Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
KAUM perempuan biasanya melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga dibandingkan dengan pria. Ini membuat mereka harus bisa membagi waktu saat bekerja di luar dan menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di rumah. Kondisi ini sering menyebabkan tekanan psikologis bagi perempuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, para sosiolog telah berusaha untuk mempelajari aspek lain dari beban kerja rumah tangga terhadap kaum perempuan termasuk beban mental. Salah satu penelitian menunjukkan, kaum hawa bertanggung jawab untuk menjaga rutinitas rumah tangga, mengatur jadwal, menjaga ketertiban, dan memberikan dukungan emosional kepada anak-anak. Bukti menunjukkan beban mental dalam mengurus rumah tangga ini dikaitkan dengan rasa kesejahteraan yang lebih buruk bagi perempuan dan tingkat kepuasan yang lebih rendah dalam hubungan mereka.
Melansir dari psychologytoday.com, Rabu (10/11), sebuah jurnal yang diterbitkan dalam American Psychological Review pada tahun 2019, berusaha untuk menguraikan apa yang terjadi terkait hal tersebut. Untuk penelitian ini, mahasiswa doktoral Harvard, Allison Daminger membagi proses beban mental menjadi empat bagian yaitu mengantisipasi, mengidentifikasi, memutuskan, dan memantau.
Contohnya saat mendaftarkan anak ke sekolah, kaum ibu misalnya mesti "mengidentifikasi" dengan berbicara atau bertanya pada orang lain tentang pilihannya. Begitu juga ia harus "memutuskan" memilih sekolah yang terbaik untuk anak mereka, dan "monitor" atau memastikan hal-hal yang diperlukan seperti dokumen, perlengkapan sekolah, dan sebagainya.
Dalam studinya, Daminger melakukan diskusi mendalam dengan 35 orangtua untuk mengetahui dengan tepat tugas apa yang dikelola kaum perempuan dalam keluarga. Dia menemukan bahwa perempuan jauh lebih mungkin untuk menangani langkah-langkah "mengantisipasi" dan "memantau" dalam prosesnya.
Pada sebagian besar keluarga, kaum ibu lebih cenderung memasukkan suatu hal ke dalam agenda dan lebih mungkin untuk memastikannya selesai. Hal ini berlaku bahkan untuk tugas-tugas rumah tangga yang diberikan kepada laki-laki dalam rumah tangga. Dia menemukan bahwa partisipasi laki-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan kira-kira sama.
Berdasarkan temuan penelitian tersebut, satu solusi logis yang dapat dilakukan terkait hal ini ialah memberikan arahan yang jelas dan spesifik dalam membagi tugas rumah tangga antara pasangan dan tidak ikut campur dalam proses menjalankan tugas tersebut hingga selesai, dalam artian tidak turut membantu tanpa diminta.
Misalnya, jika salah satu anggota rumah tangga bertanggung jawab atas tugas pemeliharaan rumah tangga seperti memotong rumput, itu juga merupakan peran mereka untuk memastikan mesin pemotong rumput bekerja dengan baik, merencanakan seberapa sering rumput perlu dipotong, dan lain-lainnya. (M-4)
Ingin minta maaf dengan tulus? Ini panduan minta maaf dari para ahli.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
HAPPY Girlfriend Day (gf day) diperingati pada tiap 1 Agustus. Hari tersebut menjadi perayaan pasangan romantis. Namun, bukan saja untuk mereka yang memiliki pasangan,
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Filosofi ini bukan sekadar filantropi, melainkan keyakinan bahwa keberagaman adalah sumber inovasi dan efisiensi.
Kanker payudara umumnya dialami perempuan berusia paruh baya. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak kasus kanker payudara terjadi pada usia muda.
REVISI Undang-Undang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) tampaknya kembali akan menjadi panggung teknokratis: membahas angka-angka, tanpa wajah para pelakunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved