Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Sejak kapan manusia mulai dapat mengecap rasa? Sebuah studi baru-baru ini mengungkap bayi dalam kandungan pun ternyata sudah dapat membedakan bau dan rasa.
“Bayi dalam kandungan adalah penggemar berat wortel tetapi tidak begitu menyukai banyak sayuran berdaun hijau. Itu terlihat di wajah mereka, “ kata para ilmuwan dalam sebuah studi yang diterbitkan Kamis (22/9)
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, itu melibatkan para ilmuwan dari Durham's Fetal and Neonatal Research Lab dan Aston University di Birmingham, Inggris tengah. Selain itu, sebuah tim dari National Center for Scientific Research di Burgundy, Prancis, juga terlibat.
Para peneliti mengatakan temuan itu adalah bukti langsung pertama bahwa bayi bereaksi berbeda terhadap berbagai bau dan rasa sebelum mereka lahir.
Mereka mempelajari tingkah laku bayi melalui pemindaian ultrasound 4D dari 100 wanita hamil. Dari pengamatan itu mereka menemukan bahwa bayi yang terpapar rasa wortel menunjukkan respons senang lewat ekspresi wajah tertawa.
Sebaliknya, mereka yang terpapar rasa kangkung secara kontras menunjukkan lebih banyak respon wajah menangis
Peneliti utama dalam studi itu, Beyza Ustun mengatakan: "Sejumlah penelitian sebelumnya menyatakan bahwa bayi dapat merasakan dan mencium di dalam rahim, tetapi kesimpulan itu didasarkan pada hasil pasca-kelahiran, sementara penelitian kami adalah yang pertama melihat reaksi ini sebelum bayi lahir.”
"Kami berpikir bahwa paparan berulang terhadap rasa sebelum kelahiran dapat membantu menetapkan preferensi makanan setelah melahirkan. Ini mungkin penting untuk memberi asupan makanan yang sehat dan menghindari potensi bayi rewel soal makanan saat menyapih,” imbuhnya.
Menurut penelitian itu, manusia menyipi rasa melalui kombinasi rasa dan bau. Pada janin, diperkirakan hal ini terjadi dengan cara menghirup dan menelan cairan ketuban di dalam rahim.(AFP/M-4)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Selain vaksinasi, menjaga kebersihan dan konsumsi makanan bergizi juga menjadi langkah penting untuk pencegahan polio.
Bayi memerlukan perhatian ekstra dan kenyamanan selama perjalanan, terutama ketika menggunakan motor yang memiliki kondisi dan kestabilan yang berbeda dengan mobil
Penyakit jantung bawaan merupakan penyakit jantung yang terjadi akibat abnormalitas perkembangan jantung saat masih dalam janin dan berlanjut hingga setelah lahir.
Penelitian terbaru menunjukkan memberi makan selai kacang halus kepada bayi sampai sekitar 5 tahun dapat mengurangi risiko alergi kacang tanah hingga 71% di masa remaja.
Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan (RUU KIA) telah disahkan menjadi undang-undang (UU) oleh DPR.
Orang tua perlu mengetahui kapan sebaiknya anak diberikan obat herbal atau obat konvensional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved