Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Para astronom telah menemukan sesuatu peristiwa yang menakutkan dan aneh di tepi tata surya pada saat perayaan Hari Halloween. Mereka menyebut sesuatu yang menakutkan itu merupakan sebuah fenomena yang disebut Heliopause.
Hal ini merupakan fenomena di mana batas antara heliosfer (gelembung angin matahari yang mengelilingi tata surya) dan medium antarbintang (materi antara bintang) tampak beriak dan menciptakan sudut miring dengan cara yang tidak terduga.
Para ilmuwan telah mengungkap konsep umum mengenai fenomena tersebut bahwa Heliopause yang berubah bentuk sebenarnya bukan hal yang baru selama beberapa dekade terakhir. Selain itu, fenomena tersebut juga bukan sesuatu yang statis.
Tapi, tetap saja, dalam keilmuan astonomi, Heliopause menjadi fenomena menakutkan untuk dilihat. Bagaimana tidak, angin matahari dan medium antarbintang bisa mendorong dan menarik satu sama lain sehingga menciptakan batas yang terus bergerak.
Para ilmuan mendapat temuan ini menggunakan data dari Voyager 1 dan Voyager 2, yang merupakan satu-satunya dua pesawat ruang angkasa yang keluar dari heliosfer sejauh ini, serta satelit Interstellar Boundary Explorer (IBEX) NASA yang mempelajari emisi atom netral energik (ENA). Hal tersebut mereka amati saat angin matahari dan medium antarbintang berinteraksi.
“Pesawat ruang angkasa Voyager menyediakan satu-satunya pengukuran langsung dari lokasi batas-batas ini. Tetapi hanya pada satu titik dalam ruang dan waktu,” ujar Eric Zirnstein, fisikawan ruang angkasa di Universitas Princeton seperti dilansir dari Space pada Senin (31/10).
Para ilmuwan telah menggunakan data untuk membuat model yang memprediksi bagaimana perubahan heliopause. Singkatnya, angin matahari dan medium antarbintang mendorong dan menarik satu sama lain untuk menciptakan batas yang terus bergerak.
Akan tetapi penelitian terbaru tentang heliopause telah memunculkan data yang bertentangan dengan temuan sebelumnya. Selama beberapa bulan pada tahun 2014, IBEX menangkap kecerahan ENA yang menunjukkan asimetri dalam heliopause, tim kemudian menyadari bahwa posisi asimetri tersebut tidak sesuai dengam model.
Melalui rujukan Jurnal Nature Astronomy yang dipublikasikan pada (10/10) lalu, para peneliti menyebut perbedaan ini "menarik dan sangat kontroversial." Mereka berencana terus mempelajari Heliopause untuk mencari lebih banyak untuk mengungkapkan dan menemukan berbagai misteri dalam tata surya. IM-3)
HORACIO de la Iglesia, seorang ahli tidur dari University of Washington, memperlihatkan bahwa manusia memiliki sensitivitas terhadap fase bulan, meskipun hal tersebut kadang tidak disadari.
Apapun lingkungannya, kemampuan organisme menopang hidup tergantung pada faktor-faktor tertentu yang dapat diklasifikasikan sebagai benda tidak hidup (abiotik) atau benda hidup (biotik).
Mari pelajari bintang besar yang menjadi benda langit terpenting dalam kehidupan di Bumi yaitu Matahari. Berikut uraiannya.
Bulan memancarkan cahaya yang diterimanya dari Matahari dan dipantulkan ke Bumi. Mengapa Bulan dapat melakukan hal itu? Karakteristik apa yang dimilikinya? Berikut uraiannya.
Dalam mempelajari gerakan Bumi setidaknya ada tiga peristiwa yang terkait yaitu kehadiran siang dan malam, pergantian tahun, dan perubahan musim. Mari cari tahu dengan mempelajari bagian ini.
Apakah itu ekosistem, jenis ekosistem, dan penyusun ekosistem? Nah, simak rangkuman IPA kelas 7 SMP semester 2 tentang ekosistem di bawah ini.
Beberapa perkiraan menyebut jari-jari planet ini telah menyusut sekitar 1 hingga 7 kilometer akibat patahan yang disebabkan oleh pendinginan.
Simulasi ini memperlihatkan posisi matahari, bulan, planet-planet, dan pluto dari perspektif di Bandung. Meskipun demikian, data di Bandung ini tidak berbeda jauh dari wilayah lain
Para pengamat langit disarankan menyiapkan teleskop dan mengarahkannya ke Saturnus pada pagi hari 19 Agustus.
Para astronom menemukan sistem Bintang Kepler-139 yang berukuran dua kali lipat Neptunus.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, ketika awan gas dan debu yang menjadi bahan pembentuk matahari dan planet-planet mulai menghilang, ukuran Jupiter diperkirakan dua kali lipat dari sekarang.
Penelitian terbaru menemukan petir bisa muncul di planet ekstrasurya yang terkunci pasang surut. Tapi apakah bisa mendukung kehidupan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved