Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Para ilmuwan di Jepang berhasil menciptakan tikus kloning dari sel-sel kulit kering beku pertama di dunia. Hal ini bertujuan untuk membantu para konservasionis menghidupkan kembali populasi spesies yang terancam punah.
Terobosan ini menyadarkan pentingnya untuk menyimpan sel-sel kulit dari hewan, karena sel-sel tersebut dapat digunakan untuk membuat kloning yang meningkatkan keragaman genetik spesies jika mereka terancam punah di masa depan.
Para ilmuwan kini telah menggunakan sel-sel beku untuk menghasilkan kloning untuk proyek-proyek konservasi. Sel-sel itu disimpan dalam nitrogen cair yang mahal dan berisiko. Sebab, jika ada pemadaman listrik atau nitrogen cair tidak diisi ulang secara teratur, sel-sel itu akan meleleh dan menjadi tidak dapat digunakan. Sperma kering beku juga dapat digunakan untuk membuat klon, tetapi tidak dapat diperoleh dari semua hewan.
“Jika sel-sel ini dapat diawetkan tanpa nitrogen cair menggunakan teknologi pengeringan beku, ini memungkinkan sumber daya genetik dari seluruh dunia disimpan dengan murah dan aman,” kata Prof Teruhiko Wakayama yang memimpin penelitian di Universitas Yamanashi di Jepang, seperti dilansir The Guardian, Kamis (7/7).
“Negara-negara berkembang akan dapat menyimpan sumber daya genetik mereka sendiri yang berharga di negara mereka sendiri. Juga, bahkan pada spesies yang terancam punah di mana hanya jantan yang bertahan hidup, teknologi ini dapat digunakan untuk menciptakan betina untuk menghidupkan kembali spesies tersebut.”
Dalam karya terbaru itu, para peneliti membekukan sel-sel kulit kering dari ekor tikus dan menyimpannya hingga sembilan bulan sebelum mencoba membuat klon dari mereka. Proses pengeringan beku membunuh sel-sel, tetapi para ilmuwan menemukan bahwa mereka masih dapat membuat embrio kloning tahap awal dengan memasukkan sel-sel mati ke dalam telur tikus yang intinya telah dihilangkan.
Embrio tikus tahap awal ini, yang dikenal sebagai blastokista, digunakan untuk membuat stok sel induk yang dimasukkan melalui putaran kloning lagi. Sel-sel induk dimasukkan ke dalam telur tikus yang dikosongkan dari inti mereka sendiri, yang mengarah ke embrio pengganti tikus yang dibawa ke masa kehamilan.
Tikus kloning pertama, bernama Dorami, diambil dari nama robot pecinta roti melon dalam seri Manga Doraemon. Setelah itu diikuti oleh 74 tikus lainnya. Untuk memeriksa apakah tikus hasil kloning itu klon memiliki kesuburan yang sehat, sembilan betina dan tiga jantan dikawinkan dengan tikus normal.
Meski berhasil, prosesnya tidak efisien – membekukan DNA yang rusak di sel kulit – dan tingkat keberhasilan untuk menciptakan anak tikus betina dan jantan yang sehat hanya 0,2 hingga 5,4%. Di beberapa sel, kromosom Y hilang, menyebabkan tikus betina lahir dari sel yang diperoleh dari hewan jantan.
“Jika perlakuan yang sama dapat dilakukan pada spesies yang terancam punah di mana hanya jantan yang bertahan hidup, akan memungkinkan untuk menghasilkan betina dan melestarikan spesies secara alami, “tulis para penulis di Nature Communications. (M-4)
Ada banyak destinasi wisata alam yang bisa dikunjungi di Indonesia, salah satunya destinasi yang masuk dalam kategori konservasi alam. Selain melihat keindahan alam,
Kesejahteraan dan konservasi gajah sangatlah diperlukan.
Ocean Dream Samudra Ancol menerima kehadiran anggota keluarga baru, yaitu lima bayi penguin humboldt yang imut dan menggemaskan.
Sejumlah masyarakat Muara Gembong, Bekasi ikut menanam 2500 mangrove untuk menghadapi perubahan iklim dan persoalan abrasi di kawasan pesisir utara Bekasi
Dua bayi penguin Humboldt lahir di Jakarta Aquarium & Safari (JAQS), menambah daftar keberhasilan tempat konservasi yang berlokasi di kawasan pusat perbelanjaan
SEORANG pria tengah memainkan laptop duduk bersila di sebuah sofa
Awalnya Bandung Zoo memiliki empat indukan dan sekarang sudah berkembang dan jumlahnya menjadi 13 ekor.
Lima satwa itu adalah empat landak jawa dan satu kukang.
Di Malaysia misalnya, monyet terlihat mengunyah tali dari masker lama yang dibuang di perbukitan.
Sebanyak 11 satwa itu di antaranya harimau, rusa, buaya, hingga burung cenderawasih. Bahkan, kepemilikan satwa oleh AM terbilang ilegal.
Taman Margasatwa Ragunan telah lebih dulu ditutup karena dampak Covid-19 yakni pada 16 maret 2020.
Penyidik langsung melakukan penyelidikan dengan menyamar menjadi pembeli melalui media sosial di grup WhatsApp serta Facebook.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved