Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEBUAH penelitian dari tiga lembaga terkemuka baru-baru ini menyatakan orang-orang di negara-negara kaya dapat membantu mencegah kerusakan iklim dengan membuat enam perubahan gaya hidup yang relatif mudah.
Studi ini menemukan bahwa berpegang teguh pada enam komitmen spesifik, dari terbang tidak lebih dari sekali setiap tiga tahun hingga hanya membeli tiga item pakaian baru setahun, dapat mengendalikan konsumsi berlebihan yang selama ini ikut mendorong krisis iklim.
Seperti dilansir The Guardian, Selasa (8/3), penelitian yang dilakukan oleh akademisi di Universitas Leeds dan dianalisis oleh para ahli di firma teknik global Arup dan kelompok kota dunia C40, menemukan bahwa membuat enam komitmen dapat mengurangi pemanasan global dengan mempertahankan kenaikan suhu di angka 1.5 derajat celsius.
Studi ini diterbitkan pada Senin (7/3) bersamaan dengan peluncuran gerakan (kampnye) iklim baru untuk mengajak orang-orang yang relatif mampu untuk melakukan enam komitmen tersebut.
Tom Bailey, salah satu penggagas kampanye tersebut mengatakan: “Ini mengakhiri semua perdebatan tentang apakah warga dapat memiliki peran dalam melindungi bumi kita. Kami tidak punya waktu untuk menunggu satu grup untuk bertindak, kami membutuhkan 'semua tindakan dari semua aktor sekarang."
Pekan lalu, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengatakan bahwa krisis iklim semakin cepat dengan hanya sedikit peluang tersisa untuk menghindari kerusakan terburuknya.
Bailey mengatakan ketika dunia mencapai tepi keruntuhan ekologis, dibutuhkan alternatif yang bisa diterapkan untuk 'masyarakat konsumen universal' ini dalam dekade berikutnya.
“Penelitian ini jelas menunjukan bahwa pemerintah dan sektor swasta memiliki peran terbesar, tetapi juga jelas dari analisis kami bahwa individu dan komunitas dapat membuat perbedaan besar.”
Kampanye iini secara resmi dimulai pada Sabtu lalu.
Berikut enam komitmen yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisi iklim:
1.Makan sebagian besar pola makan nabati, dengan porsi sehat dan tanpa limbah
2.Beli tidak lebih dari tiga item pakaian baru per tahun
3.Simpan produk listrik setidaknya selama tujuh tahun (maksudnya jangan sering-sering membeli peralatan listrik)
4.Lakukan tidak lebih dari satu penerbangan jarak pendek setiap tiga tahun dan satu penerbangan jarak jauh setiap delapan tahun
5.Singkirkan kendaraan bermotor pribadi jika Anda bisa – dan jika tidak, pertahankan kendaraan Anda yang ada lebih lama (maksudnya jangan seriang gonta-ganti mobil/motor).
6.Lakukan setidaknya satu perubahan gaya hidup untuk mendorong sistem yang ramah lingkungan, seperti beralih ke energi hijau. (M-4)
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
KLH/BPLH resmi meluncurkan konsep Adipura Baru, sistem evaluasi pengelolaan sampah nasional yang menekankan pendekatan tegas, objektif, dan terintegrasi.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
DI tengah krisis iklim yang kian nyata dan ketidakadilan sistemis terhadap perempuan yang terus menganga, Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar kepemimpinan yang cerdas dan tegas.
Ketika wilayah jelajah buaya menyempit akibat alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman, buaya cenderung masuk ke lingkungan manusia untuk mencari makan.
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menyelenggarakan serangkaian kegiatan lingkungan bertema Beat Plastic Pollution atau Hentikan Polusi Plastik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved