Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Nonton TV Lebih Dari 4 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Sleep Apnea

Nike Amelia Sari
23/7/2021 19:34
Nonton TV Lebih Dari 4 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Sleep Apnea
Menonton televisi lebih dari 4 jam sehari berisiko picu sleep apnea.(123RF )

 

Televisi masih menjadi hiburan yang paling banyak diminati oleh orang hingga saat ini. Beragam tayangan menarik yang disuguhkan membuat banyak orang betah menonton TV berjam-jam. 

Akan tetapi, temuan dari studi baru memperingatkan bahwa orang yang menghabiskan lebih dari empat jam sehari menonton televisi, 78% lebih mungkin mendengkur saat tidur. Mendengkur menjadi salah satu kondisi yang menandai sleep apnea.

Sleep apnea adalah suatu kondisi di mana saluran udara seseorang dapat benar-benar tersumbat di malam hari, mengganggu pernapasan normal dan menyebabkan mendengkur dan mengganggu tidur.

Jika sleep apnea tidak diobati, dapat meningkatkan risiko kanker, glaukoma, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes tipe 2 dan gangguan kognitif dan perilaku.

Dilansir dari dailymail.co.uk, Kamis (22/7), para ahli dari Harvard Medical School menyelidiki kesehatan dari 138.000 orang. Setelah 10–18 tahun, 8.733 subjek mengalami apnea tidur obstruktif, ini menyebabkan saluran pernapasan seseorang tersumbat di malam hari, sering mendengkur. 

Tim menemukan bahwa peningkatan tingkat perilaku menetap seperti duduk di depan TY terlalu lama dan tingkat aktivitas fisik yang rendah meningkatkan risiko apnea tidur obstruktif (OSA).

"Apnea tidur obstruktif adalah gangguan umum dan meluas yang dapat berdampak serius pada kualitas hidup orang," kata presiden European Respiratory Society Anita Simonds, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Para peneliti merekomendasikan, orang-orang yang menghabiskan sepanjang hari duduk, seperti di kantor harus mengimbanginya dengan berolahraga lebih banyak selama waktu senggang mereka.

Diperkirakan secara global, sekitar 1 miliar orang dewasa berusia antara 30-69 tahun terkena apnea tidur obstruktif ringan hingga berat.

"Orang-orang sebaiknya mengikuti pedoman aktivitas fisik Organisasi Kesehatan Dunia saat ini untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas sedang per minggu dan menghabiskan kurang dari empat jam per hari untuk duduk menonton TV, memiliki risiko OSA yang jauh lebih rendah," kata penulis makalah dan ahli epidemiologi Tianyi Huang dari Harvard Medical School.

Tim menemukan bahwa mereka yang melakukan lari tiga jam per minggu, 54 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan gangguan tidur tersebut dibandingkan mereka yang hanya melakukan jumlah olahraga yang setara dengan berjalan kaki selama dua jam seminggu. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya