Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Uni Emirat Arab bakal Luncurkan Misi Penjelajahan ke Planet Venus

Galih Agus Saputra
06/10/2021 06:41
Uni Emirat Arab bakal Luncurkan Misi Penjelajahan ke Planet Venus
Beberapa misi luar angkasa tahun ini, salah satunya Uni Emirat Arab(AFP)

Pemerintah Uni Emirat Arab baru-baru ini telah mengumumkan misi penjelajahan luar angkasa barunya. Dalam misi kali ini, para astronot akan dikirim untuk menjelajahi sabuk asteroid di tata surya dan planet Venus.

Perdana Menteri Uni Emirate Arab, Muhammad bin Rashid Al Maktoum dalam cuitannya mengatakan pendaratan pesawat luar angkasa di salah satu asteroid, menjadi pengalaman pertama kalinya misi luar angkasa Arab di sabuk asteroid. Sebagaimana diketahui, sabuk asteroid sendiri dewasa ini dapat dijumpai dalam orbit yang terletak di antara planet Mars dan Yupiter. Daerah ini yang terkenal dengan gugusan asteroid ini juga dikenal dengan sebutan Sabuk Utama (Main Belt).

"Peluncuran proyek baru untuk menjelajahi Venus dan sabuk asteroid menjadi tujuan baru yang ambisius untuk program luar angkasa negara kita yang sedang berkembang," terang Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed, seperti dilansir dari Alarabiya, Selasa, (5/10).

Sebelum mengumumkan misi kali ini, UEA juga telah meluncurkan program eksplorasi ke planet Mars. Program tersebut ditempuh menggunakan pesawat 'Hope', yang berhasil memasuki orbit planet merah pada Februari silam. Dalam eksplorasinya, Hope lantas mengumpulkan data tentang atmosfer Mars dengan menggunakan berbagai kamera dan inframerah.

Adapun misi asteroid sendiri, kata Rashid, akan menempuh jarak sekitar 3,6 miliar kilometer, atau tujuh kali lebih jauh ketimbang perjalanan dari Bumi menuju Mars. Sementara itu, jarak dari Bumi menuju Venus dirasa kurang dari setengah jarak dari Bumi, menuju Mars. Jaraknya hanya sekitar 128 juta kilometer, dimana planet ini pertama kali dieksplorasi oleh NASA menggunakan Mariner 2 pada 1962.

Beberapa pesawat dari Uni Soviet juga pernah mendarat di permukaannya. Akan tetapi mereka tidak dapat bertahan dalam waktu lama, karena tekanan udara yang cukup kuat. Pada permukaannya, suhu planet ini diperkirakan mencapai sekitar 475 derajat Celcius. "UEA bertekad .emberikan kontribusi yang berarti bagi eksplorasi ruang angkasa, penelitian ilmiah, dan pemahaman kita tentang tata surya," imbuh Zayed. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya