Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penyakit Kolera Kembali Merebak di Haiti

Adiyanto
19/10/2022 11:00
Penyakit Kolera Kembali Merebak di Haiti
warga Haiti(unsplash.com/Zach Vessels)

Kasus kolera meningkat di Haiti. Menurut data Kementerian Kesehatan setempat yang diperoleh AFP pada Selasa (18/10), Menurut laporan itu, hingga Senin, ada sebanyak 606 kasus yang dicurigai dan 66 kasus yang sudah dikonfirmasi, Itu berarti ada peningkatan 222 kasus suspek baru antara 13 dan 17 Oktober. Selain itu, 22 kematian juga telah dicatat di fasilitas medis. Kasus-kasus yang dicurigai juga telah dicatat di wilayah baru negara Karibia yang miskin itu, khususnya di wilayah tengah.

Untuk diketahui, kolera disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Bakteri kolera hidup di alam bebas, terutama di lingkungan perairan seperti sungai, danau, atau sumur. Sumber penyebaran utama bakteri kolera adalah air dan makanan yang terkontaminasi bakteri kolera

Merebaknya kasus ini memicu kekhawatiran akan bencana baru di negara yang baru saja lepas dari  krisis kemanusiaan dan keamanan. Salah satu episentrum penyakit ini adalah penjara sipil di Port-au-Prince, dengan 271 kasus yang dicurigai, 12 dikonfirmasi, dan 14 kematian, kata laporan kementerian itu.

Pengumuman ini datang sehari setelah pertemuan di PBB di mana Dewan Keamanan membahas penempatan pasukan internasional khusus ke Haiti untuk menangani krisis kemanusiaan dan keamanan. Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menggambarkan situasi itu sebagai "benar-benar mimpi buruk," dimana geng-geng kriminal memblokade fasilitas minyak utama negara itu.

Berbicara di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Menteri Luar Negeri Haiti Jean Victor Geneus mengatakan dia memiliki "misi rumit untuk membawa ke hadapan Dewan Keamanan tentang penderitaan seluruh rakyat dan mengatakan dengan lantang bahwa orang Haiti tidak hidup, tapi mereka cuma bertahan hidup.

Sementara jumlah kasus kolera terus meningkat, protes/unjuk rasa tetap dilanjutkan di Port-au-Prince dan di seluruh negeri untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry. Demonstrasi yang diikuti beberapa ratus orang dibubarkan pada Senin dengan gas air mata tidak jauh dari kedutaan AS. Haiti pernah menderita epidemi kolera antara 2010 dan 2019 yang secara tidak sengaja dibawa oleh pasukan penjaga perdamaian PBB dan menewaskan lebih dari 10.000 orang. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya