Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Sering terlambat makan dapat meningkatkan resiko obesitas. Hal terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Brigham and Women’s Hospital, Amerika Serikat.
Direktur Program Kronobiologi Medis di Divisi Gangguan Tidur dan Sirkadian Brigham and Women’s Hospital, Frank Scheer mengatakan, terlambat makan dapat meningkatkan rasa lapar, mengurangi kalori terbakar, dan mengubah jaringan lemak. Semua kondisi tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan risiko obesitas.
”Penelitian sebelumnya dari kami telah menunjukkan adanya keterkaitan antara waktu makan yang terlambat dengan peningkatan risiko obesitas, peningkatan lemak tubuh, dan keberhasilan penurunan berat badan yang terganggu. Melalui hasil studi ini, kami ingin memahami mengapa hal ini bisa terjadi,” ungkap Scheer, dilansir dari situs Science Daily, Selasa (14/10).
Scheer menjelaskan, hasil penelitian yang mereka lakukan menunjukkan, terlambat makan memiliki efek mendalam pada rasa lapar yang dipengaruhi oleh hormon pengatur nafsu makan, leptin dan ghrelin. Secara khusus, kadar hormon leptin, yang menandakan rasa kenyang, menurun selama 24 jam dalam kondisi makan terlambat dibandingkan dengan kondisi makan yang tepat waktu.
Selain itu, peserta yang terlambat makan membakar kalori pada tingkat lebih lambat. Selain itu dampaknya juga akan mendorong adanya reaksi alami tubuh untuk mendorong pertumbuhan lemak.
Dijelaskan Scheer, penelitian tersebut melibatkan 16 pasien dengan indeks massa tubuh (BMI) dalam kisaran kelebihan berat badan atau obesitas. Setelah itu, setiap hari para peserta diminta makan dengan jadwal ketat berselang 4 jam dan menu yang sama.
Dalam dua hingga tiga minggu terakhir sebelum memula intruksi tersebut, peserta juga diminta mempertahankan jadwal tidur dan bangun yang tetap. Kemudian saat tiga hari terakhir sebelum menjalani intruksi, mereka secara ketat mengikuti diet dan jadwal makan yang sama di rumah.
Para peserta secara teratur mendokumentasikan sejumlah hal, seperti rasa lapar dan nafsu makan, memberikan sampel darah kecil sepanjang hari, serta mengukur suhu tubuh dan pengeluaran energi. Itu dilakukan untuk mengukur pengaruh waktu makan terhadap jalur molekuler yang terlibat dalam proses pembakaran kalori dan penumpukan lemak.
Peneliti lain dari Brigham and Women’s Hospital, Nina Vujovic, mengatakan mereka menemukan beberapa hasil yang menunjukkan bukti besarnya pengaruh terlambat makan dengan obesitas. Salah satunya ialah terlambat makan selama empat jam membuat perbedaan yang signifikan untuk tingkat rasa lapar, cara membakar kalori setelah makan, dan cara menyimpan lemak.
(M-4)
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.
GAMBAR Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang sedang duduk bersama di tempat makan menjadi salah satu bingkai yang dipajang di bagian depan.
Makan terlalu malam atau saat tubuh bersiap untuk istirahat dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme lainnya.
PENGEBOMAN Israel di Jalur Gaza terus berlanjut pada hari pertama hari raya Idul Fitri. Beberapa serangan udara pada Minggu dini hari waktu setempat menewaskan puluhan orang.
Makan terlalu banyak juga dapat mengganggu sistem pencernaan kita, menyebabkan perut kembung, indigestion dan juga masalah reflux gastroesofagfeal.
Rasa terbakar dan nyeri ulu hati di malam hari terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur atau berbaring. Ini bisa membuat seseorang begadang hingga larut malam.
Dalam dunia medis, maag sering dikaitkan dengan gastritis atau radang lambung, GERD (refluks asam), atau dispepsia (gangguan pencernaan).
Umbi Garut selama ini dikenal sebagai produk superfood dan telah menarik perhatian mereka yang peduli terhadap kesehatan pencernaan.
Nyeri pada penderita maag terjadi setelah makan dan semakin parah ketika posisi berbaring, sementara nyeri jantung dada rasanya seperti ditekan
Maag atau dikenal dengan nama dispepsia ini juga bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung.
Sekilas gejala angin duduk dan sakit maag mirip, tapi keduanya berbeda dan memiliki penangan berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved