Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
TAHUN lalu, musisi pop Rina Sawayama menjadi pusat perhatian di Inggris atas protesnya terhadap aturan Brits Awards dan Mercury Prize. Ia telah menetap di Inggris selama 26 tahun namun tetap dianggap kurang layak untuk ikut dalam dua ajang itu karena berkebangsaan Inggris.
Kini, aturan berhasil diubah berkat kampanyenya. Sawayama yang berkewarganegaraan Jepang akhirnya mendapatkan haknya untuk ikut berkompetisi.
Dalam aturan baru, musisi yang telah menetap di Inggris selama lebih dari lima tahun, memenuhi syarat kelayakan untuk turut masuk dalam nominasi ajang penghargaan musik di Inggris Raya.
"Saya sangat senang berbagi kabar ini, setelah rangkaian perbincangan, BPI memutuskan untuk mengubah aturan,” tulis Sawayama di akun Instagramnya, Rabu, (24/2). “Mulai tahun ini, musisi (seperti saya) akan memenuhi syarat untuk nominasi bahkan tanpa harus memiliki status kewarganegaraan Inggris," tambahnya.
Sawayama merupakan pemegang status indefinite leave to remain (status imigrasi yang diberikan kepada seseorang yang tidak memiliki hak tinggal di Inggris Raya, tetapi telah diterima di Inggris), tetapi dirinya tetap memiliki paspor Jepang untuk menjaga hubungan dengan keluarganya, termasuk ayahnya, yang tinggal di negara kelahirannya.
Namun, karena Jepang tidak mengizinkan kewarganegaraan ganda, Sawayama tidak bisa memiliki paspor kewarganegaraan Inggris. Hal itu menyebabkan album debutnya Sawayama (2020), yang mendapat banyak pujian, dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk ikut dalam ajang Mercury Prize tahun lalu.
“Itu sangat memilukan. Saya pikir banyak imigran merasakan hal ini. Mereka berasimilasi dan menjadi bagian dari kultur Inggris ... dan kami bahkan tidak memenuhi syarat untuk dicalonkan dalam nominasi ajang penghargaan adalah hal yang sangat berbeda,” kata musisi 30 tahun itu dikutip dari BBC, Kamis, (25/2).
Sawayama pertama kali menyuarakan keprihatinan tentang situasi tersebut dalam wawancara dengan Vice tahun lalu. Tagar #SawayamaIsBritish menjadi trending di Inggris tak lama setelah wawancara itu dipublikasikan.
“Ada kekhawatiran dalam diri saya, saya ... akan masuk daftar hitam industri musik karena mengungkit hal ini. Tapi aku senang melakukannya,” katanya pada BBC.
Penyanyi itu kemudian bertemu dengan BPI (British Phonographic Industry), penyelenggara Brit Awards dan Mercury Prize, dan meyakinkan mereka untuk meninjau kriteria bagi para musisi dan karya.
Brit Awards mengonfirmasi perubahan aturan tersebut, akan berlaku untuk semua kategori penghargaannya, termasuk untuk Mercury Prize. Musisi sekarang hanya harus memenuhi salah satu dari tiga kriteria untuk memenuhi syarat, yaitu kelahiran Inggris, pemegang paspor Inggris (termasuk mereka yang memiliki lebih dari satu paspor), dan telah menetap secara permanen di Inggris selama lebih dari lima tahun.
Perubahan tersebut berarti Sawayama akan memenuhi syarat untuk penghargaan Rising Star tahun ini, nominasi yang mengakui bakat musisi yang sedang naik daun. Namun, dia tidak akan dapat bersaing di kategori utama - termasuk Best British Female dan best album, karena karyanya tidak masuk dalam Top 40. (M-1)
Bagi Prass, pengalaman ini membuat proses penulisan lagunya menjadi lebih ‘mindful’ dan percaya diri.
Serba Salah dari Giant Jay menyuarakan realita sehari-hari: ketika tubuhmu, pilihanmu, bahkan dompetmu bisa jadi bahan penghakiman.
Lagu ini awalnya ditulis Dhendy Mawardi untuk anaknya, sebagai pesan bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya kita akan dihadapkan pada masalah, ketidaknyamanan, atau kekecewaan.
Lewat lagu Slow Dance in the Diner, Chris LaRocca mengajak pendengarnya ikut merasakan hangatnya momen-momen kecil yang bisa terjadi saat sedang jatuh cinta.
Hadir bersamaan dengan hari perilisan album American Heart, Benson Boone juga memperkenalkan single utama dari album barunya berjudul Mr Electric Blue, yang ia tulis untuk ayahnya.
Lagu-lagu dalam album Nyala Langit Jingga milik Reruntuh banyak bercerita tentang keluarga. Lebih dalam lagi, album ini juga merupakan refleksi tentang merawat harapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved