Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Georgia Tawarkan Visa Bagi Pekerja Lepas Nomaden

Fetry Wuryasti
23/7/2020 13:40
Georgia Tawarkan Visa Bagi Pekerja Lepas Nomaden
Pemerintah Georgia mengeluarkan kebijakan visa baru yang memfasilitasi pekerja lepas asing untuk bekerja jarak jauh dari negara itu.(Unsplah/ Toa Heftiba)

KARANTINA dan penutupan perbatasan di tengah krisis virus korona membuat kita memikirkan kembali cara kita bekerja dan bepergian.

Negara kecil Georgia di Eropa Timur berharap untuk memanfaatkan kenormalan baru dengan menyambut warga asing untuk bekerja dari negara itu. Sebelum pandemi, Georgia muncul sebagai hotspot nomad digital dan tujuan wisata yang berkembang. Respons cepat Georgia terhadap krisis virus korona telah memastikan bahwa negara tersebut hanya melaporkan 1000 infeksi.

Pemerintah Georgia ingin menarik pekerja lepas dan wiraswasta untuk tinggal dan bekerja di sana sebagai cara untuk merangsang ekonomi dan perlahan membuka kembali perbatasan, dengan cara yang aman dan terkendali.

Menteri ekonomi Georgia Natia Turnava mengumumkan minggu lalu kebijakan visa baru yang akan memungkinkan orang asing untuk bekerja dari jarak jauh dari negara itu. Turnava menyatakan negara mengundang pekerja lepas yang dan menawarkan mereka untuk tinggal di sana. Georgia memiliki citra negara yang aman dalam hal sudut pandang epidemiologis.

"Kami ingin menggunakan kesempatan ini. Kami berbicara tentang membuka perbatasan dengan cara yang akan memungkinkan kami melindungi kesehatan warga negara kami dan membiarkan setiap warga negara asing yang termasuk dalam kategori sehat masuk ke Georgia," kata Turnava dikutip dari Lonelyplanet.com.

Pekerja jarak jauh akan diizinkan untuk tinggal dan bekerja dari Georgia, asalkan mereka bersedia tinggal selama enam bulan atau lebih dan dapat melakukan karantina dengan biaya sendiri selama 14 hari pada saat kedatangan.

Kebijakan baru ini tidak ditujukan untuk pelancong jangka pendek. Tetapi itu bisa menjadi pilihan yang menarik bagi perantau digital jangka panjang yang telah mencari tempat yang aman selama krisis. Kebijakan itu tidak akan mendiskriminasi warga negara dari negara manapun, yang telah terpukul keras oleh COVID-19.

Rincian dan persyaratan yang lebih spesifik masih akan diumumkan, tetapi skema ini disambut positif oleh mereka yang memfasilitasi ruang kerja bagi digital nomad di Tbilisi, ibu kota Georgia.

Elene Javania dan Ketevan Ebanoidze yang memulai co-working space Impact Hub pada tahun 2016 berharap skema visa baru akan menciptakan suasana yang baik bagi penduduk lokal dan perantau asing di masa uji coba.

"Lingkungan yang ramah bisnis dan kondisi hidup murah adalah kunci untuk menyambut perantau digital dan pekerja lepas. Startup internasional akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Georgia, yang sangat dibutuhkan oleh negara kita," kata Javaniq.

Pekerja lepas jarak jauh bisa menjadi kunci keberhasilan Georgia yang terus berlanjut sebagai tujuan wisata. Sebab mereka umumnya tinggal lebih lama, dan terlibat dalam komunitas dan budaya di tingkat yang lebih dalam. Mereka juga memiliki dampak yang lebih kuat pada ekonomi Georgia, membantu keluarga lokal dengan mendukung toko-toko mereka, restoran, dan penyewaan properti

Tom Williams dari Expat Hub Georgia pindah secara permanen ke Tbilisi pada 2019, setelah beberapa tahun menghabiskan waktu mengunjungi Georgia sebagai turis. Ia membandingkan Tbilisi lebih baik dengan kota hub nomad digital populer.

"Biaya hidup di sini serupa dengan Thailand. Tapi tidak seperti Thailand, pekerja jarak jauh secara aktif didorong untuk berada di sini. Georgia memiliki sikap yang sangat positif terhadap para pengunjung jangka menengah hingga panjang dengan penghasilan stabil. Ini berarti Anda tidak hidup dalam ketidakpastian konstan," kata Williams.

Pemerintah Georgia akan segera merilis perincian platform online tempat pekerja jarak jauh dapat mengajukan aplikasi untuk visa baru. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya