Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BERBICARA tentang humor politik, tak lengkap rasanya jika tidak menyinggung Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Selain dikenal sebagai tokoh pembela kaum minoritas, Gus Dur juga dikenang karena humor-humor politiknya yang renyah namun reflektif yang sering beliau lontarkan.
Dalam rangka meneladani pemikiran Gus Dur melalui humor-humor politiknya, Komunitas jaringan Gusdurian mengadakan diskusi daring bertajuk 'Melawan Melalui Lelucon' pada, Jumat (3/7) malam, dengan pemateri Harius Salim HS, peneliti pemikiran Gus Dur dan penulis buku 'Sang Kosmopolit' (2020) serta Komika Sakdiyah Ma'ruf yang juga merupakan salah seorang pegiat di Jaringann Gusdurian. Diskusi ini dipandu Inayah Wahid, putri Gus Gur.
Hairus membuka diskusi tersebut dengan merunut perkembangan humor politik di Indonesia, dimulai pada masa Orde Baru yang dimotori oleh institusi media yang menggunakan humor untuk menyampaikan kritik terhadap pemerintahan. Kemudian di akhir Orde Baru, ekspresi humor politik ini, menurutnya, lebih terbuka lagi, dengan salah satu motor penggeraknya adalah Gus Dur yang cukup aktif memberikan ulasan politik dengan perspektif humor.
"Saya kira zaman Orde Baru itu humor itu dijalankan oleh Institusi, artinya jarang pribadi memainkan itu. Pada waktu yang memegang peranan penting adalah media, salah satunya adalah koran, mereka biasanya memainkan ilustrasi. Tidak ada kritik yang muncul dipermukaan, kritik itu muncul tapi sifatnya underground akhirnya humor berubah menjadi rumor karena nggak bisa keluar," papar Hairus.
"Baru menjelang Orde Baru jatuh muncul kelompok-kelompok yang mau mengkritik menggunakan humor, salah satunya Gus Dur, beliau memainkan peran komedian sekaligus sebagai politisi," imbuhnya.
Namun Hairus memberi catatan penting tentang perkembangannya humor di masyarakat kita. Meskipun ruang-ruang demokratisasi belakangan ini mulai dibuka, ia heran mengapa justru masyarakat kini menjadi semakin puritan.
"Celakanya kita ini, makin terbuka humor kita ini, pada saat yang sama masyarakat kita ini justru makin puritan dibanding beberapa tahun yang lalu," lanjut direktur Lembaga Kajian Islam (LKIS) Yogyakarta tersebut.
Menjaga kewarasan
Serujuk dengan Hairus, Komika Sakdiyah Ma'ruf berpendapat seharusnya di era keterbukaan informasi seperti saat ini humor dapat menjadi penjaga kewarasan berpikir masyarakat.
"Saat represi muncul salah satu perlawanan yang paling efektif adalah melalui humor. Tapi saat demokrasi berhasil kita raih dan keran kebebasan dibuka, humor tetap krusial fungsinya yaitu untuk memicu critical thinking dari masyarakat, agar masyarakat tidak menganggap kondisi demokratis ini selalu baik-baik saja," ungkap Komika yang sering mengetengahkan isu-isu berkaitan dengan dinamika keislaman serta kesetaraan gender ini.
"Tapi kenyataannya di Indonesia, negara yang sudah mengaku demokratis ini, saat ini memang humornya cukup meriah tetapi represi terhadap humor juga meriah," sambung Diyah.
Menurutnya, humor sebenarnya memainkan peran penting dalam interaksi sosial modern di Indonesia hari ini, dan layak dijadikan sebagai pilar kelima demokrasi.
"Humor tetap krusial untuk menghighlight apa yang sudah disampaikan kepada masyarakat untuk mempromote critical thinking dan juga untuk menjadi pengawal demokrasi," tegas komika perempuan yang masuk dalam daftar 100 wanita inspiratif versi BBC ini.
"Humor itu seharusnya menjadi pilar kelima demokrasi untuk menjaga demokrasi tetap pada rel-nya," pungkasnya. (M-4)
Mantan Presiden AS Barack Obama serukan Partai Demokrat lebih tegas n berani hadapi tantangan politik di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Survei CfDS terhadap 400 pemilih pemula menunjukkan bahwa digital image lebih berpengaruh daripada sejarah politik, menggeser gagasan ke estetika dan perasaan.
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah proaktif dan menyiapkan strategi menghadapi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin mengkhawatirkan
Rocky Gerung mengatakan bahwa momentum 27 tahun Reformasi bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam konteks perombakan struktur politik dan ekonomi Indonesia.
Platform Bijak Memantau resmi diluncurkan pada Selasa (20/5). Platform terseubut dimaksudkan sebagai ruang untuk menavigasi isu kebijakan, dan memantau proses legislasi.
Reformasi yang sudah susah payah dicapai Indonesia pasca 32 tahun Soeharto berkuasa, kini dipaksa putar balik kembali.
Sejumlah kreator konten yang awalnya penulis, komikus, bahkan studio desain grafis, ramai-ramai menyuarakan kritik politik lewat meme yang menyentil penguasa.
Teks anekdot merupakan salah satu bentuk teks yang sering digunakan untuk menyampaikan sindiran melalui cara yang humoris.
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengatakan bahwa pasangan calon Anies-Cak Imin (AMIN) akan selalu terbuka dengan semua gagasan.
DESAKAN kepada pemerintah dan DPR RI agar menuntaskan kasus penculikan dan penghilangan paksa para aktivis prodemokrasi pada 1997-1998 kembali disuarakan.
Ketiganya membawakan kritik sosial melalui humor satir yang mengangkat isu-isu terkini yang sedang menjadi tipik hangat di masyarakat Indonesia
Obama mengangkat berbagai topik hangat, seperti daya tarik pekerjaan tertentu, dampak dari pengembangan kecerdasan buatan, dan bahkan pencarian makna di tempat kerja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved