Tiongkok Bakal Dirikan Pangkalan Penelitian di Kutub Selatan Bulan

Galih Agus Saputra
06/1/2022 06:02
Tiongkok Bakal Dirikan Pangkalan Penelitian di Kutub Selatan Bulan
Longmarch -2F, salah satu roket milik Tiongkok untuk misi luar angkasa(Handout / CCTV / AFP)
Administrasi Luar Angkasa Nasional Tiongkok (China National Space Administration/CNSA) baru-baru ini telah mengumumkan tiga misi baru terkait fase keempat program eksplorasinya di bulan. Ketiga misi tersebut mereka beri nama Chang'e 6, Chang'e 7 dan Chang'e 8, yang akan dimulai 2024 mendatang.

Ketiga misi itu dijalankan usai CNSA berhasil menjalankan misi pengambilan sampel bulan pertama atau Chang'e 5, pada Desember silam. Wakil Kepala CNSA, Wu Yanhua mengatakan bahwa ketiga misi itu telah disetujui pemerintah.

"Tujuan utama dari tiga misi ini ialah agar Tiongkok dapat membangun model dasar pangkalan penelitian bulan yang bekerja sama dengan Rusia," terang Yanhua, seperti dilansir dari Space.com, Rabu, (5/1).

Yanhua menjelaskan Chang'e 7 akan menjadi misi yang pertama kali diluncurkan. Dalam misi ini, CNSA berusaha memasukkan orbit, satelit relai, wahana penjelajah, dan 'pesawat terbang mini' yang dirancang untuk mencari bukti es di kutub selatan Bulan. Misi ini akan ditempuh menggunakan Long March 5, salah satu roket terbesar Tiongkok yang mampu membawa perlengkapan seberat 18.000 pon (8.200 kilogram).

Adapun Chang'e 6 sebenarnya adalah misi yang dirancang CNSA sebagai cadangan Chang'e 5. Hanya saja, dalam misi ini CNSA tampak lebih spesifik karena berusaha mengumpulkan sampel batuan khusus dari kutub selatan Bulan dan mengirimkannya ke Bumi. Lewat misi ini pula, mereka juga berusaha membawa muatan sains yang kini sedang dikembangkan di Prancis dan Italia, dan kemungkinan juga di Rusia dan Swedia.

Chang'e 8 pada gilirannya akan diluncurkan pada akhir 2030 mendatang. Lewat misi ini lah, CNSA akan membangun pangkalan penelitian pertama di bulan atau International Lunar Research Station (ILRS) bersama Rusia dan sejumlah mitra potensial lainnya. Lewat misi ini, CNSA berharap dapat menguji teknologi manufaktur hingga pencetakan 3D-nya, menggunakan sumber daya lokal yang dapat ditemukan di Bulan.

"Pembangunan pangkalan dapat menjadi dasar yang kuat bagi kita untuk mengeksplorasi lingkungan dan sumber daya bulan lebih lanjut,  termasuk bagaimana menggunakan dan mengembangkan sumber daya bulan itu secara damai," imbuh Yanhua. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya