Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Setelah tertidur sekitar 12 tahun, kini label rekaman yang punya tempat khusus bagi para musikus indie era pertengahan 2000, Aksara Records, bangun lagi. Kembalinya Aksara Records tahun ini salah satunya ditandai dengan merilis album penuh terbaru Ardhito Pramono, Wijayakusuma, pada Rabu (13/7).
Dalam perjalanan kembalinya Aksara Records, co-founder Hanindita Sidharta mengatakan salah satu pemicunya adalah dorongan yang begitu persisten dari musikus muda Kurosuke, moniker dari Christianto Ario.
“Saya sudah berteman cukup lama dengan Ario. Saya memang gatal untuk balik lagi ke musik, dan Ario sangat persisten membujuk saya. Bilang harus balik. Setelah cukup mengamati skena musik indie yang berkembang saat ini, dan ternyata seru dan keren-keren, akhirnya memutuskan kembali lagi,” cerita Hanin saat konferensi pers di Bartisserie, Jakarta Selatan, Rabu, (13/7).
Pada periode pertengahan 2000-an, beberapa kelompok musik seperti White Shoes and the Couples Company (WSATCC), The Brandals, dan Sore adalah sederet nama yang turut diorbitkan Aksara. Kini, Aksara Records versi 2.0 ditandai dengan wajah-wajah baru. Musikus gelombang awal yang turut bergabung di bawah naungan Aksara saat ini adalah Kurosuke, Ardhito Pramono, dan Bilal Indrajaya.
“Di Aksara, kami mengeluarkan karya bukan berdasarkan tren. Itu statement Aksara yang juga sudah dipegang dari dulu. Aksara punya legacy yang cukup kaya. Besar harapan, kami bisa melanjutkan legacy itu setelah terputus cukup lama. Semangatnya adalah sama-sama mendukung seniman dan musikus hebat dengan cara yang kami bisa. Di era semua serba bisa sendiri, justru kami ingin mengembalikan semangat kolektif di musik,” tambah Ario yang kini juga turut membidani Aksara Records.
Proyeksi setahun mendatang, Aksara pun masih ingin fokus pada tiga musikus yang dinaunginya saat ini. Baru setelah itu mereka akan berencana mencari musikus muda yang menurut mereka bisa merepresentasikan Aksara Records, dengan potensi yang dimiliki si musikus tersebut.
“Tanpa terkecuali ya. Bisa musikus elektronik, tradisional, tidak menutup jenis musik apa pun,” kata Ario.
“Kami menerima segala jenis musik. Ya secara kualitasnya tentu harus baik. Mulai dari penulisan lagu yang baik, produksinya juga baik, aransemennya, ya keseluruhannya. Yang kami lihat pada dasarnya adalah kualitas musik yang bagus. Secara karyanya dipikirkan dengan benar-benar matang, dan semangat bermusiknya yang kami lihat,” tambah Hanin.
Melanjutkan penjelasan Hanin, Ario menegaskan Aksara Records tidak punya barometer yang mutlak terkait musikus yang bakal dinaungi label rekaman tersebut. Tapi ia menegaskan, seni, fitrahnya adalah subjektifitas. Sebab itu, musik-musik yang akan diproduksi dan musikus yang dinaungi juga berdasar penilaian subjektif Aksara.
“Ada kaidah kesenian yang diperhatikan. Misal, ada musikus usia 18 tahun potensial. Itu bisa diasah atau enggak. Kami juga enggak serta merta, misal, yang lagi tren hip hop lalu cari musikus hip hop. Tapi lebih ke bagaimana si musikus dan karyanya dalam jangka panjang ke depan bisa juga punya impak secara kebudayaan.” (M-2)
LABEL rekaman Juni Records memperkenalkan grup duo baru yakni Rasukma. Grup duo asal Bandung dengan personil Aulia Maghfirani Noor dan Shahreza Sendhang Rasendrya
Yuk, cari tahu tentan sosok yang berada dibalik radio yang kini bertransformasi menjadi media berita, dari sebelumnya radio yang memutar lagu-lagu terkini.
Tanpa berbekal pengalaman di bidang produksi dan penerbitan musik, Rizky Febian dan Rahul berusaha keras merintis RFAS Music mulai dari mempelajari sendiri cara menerbitkan lagu.
NAPVISUAL memperkenalkan artis dan pencipta lagu asuhannya, yakni Ephoy beserta manajemen artis Johan pedro dan Jack.
Sheryl Crow memuji Taylor Swift, menggambarkannya sebagai "sebuah kekuatan" atas upayanya merebut kembali karya seniman dengan merekam ulang album-albumnya.
Jaksa di pengadilan Atlanta mengatakan rapper Young Thug adalah pemimpin geng YSL yangmelakukan kejahatan.
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved