Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Food Rescue, Langkah McDonald’s Indonesia Salurkan Surplus Makanan

Indrastuti
26/2/2022 07:10
Food Rescue, Langkah McDonald’s Indonesia Salurkan Surplus Makanan
Penyerahan surplus produk dari gerai McDonald's ke FoodCycle untuk diantarkan pada penerima manfaat.(Dok. McDonald's Indonesia)

MUNGKIN tidak banyak masyarakat yang mengetahui kondisi sampah makanan yang terjadi di Indonesia. Hasil analisis Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Foreign Commonwealth Office Inggris menunjukkan bahwa limbah makanan yang terbuang atau food loss and waste di Indonesia mencapai 23 juta ton-48 juta ton per tahun pada periode 2000-2019.

Angka ini setara 184 kg sampah makanan per per orang per tahun, meningkat dari 150 kilogram per orang per tahun pada tahun 2000.
Padahal, jumlah tersebut setara dengan makanan yang dapat dikonsumsi 28 juta orang.

Oleh karena itu, McDonald's Indonesia melalui  McD Berbagi bekerja sama dengan FoodCycle menyelenggarakan program Food Rescue. Progarm ini bertujuan mengelola donasi surplus makanan dari restoran McDonald’s Indonesia untuk kemudian dibagikan kepada pihak yang membutuhkan. 

Baca juga: Keterampilan yang Harus Dikuasai Produser Film

FoodCycle adalah sebuah lembaga nonprofit yang bekerja untuk mendistribusi, memproses, dan mendaur ulang surplus makanan dari berbagai tempat. Program ini sejalan dengan program McD Berbagi dari McDonald's Indonesia.

Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia Sutji Lantyka mengungkapkan, sebelum program ini, McDonald’s Indonesia telah mengirimkan donasi makanan ke daerah yang tertimpa bencana serpeti di Palu, Banten, dan Lombok. "Selama pandemi, kita juga telah memberikan donasi makanan kepada para frontliners seperti petugas kesehatan, relawan di rumah sakit dan juga polisi, sebanyak 10 ribu," kata Sutji dalam  jumpa pers virtual, Kamis (24/2).

“Kali ini, kami bekerja sama dengan FoodCycle untuk mengelola surplus makanan dari restoran-restoran McDonald’s Indonesia. Program ini telah berjalan secara kontinyu sejak tahun 2020. Melalui Food Rescue, kita mencoba meminimalisasi surplus produk makanan dan turut mengatasi kelaparan," imbuhnya. 

Sutji menambahkan, hingga saat ini, Food Rescue telah melibatkan enam gerai McDonald's, yakni tiga titik di area Jakarta Utara dan tiga titik di area Tangerang Selatan. 

Surplus produk yang dibagikan adalah makanan yang masih layak dan aman untuk dikonsumsi dan masih memiliki kandungan nutrisi yang baik. Berbagai surplus produk yang telah dibagikan antara lain fried product seperti ayam goreng, chicken nugget, juga produk makanan lainnya seperti kue, kukis dan muffin.

Quality Assurance Manager McDonald’s Indonesia Imam Gazali selaku menegaskan, McDonald’s tetap akan memastikan bahwa seluruh produk yang didonasikan dalam keadaan aman dan layak dikonsumsi baik secara kualitas, rasa dan bentuk, serta diterima oleh pihak yang tepat. 
"Kita memiliki SOP untuk handling produk, tidak ada produk yang dipegang barehand, semua selalu menggunakan sarung tangan. Kita juga punya regulasi tersendiri untuk holding time produk," ujarnya.

Ia menambahkan, seluruh proses pengambilan makanan hingga makanan yang akan diterima oleh penerima donasi dilakukan dalam waktu satu hari. "Surplus produk yang kami bagikan juga merupakan produk yang kami masak di hari tersebut. Kami juga menyarankan produk untuk dikonsumsi oleh penerima donasi di hari yang sama," kata dia.

Sejak tahun 2020 hingga saat ini, kata Imam, McDonald’s Indonesia telah membagikan surplus produk sebanyak lebih dari 9,8ton makanan dan telah mendistribusikannya kepada total 51 yayasan yang membutuhkan.

“Saat ini setiap harinya kami melakukan pengambilan surplus produk (Food Rescue) sebanyak dua kali sehari di store McDonald’s di wilayah Jakarta Utara dan Tangerang Selatan yang kemudian dikirimkan ke berbagai Yayasan yang tersebar di wilayah Jabodetabek," jelas  General Manager FoodCycle Indonesia  Cogito Ergo Sumadi Rasan. 

"Sebelum didistribusikan, produk akan diperiksa kembali kualitasnya dan dikemas ulang. Kami juga memastikan kepada pihak penerima manfaat, baik dari Panti dan non-Panti yang kami sebut sebagai Front Line Organization (FLO), untuk segera mengkonsumsi produk pada hari yang sama,” pungkasnya. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya