Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Yustina Suryati: Daya sang Bekas Pengungsi

Bagus Pradana
08/11/2020 03:25
Yustina Suryati: Daya sang Bekas Pengungsi
Yustina Suryati(MI/PERMANA)

YUSTINA Suryati ialah satu dari banyak orang yang harus mengungsi akibat kerusuhan Timor Timur (sekarang Timor Leste) pascareferendum 1999. Setelah tinggal cukup lama di sebuah kamp pengungsian darurat di Kawasan Noelbaki, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yustina akhirnya mendapat uang bantuan dari pemerintah.

Uang sebesar Rp4,5 juta itulah yang ia gunakan untuk membangun rumah tidak jauh dari kamp dan memulai usaha keripik pisang. Bermodal uang Rp300 ribu, ia membuat keripik yang ia jual lewat warungwarung di lingkungannya. Di luar dugaan, keripik tersebut laris manis hingga dalam sebulan, Yustina dapat mengumpulkan omzet penjualan Rp3,5 juta.

Untuk mengembangkan bisnisnya, pada 2014, Yustina memberanikan diri untuk mengambil kredit usaha mikro. Sepak terjang Yustina dalam mengupayakan kegiatan pemberdayaan perempuan eks pengungsi, membawanya berkenalan dengan Jaringan Perempuan Kreatif NTT. Bersama komunitas perempuan tersebut, Yustina melibatkan sekitar 50 perempuan dalam usaha keripik rintisannya.

Dengan tenaga kerja yang mendukung, Yustina pun dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin luas, bahkan kini mencapai Kalimantan. “Kalau mengingat awalnya, memang keripik pisang yang saya bikin ini biasa saja, tak ada bedanya dengan keripik pisang yang lain. Tapi setelah dapat pelatihan dan ada pembenahan, saya akhirnya menemukan teknik untuk variasi rasa secara autodidak alias belajar sendiri,” jelasnya saat hadir sebagai narasumber Kick Andy episode Bangkit Bersama.

Yustina juga aktif mendorong perempuan eks pengungsi untuk memproduksi barang-barang perabotan rumah tangga berbahan daun lontar, seperti tas, tempat sirih pinang, tempat beras, tempat tapis beras, topi Ti’I Langga, dan tikar. Hasil kerajinan itu akan langsung dibeli tunai olehnya untuk kemudian ia pasarkan kembali. “Saya pernah merasakan di posisi mereka, maka sekarang gantian saya membantu mereka dan semoga bermanfaat,” pungkasnya. (Bus/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
  • Ciptakan Usaha yang Jadi Solusi untuk Masyarakat

    03/11/2024 05:45

    Dewasa ini, sudah banyak bermunculan produk mi instan alami atau mi sehat yang mengeklaim menggunakan bahan-bahan alami dalam proses produksi mereka

  • Beri Peluang Anak Muda untuk Kembangkan Diri

    03/11/2024 05:40

    MASALAH pengangguran hingga saat ini tidak lepas membayangi masyarakat Indonesia.

  • Anak Penjahit yang Jadi Rektor

    13/10/2024 05:30

    Perjalanan perkuliahan Asep tidak mudah. Ia bahkan sempat dipenjara karena menjadi salah satu mahasiswa yang terlibat penyebaran buku putih yang isinya kisah gurita bisnis Presiden Soeharto.

  • Jatuh Bangun Membangun Bisnis di Usia Muda

    29/9/2024 05:30

    Setelah masalah selesai, Fikrang pun menutup bisnis aplikasinya itu, namun dia tidak kapok untuk berbisnis.

  • Drama Kudeta di Kadin

    22/9/2024 05:30

    Arsjad mengatakan sebaiknya kisruh di Kadin bisa diselesaikan secara internal tanpa dipolitisasi lebih jauh.

  • Bule Sabang Merauke

    15/9/2024 05:30

    Media sosial sempat diramaikan video seorang bule yang membantu warga membangun jembatan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik