Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Akhir bulan ini, Lembaga Antariksa Tiongkok atau 'China National Space Administration' (CNSA) akan kembali melakoni misi ekspedisi ke Bulan untuk mengambil sampel batuan dari satelit alami Bumi tersebut, yang dinamakan misi Chang'e-5.
Ekspedisi ini merupakan kelanjutan dari misi ekspedisi Bulan sebelumnya, Chang'e-4 yang dilaksanakan Tiongkok tahun lalu.
Untuk menyukseskan ekspedisi ini CNSA bekerja sama dengan sejumlah ahli geologi planet internasional dari beberapa universitas dunia seperti Universitas Münster di Jerman, Universitas Notre Dame di Indiana - Amerika, dan China University of Geosciences di Wuhan.
Misi Chang'e-5 adalah misi yang ditujukan untuk mengumpulkan material batuan antariksa dam mineral di wilayah Bulan yang sebelumnya belum dijelajahi oleh manusia. Jika berhasil, ini akan menjadi misi pengambilan sampel batuan Bulan yang pertama yang berhasil dilakukan Tiongkok sejak misi AS dan Uni Soviet pada 1960-an dan 1970-an.
Rencananya pesawat luar angkasa Chang'e-5 akan lepas landas pada 24 November esok dari Pusat Peluncuran Satelit Wenchang, di Pulau Hainan, Tiongkok.
Pesawat akan mendarat di dekat Mons Rümker, kompleks vulkanik setinggi 1.300 meter di wilayah utara Oceanus Procellarum - dataran lava gelap di Bulan yang terlihat dari Bumi
“Lokasi pendaratan telah dipilih dengan berbagai pertimbangan,” terang Harald Hiesinger, seorang ahli geologi yang juga di Universitas Münster, seperti dikutip dari nature.com, Kamis (5/11).
Setelah pesawat berhasil mendarat akan dilakukan pengeboran hingga kedalaman 2 meter untuk selanjutnya lengan robotik pada pesawat akan mengumpulkan sekitar 2 kilogram mineral vulkanik Bulan di dataran lava tersebut.
Pesawat luar angkasa Chang'e-5 kemudian akan melakukan perjalanan kembali ke Bumi, dan akan mendarat di kawasan Siziwang Banner di Mongolia, Tiongkok utara, sekitar awal Desember.
Sebagian sampel mineral tersebut akan disimpan di Observatorium Astronomi Nasional Tiongkok atau 'National Astronomical Observatory of China' (NAOC) di Beijing.
"Sebagian mineral akan disimpan di tempat yang aman untuk kebutuhan penelitian lanjutan, sebagian lainnya akan disisihkan untuk dipajang di depan umum," jelas Li Chunlai, wakil kepala untuk misi Chang'e-5, CNSA.
Sampel mineral vulkanik Bulan ini diharapkan dapat menjawab misteri tentang aktivitas vulkanik di Bulan yang diprediksi telah berhenti sejak 3,5 miliar tahun yang lalu.
"Jika sampel yang dibawa Chang'e-5 ini berhasil mengkonfirmasi bahwa (aktivitas vulkanik) Bulan masih aktif selama waktu ini. Kami akan menulis ulang sejarah mengenai Bulan", tegas Xiao Long, ahli geologi planet dari China University of Geosciences di Wuhan, yang juga terlibat dalam pemilihan lokasi pendaratan Chang'e-5. (Nature.com/M-2)
China berhasil meluncurkan Chang’e 6 pada 3 Mei 2024 dengan tujuan mengambil sampel batuan di sisi terjauh bulan atau sisi bulan yang tidak terlihat dari bumi
Tiga perusahaan sedang berupaya menyediakan penjelajah Bulan berikutnya milik NASA untuk misi berawak yang direncanakan pada akhir dekade ini.
Jepang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa SLIM yang dijuluki "Moon Sniper" di permukaan Bulan pada Januari lalu.
Jika berhasil, ini merupakan pendaratan pertama Amerika di permukaan bulan sejak akhir era Apollo lima dekade lalu, dan yang pertama oleh industri swasta.
BADAN Antariksa Jepang atau Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) berhasil melakukan pendaratan pesawat luar angkasa "Moon Sniper" di bulan pada Sabtu, (20/1).
Dengan misi Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), Jepang ingin menjadi negara kelima yang melakukan pendaratan lunak (soft landing) yang sangat rumit di permukaan berbatu Bulan.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved