Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Televisi masih menjadi hiburan yang paling banyak diminati oleh orang hingga saat ini. Beragam tayangan menarik yang disuguhkan membuat banyak orang betah menonton TV berjam-jam.
Akan tetapi, temuan dari studi baru memperingatkan bahwa orang yang menghabiskan lebih dari empat jam sehari menonton televisi, 78% lebih mungkin mendengkur saat tidur. Mendengkur menjadi salah satu kondisi yang menandai sleep apnea.
Sleep apnea adalah suatu kondisi di mana saluran udara seseorang dapat benar-benar tersumbat di malam hari, mengganggu pernapasan normal dan menyebabkan mendengkur dan mengganggu tidur.
Jika sleep apnea tidak diobati, dapat meningkatkan risiko kanker, glaukoma, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes tipe 2 dan gangguan kognitif dan perilaku.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Kamis (22/7), para ahli dari Harvard Medical School menyelidiki kesehatan dari 138.000 orang. Setelah 10–18 tahun, 8.733 subjek mengalami apnea tidur obstruktif, ini menyebabkan saluran pernapasan seseorang tersumbat di malam hari, sering mendengkur.
Tim menemukan bahwa peningkatan tingkat perilaku menetap seperti duduk di depan TY terlalu lama dan tingkat aktivitas fisik yang rendah meningkatkan risiko apnea tidur obstruktif (OSA).
"Apnea tidur obstruktif adalah gangguan umum dan meluas yang dapat berdampak serius pada kualitas hidup orang," kata presiden European Respiratory Society Anita Simonds, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Para peneliti merekomendasikan, orang-orang yang menghabiskan sepanjang hari duduk, seperti di kantor harus mengimbanginya dengan berolahraga lebih banyak selama waktu senggang mereka.
Diperkirakan secara global, sekitar 1 miliar orang dewasa berusia antara 30-69 tahun terkena apnea tidur obstruktif ringan hingga berat.
"Orang-orang sebaiknya mengikuti pedoman aktivitas fisik Organisasi Kesehatan Dunia saat ini untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas sedang per minggu dan menghabiskan kurang dari empat jam per hari untuk duduk menonton TV, memiliki risiko OSA yang jauh lebih rendah," kata penulis makalah dan ahli epidemiologi Tianyi Huang dari Harvard Medical School.
Tim menemukan bahwa mereka yang melakukan lari tiga jam per minggu, 54 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan gangguan tidur tersebut dibandingkan mereka yang hanya melakukan jumlah olahraga yang setara dengan berjalan kaki selama dua jam seminggu. (M-2)
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
penerapan kebijakan efisiensi dari pemerintah dinilai semakin memperberat kondisi industri pertelevisian dalam negeri seiring turunnya belanja iklan.
Enam episode drama Siti Nurbaya kini akan hadir setiap Jumat malam pukul 20.00 - 21.00 WIB.
KOMISI Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DKI Jakarta menggelar evaluasi terhadap tayangan televisi dan radio selama 10 hari pertama bulan Ramadan.
TV C6KS premium QD Mini LED dirancang untuk menambah pengalaman hiburan rumah berkat kualitas teknologi yang menggabungkan QLED dan MINI LED.
Televisi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dengan semakin maraknya layanan streaming dan konten berkualitas tinggi.
Tahukah kalian bagaimana komunikasi dilakukan manusia sebelum ada ponsel? Berikut penjelasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved