Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sengis Somalia atau yang juga dikenal sebagai Tikus Gajah, merupakan salah satu mamalia yang hidup di dataran Afrika. Spesies ini terakhir kali terlihat pada 1968, dimana para ilmuwan selama ini hanya memiliki 39 sampel spesimen berusia ratusan tahun yang disimpan dalam museum.
Menariknya, spesies yang juga sekerabat dengan Babi Tanah itu baru-baru ini kembali ditemukan di wilayah Afrika paling timur. Usai setengah abad lamanya, peneliti yang pertama kali mempublikasikan temuannya di jurnal PeerJ itu akhirnya dapat memecahkan salah satu misteri terbesar besar terkait mamalia di Afrika.
Menurut peneliti, Sengis Somalia ialah mamalia yang menghabiskan waktu seumur hidup dengan pasangannya. Untuk bertahan, mereka berbagi tempat di suatu wilayah kecil. Lembaga konservasi, Global Wildlife Conservation (GWC) selama ini memasukannya ke dalam daftar 25 spesies hilang yang paling dicari.
Para peneliti menemukan spesies ini dengan perangkap. Dalam amatannya, mereka tidak melihat adanya ancaman yang tertuju pada habitat tikus berhidup panjang tersebut, yang mana sebagian besar kering dan tidak ramah bagi manusia.
Penulis Makalah Penelitian, Steven Heritage mengatakan studi biologi Sengis Somalia erat kaitannya dengan minat (passion). “Dibutuhkan seseorang yang termotivasi dan berhasrat pada sengis untuk pergi mencari spesies yang hilang ini. Mereka bukan hewan yang populer, tapi ketika seseorang melihatnya, mustahil untuk tidak kagum padanya," kata peneliti dari Pusat Lemur Duke University ini, seperti dilansir The Independent.
Pakar Ekologi dari Pusat Konservasi Djibouti, Houssein Rayaleh menambahkan, penemuan ini sangat berarti untuk keanekaragaman hayati di wilayahnya. “Bagi Djibouti, ini adalah kisah penting yang menyoroti keanekaragaman hayati besar dari negara dan wilayah tersebut dan menunjukkan bahwa ada peluang untuk sains dan penelitian baru di sini," pungkasnya. (Independent.co.uk/M-2)
Peneliti menemukan perburuan ilegal menjadi penyebab penurunan populasi mamalia besar di kawasan lindung di seluruh dunia, dan khususnya di negara-negara miskin
HEWAN aligator muda Amerika (Alligator mississippiensis) ternyata mampu menumbuhkan kembali ekornya hingga 18% dari total panjang tubuh.
STUDI dari Universitas Sydney dan Universitas Roehampton di London menunjukkan bahwa kanguru mampu secara sengaja berkomunikasi dengan manusia.
SPESIES hyrax pohon jenis baru telah ditemukan di perbukitan Taita, Kenya.
Jika jumlahnya banyak, sengatan Vespa affinis akan menimbulkan anafilaksis, kerusakan organ dalam hitungan hari, dan berakibat fatal.
Memasuki musim penghujan, yakni Desember sampai Februari merupakan musim saat telur ular menetas.
Dengan nuansa sea shore yang estetik, Anda dapat duduk santai sambil menikmati melihat anjing laut berenang, makan dan berputar-putar seolah ia mengajak Anda bermain.
Ia menjelaskan, jasa konsultan itu termasuk dalam sayembara desain untuk merevitalisasi kawasan Taman Margasatwa Ragunan dengan total hadiah Rp1 miliar.
CORONAVIRUS disease (covid-19) mulai berimbas pada pendanaan pengelolaan kebun binatang (KB).
Taman Margasatwa Ragunan telah lebih dulu ditutup karena dampak Covid-19 yakni pada 16 maret 2020.
"Besok (17/5) hari Minggu jam 10, bisa lihat Harimau Sumatera. Melalui live streaming di akun instragram @ragunanzoo,"
Wisata virtual bersama satwa Ragunan digelar secara langsung (live) di Instagram @ragunanzoo
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved