
Upaya menggabungkan teknologi smart farming (pertanian cerdas) dalam pertanian adalah langkah maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing.
KABUPATEN Garut memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada pangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pengembangan budidaya kentang yang menjadi komoditas utama
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved