Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Ratusan bintang jatuh alias meteor akan memenuhi langit malam di akhir pekan ini, memuncaki musim hujan meteor Geminid yang berlangsung antara 4 Desember dan 17 Desember. Diproyeksikan, malam terbaik untuk dilihat adalah pada Minggu malam 13 Desember hingga pagi hari di hari berikutnya.
NASA mengatakan, peristiwa menakjubkan ini dapat disaksikan sepanjang Minggu malam (13/12) di belahan Bumi Utara, dengan puncak aktivitasnya sekitar pukul 8 malam waktu setempat.
Sementara, bagi pemirsa di belahan Bumi Selatan (termasuk Indonesia), hujan meteor Geminid ini dapat anda disaksikan setelah tengah malam, pukul 00.00 WIB.
Hujan meteor Geminid akan tampak lebih intens tahun ini, karena nyaris bersamaan dengan Bulan baru, sehingga langit lebih gelap lantaran tidak ada cahaya Bulan .
Bintang-bintang jatuh ini akan memenuhi langit dengan guratan berkas cahaya yang berwarna-warni, mereka akan menempuh jarak sekitar 78.000 mph, dan bintang (lebih tepatnya meteor) yang bersinar paling terang akan meninggalkan jejak sinar yang bersinar di sepanjang jalurnya.
Diana Hannikainen, editor pengamat di Majalah Sky & Telescope, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertunjukan tersebut layak untuk disaksikan.
"Jika Anda memiliki langit yang cerah dan tanpa polusi cahaya, Anda mungkin dapat menyaksikan bintang-bintang jatuh melintas di langit setiap satu atau dua menit dari pukul 22.00 hingga fajar pada puncak hujan meteor Geminid," papar Hannikainen, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Kamis (10/12).
Geminid adalah jejak debu antariksa yang tertinggal di belakang komet 3200 Phaethon beberapa ribu tahun lalu. Jejak debu ini tampak memancar pada konstelasi Gemini.
Hujan meteor Geminid pertama kali dilaporkan pada1862, tetapi baru pada 1983 para ilmuwan berhasil menemukan bahwa Komet Phaethon lah yang menjadi sumbernya.
Komet ini memiliki panjang sekitar 4,8 kilometer dan bergerak mengelilingi matahari setiap 1,4 tahun. Ia akan melepaskan debu-debu antariksa setiap kali mendekati bintang induk Bumi tersebut.
''Jika tidak mendung, menjauh dari cahaya terang, dan lihat ke atas. Anda akan melihat lebih banyak meteor dengan cara itu," saran NASA kepada para masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena hujan meteor tersebut. (DailyMail/M-2)
NASA mengumumkan penemuan 3I/ATLAS, komet antarbintang ketiga yang pernah terdeteksi.
Sekitar 48,5 ton (44.000 kilogram) reruntuhan puing-puing dari pembentukan sistem tata surya kita menabrak atmosfer Bumi
Komet C/2025 F2 (SWAN), yang berasal dari Awan Oort, sedang melintasi tata surya dan diprediksi bisa terlihat dari Bumi hingga awal Mei 2025.
Ilmuwan Tiongkok mengungkap fenomena efek roket yang memicu pergerakan tiba-tiba bongkahan batu di permukaan komet.
Pada awal tahun 2025, Komet ATLAS C/2024 G3, yang diperkirakan menjadi komet paling terang tahun ini, akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 13 Januari.
Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun penting dalam sejarah penemuan benda langit, dengan peningkatan signifikan dalam penemuan komet gelap yang belum teridentifikasi.
Ingin melihat hujan meteor Delta Aquarid 2025 di Indonesia? Simak jadwal puncak, arah pandang, dan tips lokasi terbaik untuk pengalaman maksimal.
Klaim Bumi gelap total 2 Agustus 2025 terbukti hoaks. Simak fakta ilmiah, klarifikasi NASA, dan jadwal gerhana matahari yang sebenarnya terjadi.
Penelitian terbaru dalam dunia astronomi mengungkapkan fakta mengejutkan: Bumi pernah memiliki hingga enam “bulan mini” sekaligus.
Simak 10 fakta menarik gerhana matahari total 2 Agustus 2027. Fenomena langka ini akan membuat dunia gelap selama lebih dari 6 menit. Jangan lewatkan!
Gerhana matahari total 2 Agustus 2027 akan membuat langit gelap hingga 6 menit. Fenomena langka ini hanya terjadi sekali dalam 100 tahun. Simak faktanya!
KASA berencana meluncurkan satelit astronomi pertamanya pada 2030.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved