Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dulu Dipaksa jadi Petinju, Nenuah Akhirnya Pulang ke Alam Liar

Bagus Pradana
24/2/2021 05:35
Dulu Dipaksa jadi Petinju, Nenuah Akhirnya Pulang ke Alam Liar
Pelepasliaran Orangutan pada akhir pekan lalu.(BOS UK)

Nenuah adalah satu dari sepuluh individu Orangutan yang baru saja dilepasliarkan oleh lembaga konservasi satwa asal Inggris, Borneo Orangutan Survival (BOS), Minggu (21/2) lalu. 

Kegiatan pelepasliaran ini merupakan kegiatan pertama yang kembali dilakukan oleh BOS sejak pandemi covid-19 masuk Indonesia tahun lalu. Pelepasliaran sempat dihentikan selama satu tahun terakhir karena Orangutan dikhawatirkan rentan terhadap virus korona.

Nenuah merupakan Orangutan yang berhasil diselamatkan oleh BOS dari sebuah acara pertunjukan di Thailand yang memaksanya untuk berkelahi dengan memakai sarung tinju, 16 tahun silam.

Sebelum dilepasliarkan, Nenuah sempat menjalani masa rehabilitasi untuk mengembalikan naluri alaminya di Cagar Alam Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah.

Dalam pelepasliaran ini Nenuah harus melakoni perjalanan 241 kilometer melintasi Hutan Kalimantan, dari Cagar Alam Nyaru Menteng hingga menuju Hutan Lindung Bukit Batikap dengan helikopter. Perjalanan kemudian dilanjutkan via darat dengan kendaraan roda empat, menyusuri sungai menuju sebuah lokasi yang telah dinyatakan layak sebagai habitat baru bagi Orangutan.

Selama perjalanan tersebut Nenuah dan sepuluh Orangutan lainnya harus dibius dan diperiksa kesehatannya untuk meminimalkan kemungkinan tertular COVID-19 dalam perjalanan. Tim juga menggunakan gerobak dorong untuk membawa Para Orangutan ini ke tengah hutan agar mempermudah mobilisasi.

Bersama Nenuah, ada juga Orangutan bernama Bali yang berusia 18 tahun, Bali diselamatkan dari perkebunan ketika baru berusia empat bulan. Dalam penyelamatan itu ditemukan pula peluru senapan angin bersarang di bawah kulitnya.

Kemudian ada Disha dan Deijo, pasangan ibu dan anak yang diselamatkan oleh BOS karena mereka memasuki kawasan pertanian warga.

"Pelepasliaran hari ini membawa kegembiraan setelah setahun penuh tidak bisa melepasliarkan orangutan," ungkap Managing Director BOS UK Ben Callison, seperti dilasir oleh dailymail.co.uk, selasa (23/2).

"Satu-satunya cara untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang spesies Orangutan adalah dengan mengamankan dan menumbuhkan populasi liarnya," imbuhnya.

Callison juga mengungkapkan bahwa pelepasliaran Orangutan tahun ini menjadi salah satu misi pelepasliaran paling menantang  yang pernah mereka lakukan. 

 
"Kami berharap semua Orangutan ini sekarang terus hidup bahagia dan sehat di habitat aslinya dan menumbuhkan populasi liar,'' papar Callison.

"Pelepasliaran Orangutan kali ini merupakan kegiatan yang sangat kompleks dan mahal, apalagi dengan adanya covid-19, yang menjadikan pelepasliaran ini menjadi kegiatan yang sangat menantang," sambungnya.

Saat ini BOS merawat 419 individu Orangutan di dua pusat rehabilitasi yang berbeda. Lembaga konservasi ini juga tengah menggalang dana untuk melepasliarkan lebih banyak Orangutan dengan protokol kesehatan yang cukup aman untuk melindungi spesies langka ini dari risiko penularan covid-19.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya