Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KOREA Selatan mengumumkan rencana ambisius untuk membangun pangkalan di permukaan Bulan pada tahun 2045 sebagai bagian dari strategi nasional baru di bidang eksplorasi luar angkasa, menurut pernyataan dari Badan Antariksa Korea (KASA).
“Badan Antariksa Korea mempresentasikan program nasional baru untuk eksplorasi luar angkasa dalam pertemuan terbuka di National Research Foundation of Korea pada hari Kamis,” demikian pernyataan KASA yang dikutip RIA Novosti, Jumat.
Dalam program tersebut, KASA akan melakukan studi di berbagai wilayah ruang angkasa, mulai dari orbit Bumi, permukaan Bulan, heliosfer, hingga ruang angkasa jauh. Proyek ini terbagi dalam lima misi utama, mencakup eksplorasi orbit rendah Bumi dan fenomena gravitasi nol, ekspedisi ke Bulan, serta misi ilmiah menuju Matahari dan Bulan.
Lembaga antariksa itu juga menyampaikan bahwa mereka akan mengembangkan teknologi mandiri untuk sistem pendaratan dan manajemen mobilitas, sekaligus membangun infrastruktur guna mendukung aktivitas ekonomi berbasis pemanfaatan sumber daya Bulan.
Mengutip laporan kantor berita Yonhap, KASA berencana meluncurkan satelit astronomi pertamanya pada 2030, mengirimkan modul pendarat logistik ke Bulan pada 2040, dan selanjutnya merealisasikan pembangunan pangkalan ekonomi di Bulan pada tahun 2045. (Ant/I-3)
Di samping itu, pengecer juga enggan untuk beralih status menjadi pangkalan yang terdaftar secara resmi di Pertamina Patra Niaga.
Ia memastikan bahwa sebagai subpangkalan, pengecer tetap dapat melakukan pembelian di pangkalan.
Pedagang eceran masih bisa membeli gas elpiji 3 kg dari pangkalan dan menjualnya kepada masyarakat.
Kerap terjadi tabung gas habis ketika mereka sedang memasak. Dan dalam situasi itu tabung gas dapat dibeli dengan cepat dari pengecer.
Secara prinsip Pertamina Patra Niaga akan menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Kementrian ESDM terkait distribusi Elpiji 3 Kg
Penelitian terbaru menemukan lingkungan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terlalu steril, sehingga dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan astronot.
Astronot NASA Suni Williams dan Butch Wilmore menegaskan mereka tidak terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional, seperti yang diklaim Donald Trump dan Elon Musk.
Astronaut NASA Suni Williams dan Nick Hague berhasil menyelesaikan misi luar angkasa yang kompleks dan bersejarah pada 16 Januari 2025.
Stasiun luar angkasa komersial Starlab, berhasil menyelesaikan empat tonggak pengembangan utama, mencakup desain awal uji struktur habitat, integrasi sistem, dan rencana uji struktur.
Penelitian ini bertujuan memahami bagaimana paparan berkepanjangan terhadap gravitasi mikro dapat memengaruhi kesehatan manusia, khususnya dalam hal stres seluler dan kerusakan jaringan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved