Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Tren fesyen saat ini tidak lagi melulu diperuntukkan bagi wanita, tetapi juga pria. Salah satu fesyen yang sedang booming saat ini adalah leather goods atau produk berbahan kulit khusus pria, seperti aksesoris berupa tas, sabuk, dompet, dan handbag.
Sejak dulu produk-produk fesyen seperti pakaian, sepatu, tas, sabuk, dan dompet yang terbuat dari kulit memang sudah eksis dan memiliki banyak peminat. Ini karena bahan kulit memiliki banyak kelebihan dibandingkan bahan lain, antara lain awet dan tahan lama. Produk fesyen berbahan kulit juga memberikan kesan yang elegan, stylish, dan classy bagi penggunanya.
Perawatan pun terbilang mudah. Hanya perlu di lap dengan kain yang lembab dan diletakkan dalam lemari, serta jauhkan dari sinar matahari langsung agar kualitas kulit tetap terjaga sehingga kondisi barang lebih awet.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan tren fesyen yang berubah-ubah, kini mulai banyak muncul produk fesyen yang terbuat dari berbagai bahan berbeda dengan harga yang lebih miring. Meski demikian, produk fesyen berbahan kulit masih mendapat tempat di hati pecintanya.
Bahkan banyak orang yang rela merogoh kocek untuk membeli produk keluaran brand-brand fesyen terkenal luar negeri dengan harga selangit. Padahal sekarang sudah banyak jenama lokal Indonesia yang tak kalah bagus dengan brand fashion luar negeri.
Hugo Thorch adalah salah satunya. Jenama lokal yang fokus pada fesyen pria dengan market para pekerja kantoran/pengusaha muda (young entrepreneur). Merek lokal yang mulai berdiri 2019 ini memberikan jaminan kualitas terbaiknya yang tidak kalah dengan brand luar.
“Kami memiliki visi yakni mengubah mindset masyarakat Indonesia, khususnya pengusaha muda (young entrepreneur) bahwa memakai brand fashion dalam negeri lebih membanggakan daripada memakai brand luar negeri,” kata Owner Hugo Thorch, Andrew Liu, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Minggu (26/6)
Menurutnya, menggunakan brand fashion dalam negeri juga menjadi sebuah bentuk apresiasi terhadap karya anak bangsa serta ikut berperan dalam membantu perekonomian Indonesia.
“Apalagi saat ini banyak masyarakat Indonesia yang rela membeli produk brand luar yang bukan original hanya demi mengejar gengsi semata. Lebih baik menggunakan produk original dalam negeri dari pada produk luar namun tidak original,” katanya.
Dengan adanya garansi selama 2 tahun, ia berharap brand ini dapat menjadi pelopor brand aksesoris kulit pertama di Indonesia yang bersaing dengan brand besar.
Ia menjelaskan bahwa semua produk dari brand lokal ini menggunakan 100% grain leather yang terbuat dari kulit sapi sehingga memiliki ketahanan tinggi dan awet dipakai untuk aktivitas sehari-hari. (RO/M-4)
Koleksi bertema Surreal Dreams karya Rifqi Hawari meraih gelar juara favorit dalam kompetisi Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2025.
Brand lokal Filoposy berkolaborasi dengan penyedia teknologi fashion Style3D menampilkan teknologi digital berbasis AI dan 3D di panggung Indonesian Fashion Week (IFW) 2025.
TEMA bunga pada desain gaun pengantin masih menjadi primadona sampai saat ini. Bunga yang memiliki arti positif seperti keindahan, kasih sayang, cinta hingga kebahagiaan.
Dengan desain yang lebih fleksibel, Dagadu ingin memperluas jangkauan pasar dan menghadirkan koleksi yang dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan.
Innerwear atau manset biasanya dipadukan dengan outer atau blazer. Selain itu, tak sedikit pula yang memakai innerwear dengan baju yang menerawang.
Salah satu produk unggulan adalah Graffiti Jeans, sebuah jumpsuit kasual dengan sentuhan rebel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved