Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
JALANAN berbatu seolah mati di Milan, Italia. Nyaris tidak terdengar langkah kaki. Tidak ada warga yang berlalu. Semua diliputi ketakutan dan kekhawatiran tertular. Mereka memilih bersembunyi di balik pintu yang terkunci rapat. Pembatasan sosial dilakukan secara ketat. Seluruh aktivitas publik seakan lenyap. Tidak ada lagi riuh pedagang tawarkan barang. Tidak terdengar lagi derap anak-anak berlarian dan cengkerama keluarga di taman.
Namun, ketakutan tidak merenggut semuanya. Warga memilih untuk saling dukung dan menguatkan. Mereka berpadu dalam aksi kolektif. Jendela-jendela dibuka. Ribuan pria, wanita dan anak-anak mulai bernyanyi.
Gambaran itu bukan di Milan selama merebaknya wabah Virus Korona, melainkan musim panas pada 1576. Saat itu, wabah yang dikenal dengan wabah Santo Charles (sampar) menghancurkan sebagian besar wilayah utara Italia.
Kejadian itu persis dengan pandemi covid-19 saat ini. Ketika penduduk Italia, Spanyol, Jerman, dan seluruh dunia menggunakan musik untuk bersatu dan saling menguatkan. Para warga menolak untuk takut. Di Spanyol, warga membuka jendela lalu memainkan alat musik di balkon rumah. Jadilah video yang viral dan layak disematkan tajuk konser balkon.
Ahli musik dari Loyola University, Remi Chiu, menemukan keterkaitan aktivitas tersebut dengan lagu Wuhan jiayou (Wuhan Bisa) atau Tetaplah kuat, Wuhan!. Nyanyian itu dimulai pada Januari di Tiongkok ketika pandemi mulai merebak. Begitupun dengan nyanyian lagu-lagu patriotik di balkon penduduk Italia. Menurutnya, kemampuan musik untuk mengatasi ego adalah media yang sangat kuat dalam menghadapi krisis.
“Saat bermusik, ada penyerahan diri, pikiran, dan tubuh pada ritme. Ketika seseorang bermusik ataupun menari bersama dengan orang-orang di sekitar, ia menjadi bagian sekaligus menyerahkan diri pada tujuan kelompok yang lebih besar," terang Chiu sebagaimana dilansir The Guardian.
Menurutnya, media sosial lalu mengaplifikasi pesan dan semangat nyanyian itu sehingga menjadi solidaritas global. Musik juga menjadi media penangkal rasa takut.
Sedangkan Jerman, ada sebuah video menunjukkan para warga menyanyikan lagu berjudul Bella ciao. Lagu itu adalah lagu perlawanan Italia. Mereka memberi dukungan moral dan solidaritas pada Italia yang tengah berjuang melawan pandemi covid-19.
Sejak era Mesir kuno, Yunani, dan Babilonia, musik menjadi salah satu media alternatif penyembuhan spiritual. Selama ribuan tahun, musik juga menjadi simbol ikatan sosial kala musim pandemi. Abad ke-7 SM, ketika terjadi wabah di Sparta, penyair Thaletus diminta untuk menyanyikan lagu-lagu pujian. Penyair Yunani Kuno, Terpander, juga dipanggil saat wabah melanda Lesbos. (M-4)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved