Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Semangat Hari Kartini di Tengah Pandemi

GALIH AGUS SAPUTRA
26/4/2020 10:20
Semangat Hari Kartini di Tengah Pandemi
Ilustrasi MI(Dok. MI)

SOBAT Medi pasti tahu pahlawan nasional Raden Adjeng Kartini. Kartini yang lahir pada 21 April 1879 dan meninggal pada 1904 memang seorang perempuan luar biasa. Sejak kecil suka membaca dan sangat peduli pendidikan. Ia berjuang agar pribumi, khususnya perempuan, bisa bersekolah.

Sobat Medi, di masa penjajahan Belanda itu pendidikan hanya mudah didapatkan anak-anak para penjajah. Pribumi yang bisa bersekolah hanya segelintir, khususnya hanya anak laki-laki bangsawan.

Walau anak bupati, Kartini pun hanya sempat bersekolah hingga usia 12 tahun. Namun, ia menambah wawasan lewat membaca koran dan berkirim surat dengan temannya di Belanda. Hebat ya!

Kartini juga bercita-cita mendirikan sekolah. Cita-cita Kartini yang meninggal pada usia 25 tahun itu kemudian dilanjutkan dua adik perempuannya yang juga peduli pendidikan, yakni Kardinah dan Roekmini.

Karena pandemi covid-19, perayaan Hari Kartini tahun ini memang kurang meriah. Kita tidak bisa berpawai menggunakan berbagai baju daerah seperti tahun-tahun sebelumnya di sekolah.

Meski begitu, teman-teman kita di beberapa sekolah di Jawa Tengah, masih bisa merayakan Hari Kartini secara daring (online). Mereka ialah teman-teman di Pos PAUD Kasih Ibu, Kemiri, Salatiga, SDN 02 Truko, Beringin, dan MI Miftahul Huda 1 Lopait, Tuntang, yang oleh para gurunya diminta membuat video saat menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini.

Pada Selasa (22/4), Guru SDN 02 Truko, Ibu Nicken Ayu Pramesthi, bercerita jika muridmuridnya bersemangat membuat video tersebut.

Tidak hanya untuk merayakan Hari Kartini, tugas itu juga untuk belajar mengenal sosok Kartini dan kepahlawanannya. “Anak-anak senang karena pada usia anak kelas tiga, mereka paham dengan penjelasan yang disertai ilustrasi visual,” tutur Ibu Nicken kepada Medi.

Peringatan Hari Kartini di MI Miftahul Huda 1 Lopait juga tidak kalah menarik lo. Guru di sekolah tersebut, Ibu Yamsiha, mengatakan lewat program Rencana Pembelajaran Jarak Jauh (RPJJ), anak-anak ada yang diminta untuk mewarnai gambar Ibu Kartini, juga ada yang menyanyi. “Semua dilakukan di rumah masing-masing dan dikirim lewat grup Whatsapp,” tutur Ibu Yamsiha kepada Medi, Senin (20/4).

Ibu Yamsiha juga bercerita kepada Medi kalau tema peringatan Hari Kartini di MI Miftahul Huda 1 Lopait ialah Kartini Masa Kini: Berjuang Melawan Corona dengan Belajar dan Berkreasi di Rumah. Lewat tema itu, ibu guru mengajarkan bahwa dengan semangat belajar dan berkreasi di rumah, anak-anak sudah hebat seperti Kartini karena teman-teman terus rajin belajar bagaimanapun keadaan saat ini.

 

Sambil berpakaian adat

Sobat Medi yang merupakan murid Pos PAUD Kasih Ibu, Kemiri, bahkan lebih bersemangat lagi. Walau guru Pos PAUD Kasih Ibu, Ibu Suwarsi, hanya meminta membuat video menyanyi, adik-adik kita ini menyanyi sambil menggunakan pakaian adat. Wah, pasti adik-adik di PAUD ini sudah punya baju adat sejak lama ya, kalau tidak tentu sulit mencari di saat pandemi ini.

“Kami salut kepada orangtua yang begitu semangat dalam membimbing putra-putrinya di suasana pandemi sekarang ini,” tutur Ibu Suwarsi, Rabu (22/4).

Ibu Suwarsi juga mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar sekaligus peringatan Hari Kartini ini disesuaikan dengan kompetensi dasar yang meliputi agama, bahasa, kognitif, fisik motorik, dan seni. Melalui kompetensi tersebut diharapkan anakanak dapat tumbuh dan berkembang maksimal.

Meski begitu, Ibu Suwarsi juga mengaku prihatin dengan kondisi belakangan ini. Ia berharap musim pandemi segera berhenti.

Di media sosial, seperti Instagram dan Facebook, kita juga bisa melihat teman-teman yang merayakan Hari Kartini di rumah dengan berbagai kreasi. Ada yang mengenakan pakaian adat bersama ibunya, lalu mereka berdua membuat video menyanyi. Seru deh!

Jika sobat Medi masih ingin merayakan Hari Kartini, belum terlambat lo! Itu karena selama April memang biasa dianggap sebagai bulan Kartini.

Merayakannya pun bisa dengan berbagai cara. Kostum yang sobat Medi kenakan juga bisa dibuat sendiri dan beragam bentuk, tidak harus selalu pakaian adat, serta jangan sampai merepotkan ya.

Semangat merayakan Hari Kartini sebenarnya melatih kreativitas kita, bukan mesti memakai barang baru dan mengeluarkan uang. Selamat merayakan Hari Kartini! (M-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
  • Aku Tahu Beda Bercanda dan Bullying

    27/10/2024 05:25

    Jika mengalami perundungan, aku tidak boleh diam saja. Pun sebaliknya, jika melakukan perbuatan itu, aku harus menyesali, minta maaf, dan berhenti melakukannya.

  • Perenang Cilik Panen Medali

    13/10/2024 05:25

    Dalam Youth Center Fun Swimming Competition yang digelar di Gelangang Renang Jakarta (GRJ) Youth Center, Jakarta Timur, perenang usia TK sampai SMA sama-sama bisa unjuk gigi.

  • Ini Caraku Berhati-Hati Penculikan

    29/9/2024 05:20

    Sobat Medi bernama Azka diajari waspada penculikan dengan dibuatkan simulasi oleh orangtua. Kakak sepupunya berpura-pura menjadi orang asing yang mengajak dia pergi.

  • Aku Istimewa dan Bersinar di Olahraga

    08/9/2024 05:15

    Menyandang tunadaksa, Ken Zahra Husniah mampu menjadi atlet boccia berpretasi. Sementara itu, Raden Lyra yang menyandang tunagrahita sudah berlaga di ajang renang.

  • 17-an Bikin Aku Cinta Bangsa dan Budaya

    25/8/2024 05:20

    Upacara bendera dengan mengenakan pakaian adat dan perlombaan tradisional membuat para sobat Medi belajar budaya Tanah Air.

  • Lagu Anak, Banyak tapi Sulit Booming

    21/7/2024 05:00

    Di era medsos sekarang ini, lagu anak juga harus menarik minat orang untuk membawakannya lagi agar bisa dikenal.