Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Aku Istimewa dan Bersinar di Olahraga

Nike Amelia Sari
08/9/2024 05:15
Aku Istimewa dan Bersinar di Olahraga
Ilustrasi MI(MI/Seno)

SOBAT Medi, siapa yang sudah melihat para atlet paralimpiade kita bertanding di ajang Paralimpiade Paris 2024? Paralimpiade Paris 2024 merupakan ajang kejuaraan olahraga internasional empat tahunan yang khusus diselenggarakan untuk para atlet penyandang disabilitas. Cabang olahraga dalam Paralimpiade Paris 2024 yang dipertandingkan sebanyak 22 cabang olahraga, dari bulu tangkis, atletik, boccia, dan lainnya.

Atlet Indonesia juga berlaga dalam ajang yang berlangsung pada 29 Agustus-8 September 2024 dan sudah menghasilkan sejumlah medali. Tim boccia Indonesia berhasil panen medali. Bangga, ya, sobat!

Di Tanah Air, sejumlah sobat seusia kita juga sudah menjadi atlet boccia. Olahraga boccia ialah olahraga bola target yang dirancang khusus untuk penyandang cerebral palsy. Boccia sepintas mirip bowling lapangan.

Baca juga : 17-an Bikin Aku Cinta Bangsa dan Budaya

Sobat Medi yang bernama Ken Zahra Husniah merupakan siswa kelas 2 SMPLB (Luar Biasa) Tunadaksa Kota Serang yang juga atlet boccia berprestasi. Bersama rekannya yang bernama Iqbal, Ken meraih juara satu kategori boccia mix di ajang Pekan Paralimpik Pelajar Daerah (Peparpeda) VIII Tangerang-Banten 2024.

"Latihan rutin dan terus semangat," ungkap Ken kepada Medi, Kamis (5/9), saat ditanya mengenai rahasianya bisa berprestasi.

Gadis yang mengaku juga suka olahraga voli itu dilatih para gurunya di sekolah. "Aku senang (mendapatkan prestasi itu)," tambah Ken. Ia bertekad menambah prestasinya di cabor yang ia sukai hingga tingkat internasional seperti atlet-atlet Tanah Air yang meraih kemenangan pada Paralimpiade Paris 2024.

Baca juga : Lagu Anak, Banyak tapi Sulit Booming

Sobat Medi lain yang juga berprestasi di bidang olahraga ialah Raden Lyra Lasmining Puri. Gadis yang duduk di bangku kelas 3 SMP itu sangat menyukai olahraga renang. "(Awal suka berenang) karena pengin bisa berenang dan sekarang sudah bisa berenang," kata siswi yang gemar menyanyi itu.

Lyra pernah mengikuti ajang Peparpeda 2022 cabang olahraga renang 50 meter tunagrahita. Meski belum menang, ia tidak menyerah. "Mau sekali (dapat medali emas)," tutur Lyra dengan semangat.

Lyra juga bersyukur karena mendapatkan kesempatan untuk bisa bertanding di ajang Peparpeda 2022. Dari kompetisi tersebut, ia belajar untuk punya mental yang kuat dan sportif menerima kekalahan. Ia juga belajar untuk meningkatkan kemampuan diri pada kompetisi selanjutnya.

Baca juga : Aku Siap Bertemu Teman dan Guru Baru

Melihat atlet-atlet penyandang disabilitas yang berhasil meraih prestasi memotivasi Lyra untuk bisa berprestasi pula. "Target juara satu," katanya dengan lantang. Bukan hanya untuk prestasi, Lyra juga suka berolahraga karena menyehatkan.

 

Membagi waktu

Baca juga : Keluarga Adalah Bahagiaku

Sobat Medi, menjadi seorang atlet di masa sekolah juga menuntut kita untuk pintar membagi waktu antara berlatih dan belajar. Itu pula yang dilakukan oleh sobat Medi bernama Faqih Fikryan.

Faqih mengatakan dirinya sangat suka bermain bola. Dengan sering bermain bola bersama teman-temannya, ia pun merasa bahagia. Di lain sisi, Faqih yang juga bertekad untuk meraih prestasi lewat olahraga sepak bola pun tidak mengesampingkan sekolahnya. Tak hanya Faqih, Ken dan Lyra pun selalu berusaha membagi waktu dengan baik antara sekolah dan berolahraga.

Mengembangkan bakat dan potensi diri para siswa dan siswi selalu diberi dukungan penuh oleh sekolah. Agus Helfi Rahman selaku Wakil Kepala Sekolah Khusus (SKh) Negeri 01 Kota Serang Bidang Humas mengatakan sekolah sangat mendukung para siswa untuk tiga cabang. "Bahasa ekspresi (para siswa dan siswi) tiga cabang, yaitu olahraga, keterampilan, dan berkesenian. Karena anak-anak ini istimewa, jadi lebih banyak keterampilan yang bisa dikembangkan dan potensi mereka," papar Pak Agus.

Sementara itu, Evi Gustini, selaku guru kelas SDLB dan SMPLB Tunadaksa di SKh N 01 Kota Serang sekaligus pelatih bocce dan boccia, menambahkan bahwa para guru mendukung penuh dan membimbing para siswa dan siswi untuk meraih prestasi di bidang yang mereka gemari. Diharapkan, setelah lulus dari sekolah, mereka memiliki potensi pada bidang yang mereka gemari dan konsisten melatih diri sehingga bisa mengikuti ajang internasional seperti salah satunya Paralimpiade Paris 2024.

M Danil Wasilatan selaku guru kelas SMPLB Tunagrahita di SKh N 01 Kota Serang yang juga membimbing para siswa dan siswi di beberapa olahraga di sekolah menjelaskan bahwa latihan disesuaikan dengan minat para siswa dan siswi.

"Saya lihat dulu lebih condong ke arah mana. Biasanya saya lihat diobservasi dulu, nih, apakah lebih condong ke seni atau misalnya ke olahraga temannya. Nah, setelah itu, baru saya menyusun jadwal-jadwalnya dan menyusun teknik-tekniknya untuk latihan,” papar Pak Danil. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya