Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lima Dekade Tanpa Kabar, Tikus Gajah Somalia Muncul Kembali

Galih Agus Saputra
19/8/2020 19:15
Lima Dekade Tanpa Kabar, Tikus Gajah Somalia Muncul Kembali
Tikus gajah(Independent.co.uk )

Sengis Somalia atau yang juga dikenal sebagai Tikus Gajah, merupakan salah satu mamalia yang hidup di dataran Afrika. Spesies ini terakhir kali terlihat pada 1968, dimana para ilmuwan selama ini hanya memiliki 39 sampel spesimen berusia ratusan tahun yang disimpan dalam museum.

Menariknya, spesies yang juga sekerabat dengan Babi Tanah itu baru-baru ini kembali ditemukan di wilayah Afrika paling timur. Usai setengah abad lamanya, peneliti yang pertama kali mempublikasikan temuannya di jurnal PeerJ itu akhirnya dapat memecahkan salah satu misteri terbesar besar terkait mamalia di Afrika.

Menurut peneliti, Sengis Somalia ialah mamalia yang menghabiskan waktu seumur hidup dengan pasangannya.  Untuk bertahan, mereka berbagi tempat di suatu wilayah kecil. Lembaga konservasi, Global Wildlife Conservation (GWC) selama ini memasukannya ke dalam daftar 25 spesies hilang yang paling dicari.

Para peneliti menemukan spesies ini dengan perangkap. Dalam amatannya, mereka tidak melihat adanya ancaman yang tertuju pada habitat tikus berhidup panjang tersebut, yang mana sebagian besar kering dan tidak ramah bagi manusia.

Penulis Makalah Penelitian, Steven Heritage mengatakan studi biologi Sengis Somalia erat kaitannya dengan minat (passion). “Dibutuhkan seseorang yang termotivasi dan berhasrat pada sengis untuk pergi mencari spesies yang hilang ini. Mereka bukan hewan yang populer, tapi ketika seseorang melihatnya, mustahil untuk tidak kagum padanya," kata peneliti dari Pusat Lemur Duke University ini, seperti dilansir The Independent.

Pakar Ekologi dari Pusat Konservasi Djibouti, Houssein Rayaleh menambahkan, penemuan ini sangat berarti untuk keanekaragaman hayati di wilayahnya. “Bagi Djibouti, ini adalah kisah penting yang menyoroti keanekaragaman hayati besar dari negara dan wilayah tersebut dan menunjukkan bahwa ada peluang untuk sains dan penelitian baru di sini," pungkasnya. (Independent.co.uk/M-2) 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya