Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Para Astronot Gelar Peringatan 20 Tahun ISS di Luar Angkasa

Bagus Pradana
03/11/2020 11:39
Para Astronot Gelar Peringatan 20 Tahun ISS di Luar Angkasa
Tiga astronot Rusia dan AS yang kini sedang berada di luar angkasa( Andrey SHELEPIN / Russian Space Agency Roscosmos / AFP)

2 November menjadi tanggal yang sangat penting bagi para astronom dunia, menandai 20 tahun sejak manusia pertama tiba dan bermukim di Stasiun Antariksa Internasional (ISS). 

Pada tanggal tersebut (2 November 2000) tiga astronot dunia yaitu William Shepherd (astronot NASA) dan Yuri Gidzenko dan Sergei Krikalev (kosmonot dari Roscosmos, Rusia) memulai kehidupannya di stasiun antariksa tersebut.

ISS adalah hasil dari kolaborasi antara 25 badan dan organisasi antariksa. Dalam dua puluh tahun terakhir ini, ISS telah menjadi laboratorium alami yang pernah menampung 241 awak dan beberapa turis dari 19 negara. Jumlah tersebut  setara dengan 43% dari semua orang yang pernah bepergian ke luar angkasa.

Dilansir dari cnn.com, Senin (2/11), untuk merayakan 20 tahun Stasiun Antariksa   Internasional mengorbit di Bumi, para astronot lintas negara yang kini sedang berada di wahana tersebut pun menginisiasi sebuah pesta makan malam bersama di Observatorium tepat pada Senin, 2 November lalu.

"Merupakan kehormatan luar biasa bagi kami untuk berada di sini pada peringatan 20 tahun," kata Kate Rubins, dalam konferensi pers virtual .

"Kami akan mengadakan pesta makan malam yang sederhana di ISS, kami sangat menikmati waktu berkumpul dan makan malam. Dan kami bertiga akan melihat pemandangan yang luar biasa dari Bumi di Observatorium untuk merayakan 20 tahun stasiun ini mengorbit di luar angkasa," imbuhnya

Wacana tentang Stasiun Antariksa sebetulnya mulai muncul sejak 1929. Saat itu, antariksawan Hermann Noordung berteori tentang stasiun luar angkasa berbentuk roda pintal yang akan berputar untuk menciptakan gravitasi "buatan". Konsep roda pintal ini juga  pernah diajukan oleh ilmuwan roket Wernher von Braun pada 1950-an dan ditampilkan dalam film klasik A Space Odyssey (1968).

Alih-alih berbentuk roda, Stasiun Antariksa Internasional yang benar-benar dibangun manusia ternyata bentuknya adalah silinder. Stasiun luar angkasa pertama yang dibangun di orbit Bumi adalah Stasiun Salyut 1 dari Uni Soviet pada 1971. Amerika Serikat kemudian menyusul rivalnya tersebut dengan meluncurkan stasiun luar angkasa pertamanya, Skylab dua tahun setelahnya (1973) yang semua struktur berbentuk tabung silinder. Kemudian disusul kembali oleh Uni Soviet pada 1986 dengan meluncurkan Stasiun Luar Angkasa anyarnya yang dinamai Soviet Mir yang memiliki kapasitas tampung yang cukup besar.

Setelah hubungan antarkedua negara ini membaik, eksplorasi luar angkasa pun memasuki babak baru. Tepat pada 1998 pembangunan tahaom Stasiun Antariksa Internasional pun dimulai, hingga akhirnya resmi beroperasi pada 2 November 2000.

Stasiun Antariksa Internasional (ISS) adalah yang terbesar dengan 16 bagian: empat Rusia, sembilan AS, dua Jepang, dan satu Eropa. Stasiun ini memiliki enam kru reguler yang bertugas selama enam bulan sekaligus.

Tidak seperti konsep yang diajukan Hermann Noordung (1929) yang meramalkan stasiun yang berbentuk roda yang dapat memunculkan gravitasi buatan, stasiun antariksa kontemporer justru berbentuk silinder dengan titik gravitasi nol, jadi jika anda melemparkan suatu benda di sana, maka benda tersebut akan melayang.

Stasiun ruang angkasa kontemporer tidak berputar untuk memberikan gravitasi. Tidak ada naik atau turun. Jika Anda melepaskan suatu benda, benda itu akan melayang. Kegiatan sehari-hari seperti minum atau mencuci pun menjadi kegiatan yang menantang dalam titik gravitasi ini.

"Ini seperti kamar yang berantakan, karena Anda tidak bisa pergi, Anda harus bekerja sepanjang waktu dan tidak ada waktu untuk bisa tidur nyenyak," ungkap Kate Rubins, salah satu astronot yang sedang berada di stasiun luar angkasa seperti dilansir dari theguardian, Selasa (3/11).

Dalam film, stasiun luar angkasa sering kali disorot kerapian dan kebersihannya. Tapi pada kenyataannya ISS merupakan stasiun luar angkasa yang bau, berisik, berantakan, dan dipenuhi sel-sel kulit yang terkelupas serta beberapa remah sampah dari aktivitas harian para astronot.

Namun, ada pengalaman menakjubkan yang disuguhkan oleh stasiun luar angkasa ini, yaitu pemandangan terbaik panorama 180 derajat Bumi, yang dapat dinikmati dari ruang Observatorium stasiun luar angkasa.

Terdapat tujuh jendela besar dalam ruang observatorium ISS yang menjadi spot pengamatan utama para astronot untuk mengamati Bumi. Dari sana kru dapat menyaksikan 16 kali sesi matahari terbit dan 16 kali matahari terbenam setiap harinya.

Terdapat tiga orang astronot yang kini bertugas di Stasiun Luar Angksasa selain Rubin, ada dua orang kosmonot lain dari Rusia, yaitu Sergey Ryzhikov dan Sergey Kud-Sverchkov, yang tiba pada 14 Oktober lalu. (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya